Assalamualaikum
.
Enjoy
-🐛🐜🐝-
Nata terus menggedor pintu rumah Robert, sudah puluhan kali Nata melakukannya namun, belum ada pertanda pemilik rumah keluar.
"Ada yang bisa di bantu pak?" Tanya tukang kebun mungkin saja pekerja milik Robert.
"Boleh saya tau, pemilik rumah ini kemana?" Tanya Nata
"Oh, tuan Robert ada di atas pak,"
"Boleh di panggilkan, saya ingin bertemu dengan beliau." Pekerja tadi mengangguk, masuk ke dalam rumah memanggil tuannya.
Selang beberapa menit menunggu, Robert keluar dari dalam rumahnya, menatap penuh tanya pada Sosok di depannya. "Oh, tuan Ardinata. Ada keperluan apa datang kemari?"
Nata berusaha mengontrol agar emosinya tidak meledak, ingin sekali rasanya Nata menghabisi Orang tidak tau diri dihadapannya ini. "Kedatangan saya ke sini, ingin meluruskan semua kesalahpahaman atas kematian Rose."
"Apa lagi yang ingin kau jelaskan Ardinata?! Semuanya sudah jelas? Bahwa kau yang menusuk Rose hingga membuatnya pergi dari dunia ini! Apa lagi?!"
"Stop Robert! Dengarkan saya, dengarkan semua yang saya jelaskan. Jangan memotongnya!"
"Oke! Silahkan." Putus Robert
Nata mengambil napasnya pelan, "Jadi waktu itu~"
___
5 tahun lalu~
Setelah melakukan meeting bersama Client, Nata menjalankan mobilnya untuk kembali ke rumah. Saat itu ia bersama dengan Arlen. Namun saat pertengahan jalan Nata melihat Rose istri Robert tengah membawa mobilnya dengan kecepatan di atas rata rata.
Nata meminta sang sopir untuk mengikuti mobil istri sahabatnya itu, Nata curiga karena memang biasanya Rose kemana mana bersama Robert.
Awalnya Nata tidak menaruh curiga saat Rose memasuki gedung tua, Nata hanya memantau dari kejauhan. Namun, seperti ada yang janggal dari apa yang Nata lihat.
Nata memutuskan untuk turun dan mengikuti Rose untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi. Sesampainya di dalam, Nata terkejut saat melihat Rose tengah berteriak dengan memukul brutal perut dan kepalanya bergantian.
"Maaf, maafin mommy sayang, maafin mommy yang nggak bisa jaga kamu dari kemarahan daddy. Maafin mommy yang udah gagal. Maaf nak .." Racauan lirih Rose membuat Nata mengernyit.
Perlahan Nata mendekat ke arah Rose di temani oleh Arlen dari kejauhan. Nata yang meminta Arlen untuk tidak mendekat. "Rose," panggil Nata pelan.
Rose terlihat menoleh menatap Nata sebentar, reaksi selanjutnya membuat Nata terkejut. Raut ketakutan terpampang jelas di wajah Rose. "JANGAN! JANGAN MENDEKAT." teriak Rose.
"Jangan pukul aku, jangan pukul anakku. Dia tidak salah!" Teriak Rose lagi
"Rose ini saya Nata,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Arkham (END)
Teen Fiction🐋🌱 "Tadi yang katanya suruh sarapan duluan karena sibuk bermain dengan Adul siapa kakak?" Tanya Arlen pada Erza yang sebenarnya sedang menyindir si bungsu "Ertugrul Abang," sahut Erza. "No! Stop panggil adek Eltuglul, adek tidak mau kakak, susahhh...