Bag 29 (End)

3K 164 10
                                    

Assalamualaikuum


Enjoy kakak.


.

-🐝🐜🐛-

Arkham menghela napasnya panjang, bersyukur bisa kembali berpijak ditanah kelahirannya. Tepat 2 jam yang lalu ia sampai di Indonesia. Kini Arkham tengah mampir di sebuah restoran sederhana untuk mengisi perutnya yang sudah meronta ronta karena kelaparan.

Sejak tadi Arkham tak pernah memudarkan senyum manisnya, rasanya sangat bahagia bisa kembali dengan hasil yang sesuai. Usahanya selama 2 tahun tidak sia sia, dia telah sembuh. Sembuh dari sakit pada fisik maupun mentalnya. Meski asma masih bersemayam di dalam tubuhnya tapi bukanlah hal yang memicu untuk memutus sebuah kebahagiaan yang memang sudah terpatri.

Tuhan begitu baik padanya, memberi serentetan kebahagiaan yang tidak bisa Arkham hitung seberapa banyak jumlahnya. Tak terpikir dalam otaknya jika semuanya akan berakhir seperti ini. Tenggelam dalam jurang keterpurukan yang membuat Arkham tak yakin jika akan berada di titik ini. Tapi .. takdir yang sudah Tuhan tulis untuknya membuktikan segala ketidakmungkinan yang ia asumsikan.

"Dek, itu gigi kamu bisa kering dari tadi senyum terus." Goda Nata yang mendapat delikan tajam dari Arkham.

"Apasih, anaknya bahagia kok di ejek terus. Yayah emang aneh!"

Nata menjawil hidung bangir bungsunya, beringsut mendekat dan memeluk erat daksa putranya. "Ayah bahagia, lihat adek bahagia nak .."

"Makasih udah sayang Arkham ya Yayah, Arkham beruntung punya yayah sama bunda yang selalu ada buat Arkham." Nata diam tak menjawab ia fokus mendengarkan apa yang Arkham ungkapkan.

"Arkham bersyukur banget, Allah baik banget sama Arkham. Padahal Arkham akhir akhir ini jarang banget shalat ya yayah. Tapi .. Allah tetap kasih kebahagiaan yang melimpah buat Arkham. Maluu ih yayah! Pokoknya setelah ini yayah harus bimbing Arkham jadi anak sholeh!"

"Iya nak .. gemes banget anak ayah! Sok dimakan keburu dingin nanti ga enak. Katanya mau cepat cepat sampai rumah." Arkham mengangguk cepat cepat.

Setelah selesai dengan makanannya. Ketiganya melanjutkan perjalanan untuk bisa sampai rumahnya.

Tiga puluh menit waktu berjalan begitu cepat. Kini Arkham, Syella, dan Nata telah sepenuhnya berpijak di halaman rumah yang selama 2 tahun ini mereka tinggalkan.

Keadaan rumah terbilang sangat sepi. Tidak ada orang yang terlihat. Biasanya ada tukang kebun serta satpam yang berjaga di depan.

"Kok sepi bunda?" Celetuk Arkham.

"Kita ke dalam yuk dek .. mungkin semuanya udah nunggu kita di dalam jadi di luar sepi kaya gini." Syella segera menggandeng tangan Arkham. Membawanya pergi melangkah untuk masuk ke dalam rumah.

"Huaaa, Arkham kangen bangettt! Ga berubah ya bun. Semuanya masih sama,"

"Kan di rawat mamah sama papah dek rumahnya. Dan bunda juga bilang untuk jangan ada yang di ubah." Arkham menanggukan kepalanya guna menanggapi ucapan Syella.

"Kan ga ada orang bunda, apa mereka semua ga tau kalau Arkham hari ini pulang?" Wajah yang awalnya ceria kini berubah murung. Sampai di dalam rumah pun tidak ada tanda tanda adanya seseorang.

Arkham (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang