Bag 4

5.8K 435 10
                                    


Tandai kalau ada typo yaa, maaciw!💙

Selowww pren.

Btw, Buka pake apanihh?

Kali aja sama wkwkwk,

.

.

.



-🐛🐜🐝-

Huek!

Huek!

Huek!

"Y-yayah, hiks," lirih Arkham berharap Nata mendengarnya.

Saat terbangun dari tidurnya, Arkham tidak lagi bisa menahan gejolak yang akan keluar dari perutnya. Kepalanya pusing, ditambah lagi mualnya yang sama sekali belum hilang.

"Astaghfirullah adek!" Teriak Nata saat melihat tubuh kecil Arkham yang bersandar pada pintu kamar mandi, wajahnya pucat, dan nafasnya terlihat berat.

Nata mengusap keringat dingin di dahi Arkham, "Adek hey,"

"Y-yayah, ndak mau ke lumahsakit!" Seakan tahu Arkham menolak sebelum di bawa pergi ke Rumahsakit oleh Nata.

Nata tak menjawab, melainkan langsung mengendong Arkham untuk diletakkan ketempat tidurnya. Kemudian Nata pergi untuk memanggil anggota keluarganya.

"Syella!" Teriak Nata keras, Syella yang berada di ruang keluarga bersama putranya yang lain langsung bergegas menuju kamar putra bungsunya.

"Ada apa mas?" Tanya Syella panik, karena Nata tidak akan teriak jika keadaan tidak mengkhawatirkan.

Nata tidak menjawab karena masih menelpon Dokter pribadinya. Jadi Syella memutuskan untuk masuk ke dalam, terlihat Arkham yang tengah menangis menahan sakit disana.

"Adek! Ya Allah .."

Syella mendekat dan mendekap tubuh bungsunya, "Hey dengar bunda sayang, Istighfar nak, tenang, nafasnya pelan pelan."

"P-pusing Bubu,"

"Sabar dek, ayah sedang telpon Paman Rio." Arkham mengangguk saja.

Nata masuk ke dalam kamar dengan segelas air putih, "Di kasih minum dulu Syell, tadi muntah muntah adek nya."

Syella menerima air putih itu lalu menyuruh Nata untuk menyangga Arkham supaya sedikit duduk, "Minum dulu dek,"

"Udah Bubu," Syella mengangguk.

"Paman Rio sudah datang yah," ucap Erza

"Suruh langsung ke sini kak," Erza mengangguk kemudian keluar menemui Rio

"Periksa Arkham, bang." Ujar Nata saat melihat Rio baru saja menapakkan kakinya di kamar Arkham, membuat Rio mendengus.

Rio langsung memeriksa keadaan Arkham yang terlihat begitu lemas. "Adek habis maraton apa gimana napasnya berantakan banget heh?"

Arkham (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang