Assalamualaikum
.
Enjooy
-🐛🐜🐝-
"S-sakit," lirih Arkham tertahan. Punggungnya terasa seperti dipukul dengan benda keras. Di tambah dengan sengatan secara spontan yang muncul pada kaki serta pergelangan tangannya.
Nata hanya bisa mengelus lembut punggung kecil Arkham. "Sabar nak, istighfar. Gapapa, nanti sembuh. Lebih sabar lagi."
"T-tapi sakit, hiks."
"Ayah tau, besok baru bisa operasi karena keadaan adek belum stabil hari ini. Jadi harus sabar."
"Bisa sembuh kan y-yayah?" Tanya Arkham pelan.
"Adek pasti sembuh, yang penting adek harus sabar. Gapapa, Allah beri adek ujian supaya adek lebih kuat lagi. Sabar ya nak .." Nata terus mengucapkan kata kata penenang saat sang putra mengeluh sakit. Hanya itu yang bisa Nata lakukan.
"Yayah," panggil Arkham.
"Kenapa dek?"
"Setelah opelasi nanti apa Alkham bisa jalan sepelti kemalin kemalin?" Tanya Arkham lirih.
"Tentu nak, ayah akan berusaha untuk kesembuhan adek. Jadi adek tidak perlu khawatir oke? sekarang adek cukup bersabar sama kondisi yang adek alami hm,"
Arkham mengangguk, "Yayah,"
"Iya? Ada apa? Ada yang sakit lagi?" Arkham menggeleng cepat.
"Enggak, Alkham mau tanya."
"Tanya apa hm? Ayah jawab."
Arkham mengusap pelan dadanya, meraih tangan Nata kemudian meletakkan pada dada kecil miliknya. "Apa sesak Alkham bisa hilang?"
"Hilang dalam altian pelgi jauuuh, enggak datang datang lagi. Nggak ganggu Alkham lagi, nggak buat sakit sakit lagi? Bisa yayah?" Lirih Arkham
Nata menutup kedua matanya, berusaha untuk tetap tenang. "Bisa sayang, adek bisa sembuh asalkan adek mau minum obatnya secara rutin hm?"
"Alkham selalu minum kok obatnya, tapi kenapa tidak sembuh sembuh yayah?"
"Di sini sakit, semuanya sakit. Om nya pukulnya kelas banget. Padahal Alkham nggak pelnah buat salah sama om nya."
"Kata Juan, Alkham di pukul kalena Yayah, tapi Alkham nggak pelcaya dong sama ucapan Juan yang udah pasti bohong kan yayah? Tapi setelah itu Juan malah tampal Alkham kelas." Cerita Arkham pada Nata.
Nata hanya mendengarkan, benar kata Nick tak perlu di minta untuk Arkham bercerita namun dia akan cerita dengan sendirinya. Karena Arkham memang butuh orang yang dia percaya untuk menceritakan keluh kesahnya.
"Maafkan ayah ya nak, maaf karena kesalahpahaman di masalalu adek harus menanggung ini semua." Ucap Nata sambil menggenggam erat tangan Arkham
"Jadi benal?" Tanya Arkham
"Juan bicara apa sama adek hm?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Arkham (END)
Teen Fiction🐋🌱 "Tadi yang katanya suruh sarapan duluan karena sibuk bermain dengan Adul siapa kakak?" Tanya Arlen pada Erza yang sebenarnya sedang menyindir si bungsu "Ertugrul Abang," sahut Erza. "No! Stop panggil adek Eltuglul, adek tidak mau kakak, susahhh...