Bag 25

1.9K 172 6
                                    

Assalamualaikum

.

Enjoy😎

-🐛🐜🐝-

Nata menatap sendu daksa bungsunya. Setelah mengetahui keadaannya yang sesungguhnya Arkham seperti menjadi orang lain bagi keluarganya.

Arkham lebih banyak diam, dan selalu menatap kosong ke depan. Seolah ada hal menarik yang mampu mengalihkan atensinya secara penuh.

Keadaan Arkham yang seperti ini mengingatkan Nata pada kejadian 2 tahun silam. Dimana, setelah mengalami ketakutan hebat Arkham menjadi sosok pendiam.

Ketakutan terhebat yang pernah Arkham lalui, tidak sembuh dalam waktu dekat. Butuh satu tahun lamanya mengembalikan cahaya yang sempat meredup bahkan menghilang. Sosok yang awalnya penuh dengan kasih sayang, lalu dengan spontan di benci oleh keluarganya. Di asingkan, bahkan nyaris di buang waktu itu. Hanya karena Semua mengira bahwa Arkham adalah sosok yang menyebabkan Naraka Adik kandung Alvaro meninggal. Trauma yang sampai saat ini belum hilang. Itu semua karena kecerobohan keluarganya sendiri.

2 tahun silam

Arkham tengah berjalan tenang menyusuri koridor sekolah menengah pertama. Namun pendengarannya yang memang tajam mendengar sebuah teriakan sarat kesakitan yang berasal dari gudang yang memang sudah tidak terpakai.

Dengan keberanian setengah, Arkham berjalan mendekat ke sana. Pandangannya terpaku saat melihat Naraka yang berlumuran darah serta Juan yang masih terus menyiksa Naraka.

Arkham membuka Pintu gudang dengan kasar, "Juan hentikan! Kamu gila hah?!" Teriak Arkham

Juan menoleh kemudian tersenyum devil menatap Arkham. "Ah rupanya kau terpancing juga. Kemarilah, kau tak ingin menyelamatkan Sahabatmu yang sebentar lagi mati ini?"

Tubuh Arkham bergetar hebat saat itu, untuk pertama kalinya ia melihat sesuatu yang seharusnya tidak ia lihat. Namun semua sudah terlanjur. Arkham berjalan mendekat ke arah Naraka, namun dengan licik Juan meraih tangan Arkham dan memberikan pisau yang digunakannya tadi pada tangan Arkham. Tujuannya supaya jika di sidik jari oleh polisi, Arkham yang di tetapkan sebagai tersangka.

Dengan cepat Arkham melempar pisau itu, berjalan mendekati Naraka. "Nala, bangun, Nala jangan pelgi. NALA!!"

Arkham kemudian menghubungi Alvaro untuk datang dan menyelamatkan adiknya. Namun semuanya terlambat, Naraka tidak selamat.

Setelah diselidiki oleh polisi untuk mencari bukti siapa yang melakukan perbuatan se keji itu. Pada akhirnya polisi menemuka pisau yang sempat di pegang oleh Arkham. Otomatis pada saat itu Arkham ditetapkan sebagai tersangka.

Tak cukup sampai di situ, sampai di kediamannya setelah di bebaskan oleh keluarganya. Arkham di maki habis habisan.

"Sial! Ternyata selama ini kita dibodohi oleh pembunuh berwajah polos seperti dia! Haha," Teriak Arlen lantang.

Nata menarik kasar Arkham, mendorongnya keras ke lantai, "Kau! Bodoh! Tak berguna! Pembunuh! Malu saya memiliki anak sepertimu!" Hardik Nata, tangannya menunjuk tepat pada wajah Arkham.

Arkham dengan takut menatap manik ayahnya, "Bukan Alkham pelakunya, bu-kan, yayah pelcaya kan kalau bukan a-ku?"

"Mengelak seperti apa lagi hah? Jelas jelas kau yang sudah membunuh adikku! Jelaskan, mengelak seperti apa yang akan kau lakukan?!" Teriak Alvaro yang baru saja datang.

Arkham (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang