Bag 20

2.1K 186 23
                                    


Assalamualaikum

.

Enjoyy

-🐛🐜🐝-

"DOKTER! SUSTER! SIALAN DIMANA KALIAN SEMUA?!" Teriak Nata kesetanan.

Suara decitan roda brankar terdengar bergemuruh. Para tenaga medis mendorongnya begitu brutal. Melihat pasien mereka di ambang kematian.

Kulit serta bibirnya yang keunguan, serta suara napasnya yang bahkan sudah tidak terdengar.

"Tunggu di luar pak, kami akan berusaha semaksimal mungkin." Ujar salah satu suster yang mencegah Nata yang ingin menerobos masuk.

"Selamatkan putra saya!"

Suster tadi kemudian masuk ke dalam, untuk membantu tenaga medis lainnya.

"Siapkan defibrillator. Detak jantungnya tidak terdeteksi!" Perintah salah satu dokter di sana.

"Lakukan! 100 joule. Clear!"

Alat kejut jantung sudah ditempelkan tepat pada dada Arkham, dadanya membusung ke atas kemudian terkulai lemas kembali.

"300 joule. Clear!"

Belum ada pertanda detak jantungnya kembali, membuat para medis menatap penuh harap agar pasien kesayangan mereka kembali. "Ayo nak, belum waktunya kamu pulang!" Lirih Nick

"400 joule. Clear!"

"Detak jantung kembali dok!"

Mereka bernapas dengan sedikit lega. Mengetahui bahwa pasiennya kembali bertahan. "Terimakasih, sudah bertahan."

Setelah berhasil mengembalikan detak jantung Arkham, Nick mengganti nasal cannula menjadi masker oksigen dengan saturasi yang tinggi. Karena total Arkham sama sekali kesulitan untuk bernapas.

Beberapa dokter yang ada di sana memiringkan tubuh Arkham guna melakukan pemeriksaan pada punggung Arkham. Setelah tadi di beritahu Nata jika mendapatkan pukulan keras.

"Lakukan ST Scan. Khawatirnya jika terjadi cidera tulang belakang." Ujar salah satu dokter.

Mereka mengangguk, kemudian membenahi letak baring Arkham. Dan mengecek seluruh alat alat medis yang terpasang apik pada tubuh mungil Arkham.

Nick keluar dari ruangan, untuk memberitahukan keadaan Arkham setelah hasil ST  Scan  keluar.

Baru saja membuka pintu, Nick sudah di serbu berbagai pertanyaan dari keluarga Arkham.

"Bagaimana keadaan putraku?"

"Adikku bagaimana papi?"

"Adek baik baik aja kan papi?"

Pertanyaan itu terlontar secara bersamaan. "Ikut ke ruangan saya. Akan saya jelaskan bagaimana keadaan Arkham."

Mereka mengikuti langkah Nick. Berharap tidak ada hal serius yang menimpa putra serta adik mereka.

"Puji syukur karena Arkham masih mau bertahan. Setelah kehilangan detak jantungnya tadi," ucap Nick untuk mengawali menjelaskan tentang kondisi Arkham.

Arkham (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang