Assalamualaikuum
💔
Enjoy!
-🐝🐜🐛-
Hari ini tepat 2 tahun Arkham, Nata, dan Syella menempati Amerika. Banyak yang berubah? Tentu saja. Selama 2 tahun ini Arkham menjalani berbagai jenis pengobatan untuk menyembuhkan luka fisik serta mentalnya. Bukan hal yang mudah memang, namun usaha tidak akan pernah mengkhianati hasil. Ikhtiar yang selama 2 tahun ini mereka lakukan membuahkan hasil jauh dari perkiraan mereka. Arkham kini sudah bisa berpijak seperti sedia kala, luka pada fisiknya telah dinyatakan sembuh setelah penantian yang cukup panjang.Selama 2 tahun ini pula, Arkham menepati ucapannya untuk berubah menjadi seseorang yang jauh lebih baik lagi. Seseorang yang kuat, seseorang yang tangguh, dan menjadi tameng untuk Syella.
Nata dan keluarganya yang lain, awalnya tidak terbiasa dengan sikap Arkham yang lebih dewasa, pembawaannya yang kini jauh terasa lebih berbeda.
Tak ada Arkham yang merengek untuk mendapatkan apa yang ia mau, karena jika ia masih bisa berusaha maka akan Arkham lakukan. Jika tidak maka akan meminta bantuan kepada orang terdekatnya.
Tak ada Arkham yang cengeng, karena kini sosok pemuda itu berubah menjadi sosok penguat bagi orang orang di dekatnya.
2 tahun ini membawa dampak besar bagi diri Arkham. Membawa pengaruh positif untuk Arkham. Kejadian kemarin mengajarkan banyak hal bagi diri Arkham. Mengajarkan bahwa kita sebagai manusia harus mampu menerima apapun ketetapan yang sudah Tuhan gariskan untuk kita. Bukti dari hikmah atas cobaan yang Tuhan berikan sangaat Arkham rasakan. Banyak hal yang berubah namun itu semua membuat hati Arkham membuncah bahagia.
Seluruh keluarganya selalu memberi support untuk kesembuhannya, memberi dukungan demi dukungan semangat untuknya. Bangkit dari keterpurukan bukanlah hal yang mudah, namun jika ada banyak orang penopang untuknya kuat maka tidak ada alasan untuk Arkham menetap pada jurang keputus asaan.
Ah ya, ingat dengan kakak kedua Arkham? Erland, sosok pemuda yang sedikit tampak acuh pada Arkham, kini telah berubah menjadi seseorang yang tidak bisa dipisahkan dengan sang adik, seperti lem perekat selalu menempel kemanapun Arkham pergi jika sedang bersama. Arkham bahagia? Tentu saja, sosok yang dulu sulit untuk ia gapai kini mendekat dengan sendirinya. Saat pertama kali bertemu setelah insiden saat itu, Erland terus saja mengucapkan beribu kata maafnya, sampai sampai Arkham bosan mendengarnya. Setiap detik Erland selalu mengumamkan kata 'maaf'.
Pernah sekali Arkham tegur untuk bisa membuat Erland berhenti. "Abang bisa diam tidak? Kalau terus bilang maaf, maaf, maaf Alkham nggak akan maafin abang. Cukup dong bang, Alkham udah maafin abang, lupain semua kejadian itu, jangan buat Alkham keinget lagi dong." Sejak saat itu Erland menuruti Arkham untuk stop mengucapkan kata maafnya. Erland bersyukur memiliki adik dengan jiwa pemaaf yang tinggi.
Dan yang paling membuat Arkham bahagia, Arkham tidak lagi cadel, sejak 1 bulan yang lalu Arkham bisa mengucapkan 'r' dengan benar dan jelas. Suatu kebahagiaan tersendiri bagi Arkham tentu saja, dapat berbicara dengan normal tepat diusia 16 tahun.
Kala itu di pagi hari, Arkham meminta Syella untuj dibuatkan bubur, orang yang pertama kali menyadari perbedaan saat Arkham berbicara ialah Syella, "Bunda, Arkham mau sarapan pakai bubur," ucap Arkham kala itu, Syella sempat terdiam sejenak sebelum berucap bahagia sambil memeluk Arkham erat.
"Adek? Adek udah bisa bilang bubur dengan normal?" Arkham sendiri juga kebingungan iyakah? Sekali lagi ia mencoba.
"Bubur, bubur, buburrrrr. Maa Syaa Allah, bunda bisa, bunda Arkham udah bisa. Yeay si Julid ga bisa ejek Arkham lagi huhu." Kala itu hal pertama yang membuat Arkham bahagia selain bisa mengucap 'r' dengan benar, tak akan ada lagi yang bisa mengejeknya dengan sebutan Cadel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arkham (END)
Teen Fiction🐋🌱 "Tadi yang katanya suruh sarapan duluan karena sibuk bermain dengan Adul siapa kakak?" Tanya Arlen pada Erza yang sebenarnya sedang menyindir si bungsu "Ertugrul Abang," sahut Erza. "No! Stop panggil adek Eltuglul, adek tidak mau kakak, susahhh...