Bag 26

1.9K 171 5
                                    

Assalamualaikum


.

Enjooy😎

-🐝🐜🐛-

"Jadi, keputusan apa yang akan di ambil?" Kerta membuka suaranya setelah lama diam mendengarkan banyaknya oknum yang menyuarakan pendapatnya.

"Aku tetap akan membawa Arkham ke luar negeri." Balas Nata.

"Apakah harus dengan membawanya ke luar negeri ayah?" Erza masih belum rela jika melepas sang adik di bawa pergi jauh dari hadapannya

Mereka yang ada disana mengangguk, merasa setuju dengan pertanyaan Erza. Mana mungkin mereka rela melepas sumber kebahagiaan mereka untuk pergi jauh dari pelukannya.

"Lantas mau bagaimana lagi? Sudah 3 kali menjalani Fisioterapi tapi belum ada perkembangan yang signifikan. Keputusan ayah sudah bulat. Ini juga untuk kesembuhan fisik dan mental adikmu." Jelas Nata

"Tapi yah .. apakah Arkham mau menerima semua itu? Apakah Arkham setuju di bawa ke luar negeri?" Tanya Ardan.

"Mau ataupun tidak, ayah harus bersikap egois untuk kali ini. Ayah hanya ingin yang terbaik untuk adik kalian. Jika di biarkan, akan semakin lama adik kalian untuk sembuh. Di sana Arkham akan mendapatkan penanganan yang terbaik."

Mereka semua bungkam, tidak ada yang membalas jawaban Nata, yang mereka inginkan sama, adiknya sembuh. Tapi jika untuk di pisahkan dengan jarak yang terbilang cukup jauh dan waktu yang lama, apakah bisa?

"Arkham hanya bersama ayah di sana, bunda tidak ikut karena memang harus mengurus Erza juga Ardan. Awalnya bundamu menolaknya tapi setelah ayah beri pengertian akhirnya setuju dengan keputusan ayah. Pikirkan kondisi adik kalian nak, hanya kurang lebih 2 tahun pengobatan sampai benar benar pulih toh kan masih ada media sosial untuk kalian menghubungi kami." Jelas Nata berusaha menyakinkan anak anaknya.

"Dan kita tidak semiskin itu hanya untuk menyusul ayah dan juga Arkham." Timpal Arlen

Akhirnya mereka semua mengangguk. Setuju dengan jalan yang sudah sang ayah pilih, adiknya harus segera sembuh.

***

"Dek," panggil Nata pelan.

Arkham membuka sedikit kelopak matanya, "Ya yayah?"

"Dengarkan ayah, oke?" Arkham mengangguk saja, hanya diminta untuk mendengarkan apa susahnya pikir Arkham.

"Adek ingin sembuh bukan?"

"Tentu yayah," Jawab Arkham penuh semangat.

Nata tersenyum mendapat respon baik dari putranya, Nata melanjutkan ucapannya sembari mengelus surai hitam legam milik Arkham, "Jadi karena sudah 3 kali adek menjalani Fisioterapi dan tidak ada perkembangan yang menjanjikan. Ayah berencana membawa adek berobat ke luar neger. Mau ya nak?"

Arkham sedikit terkejut mendengar ungkapan ayahnya. Ke luar negeri? Berarti jauh dari keluarga? No tentu saja dirinya tidak mau.

"Enggak mau yayah."

Sudah Nata duga, tapi bagimanapun caranya Nata tetap akan membawa Arkham pergi. "Ini semua demi kebaikan adek, yang lain sudah setuju nak, kamu pergi bersama ayah ke sana. Bukankah adek ingin bisa berjalan kembali?" Arkham mengangguk membenarkan ucapan ayahnya.

Arkham (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang