“Siang, Pak Attar!"
“Selamat siang,” balas Attar pada seorang SPG produk minuman yang menyapanya.
Merasa Attar membalas sapaannya dengan biasa saja, SPG bertubuh sintal yang katanya menjadi primadona di Freshly Supermarket--FS--itu pergi dari hadapan Attar sambil menghentakkan kaki dengan kesal. Attar kembali melanjutkan langkahnya menuju area sales FS, aroma ayam dan ikan yang sedang di bakar menyambut indera penciumannya. Sepertinya, para pelanggan memanfaatkan dengan baik fasilitas goreng dan bakar gratis untuk pembelian ayam dan ikan.
Berjalan lurus, Attar melewati counter ayam, lalu daging dan ikan. Berbagai jenis daging sapi dan makanan laut terpajang dengan rapi. Sesuai dengan namanya, FS unggul dengan produk bahan makanan segar. Supermarket dengan target pasar kalangan menengah atas ini sukses mengambil hati para konsumen dengan menjaga kualitas kesegaran produk.
Berbelok kiri, melewati deretan rak yang dipenuhi dengan produk impor asal Asia, Attar dapat melihat suasana depan area kasir yang cukup ramai. Di depan area kasir terdapat sebuah ruangan yang hanya dibatasi dinding setinggi pinggang orang dewasa. Ruangan tanpa kaca jendela itu difungsikan sebagai ruang kelas memasak yang selalu diselenggarakan FS di setiap dua minggu sekali, setiap hari sabtu.
Sabtu ini kelas memasak diisi oleh seorang chef muda nan tampan bernama Darren. Baru satu hari pendaftaran kelas memasak bersama Chef Darren dibuka, kuota peserta langsung penuh. Para peserta kelas memasak yang merupakan para ibu itu, begitu antusias. Setiap kelas memasak memang didampingi oleh MC yang merupakan customer service FS membuat suasana semakin meriah. Satu lagi, yang menarik perhatian Attar, yakni bintang tamu spesial di kelas memasak hari ini. Seorang model wanita cantik yang bertugas mendampingi sang Chef memasak. Apron berwarna oranye yang dipakainya membuat Attar melihatnya begitu berbeda.
Ganesha Claudia, model cantik berusia 27 tahun, yang menjadi brand ambasaddor FS sekliagus menjadi bintang tamu itu sangat memukau di mata Attar. Meski lebih dari setengah peserta kelas memasak itu justru memandang sinis pada wanita itu. Sasha, akrab wanita itu disapa. Sudah dua tahun berjalan menjadi kekasih Attar. Mereka bertemu saat Sasha baru memulai kontraknya menjadi brand ambasaddor di FS. Satu bulan melakukan pendekatan, mereka memutuskan menjalin hubungan asmara.
Attar memilih berdiri di dekat pintu masuk, sedikit bersandar di tembok, tangannya terlipat di depan dada. Memandangi sang kekasih dari kejauhan. Tak disangka Sasha menyadari kehadirannya lalu balas tersenyum padanya. Namun, Darren si Chef muda yang usianya kira-kira tiga tahun dibawah usia Sasha itu kembali mengalihkan perhatian Sasha.
"Sialan," Attar mendesis, sangat pelan.
Attar menyaksikan Chef genit itu meminta Sasha mengangkat fettucini yang sedang direbus di dalam panci. Sasha sama sekali tidak terlihat kesulitan, tapi si chef 'cari perhatian' itu mendekat pada Sasha, menyentuh lengan sasha dengan membantu memegangi saringan untuk menyendok fettucini dari dalam panci. Posisi Chef itu sangat dekat hingga Attar hampir memekik saat pinggang sang Chef menyentuh bokong sang kekasih.
Dengan perasaan tak senang Attar berjalan ke depan menuju set dapur berada. Tatapan tajam ia lemparkan pada Nindi, MC yang memimpin kelas memasak hari ini. Kode dari Attar, Nindi terima dengan sempurna, kemudian berdeham sebelum menjadi penengah di antara Chef itu dan Sasha.
"Chef Darren, aku mau dong bantu chef juga!" seru Nindi dengan Mic yang terpasang di telinganya. "Mbak Sasha, maaf ya aku ganggu sebentar."
Sasha tersenyum manis lalu menyerahkan pekerjaannya pada Nindi. Sasha yang mengerti maksud Nindi lalu menoleh ke sisi kanannya, pada Attar yang berkali-kali lipat lebih tampan saat sedang cemburu. Sasha kemudian menggeser posisinya kembali seperti di awal, di ujung set, tidak jauh dari banner produk pasta yang menjadi sponsor kelas memasak kali ini.
Kelas memasak selesai, setelah seluruh peserta melalui sesi tanya jawab dengan Chef Darren. Dilanjutkan dengan sesi foto, Attar selaku orang nomor satu di FS cabang Jakarta Selatan itu, ikut serta foto bersama dengan seluruh pendukung acara kelas memasak itu.
"Maaf, permisi Chef Darren." Attar menyela di antara Darren dan Sasha. "Saya ingin foto berdampingan dengan Chef," lanjut Attar.
"Oh ya, sayang, kamu di sebelah aku dulu, nggak apa-apa kan?" Pertanyaan yang baru Attar ajukan pada Sasha itu sukses membungkam mulut chef yang baru akan menyahut.
"Iya," jawab Sasha lembut seraya memegangi lengan kiri Attar dengan mesra. Attar dan Sasha bagai pengantin di atas pelaminan, dan Chef Darren serta para peserta memasak lainnya adalah si tamu undangan. Hingga aba-aba dari Nindi yang bertugas menjadi tukang foto, menghentikan drama dadakan yang dibuat Attar.
***
"Coba kamu lihat, Sha!"
Sasha menahan diri untuk tidak tersenyum geli melihat Attar yang masih saja diserang rasa cemburu. Ia kemudian mengambil ponsel Attar, untuk melihat lebih jelas apa yang akan Attar tunjukkan. "Sadar. Sasha - Darren." Sasha terkikik geli, pertahanannya untuk tidak tertawa, runtuh sudah. Wajah Attar sendiri, masih berkilat marah.
"Baru melihat kalian dekat segitu saja, fans garis keras si Darren itu sudah buat fanbase kalian!" Seru Attar lalu menutup aplikasi Instagram yang membuatnya misuh-misuh seperti ini. "Sadar - Sadar! Mereka yang harusnya Sadar kalau kamu itu sudah punya aku, Sha!"
Sasha mendekatkan tubuhnya pada Attar yang sudah duduk di depan kemudi. Diusapnya dada Attar dengan lembut, tidak lupa dengan kecupan di pipi. "Sabar, sayang. Yang penting kan, aku nggak kemana-mana, aku tetap sama kamu. Mereka itu fans Darren, kan memang fans suka ngeship idola mereka meski bukan pasangannya."
Kini Attar mengangguk. "Benar juga, fans kamu pasti tahu kalau kamu sudah punya aku, 'kan!"
"Kamu tahu sendiri, kalau aku lebih banyak punya haters dibanding fans," balas Sasha. "Dan, beruntungnya aku, dari sedikitnya jumlah orang-orang yang menyukaiku, setidaknya ada kamu di antara mereka," balas Sasha.
Attar tak menunggu lama untuk membawa Sasha ke dalam pelukannya. Dikecupnya puncak kepala Sasha cukup lama. Asik mengobrol, membuat keduanya lupa kalau sudah tiga puluh menit yang lalu mereka belum berniat turun dari mobil. Setelah kelas memasak tadi selesai, Sasha memang tidak langsung pulang, ia menunggu Attar menyelesaikan shiftnya lalu mereka pulang bersama.
"Yang kamu lakukan sudah benar, sayang. Jangan fokus pada para pembenci itu. Mereka tidak mau tahu bagaimana kamu selama ini ia memperbaiki diri. Bukan kamu lagi yang salah, tapi mereka yang memiliki masalah dengan kamu. Percaya diri saja, buktikan kalau semua yang mereka pikirkan tentang kamu itu salah. Buktikan kalau kamu akan mencapai kesuksesan."
Sasha mengeratkan pelukannya pada Attar. Seperti sedang meresapi energi positif yang dimiliki kekasihnya.
"Jangan berkecil hati hanya karena banyak orang yang tidak menyukai kamu. Karena kamu memiliki aku yang mencintai kamu sebesar dunia, Sha."
TBC
Selamat datang di cerita baru aku yagesya!
Pasti kamu semua heran karena cerita satu belum tamat, udah publish cerita lagi. Tenang aja, semua cerita akan tamat pada waktunya, yagesya 😁
Pokoknya terima kasih buat vote dan komennya. Semoga suka sama ceritanya, dan ditunggu juga kritik dan sarannya.
Sampai ketemu besok, yagesya 🔥
KAMU SEDANG MEMBACA
'Crush' On You ✅ | Lengkap Di Karyakarsa
RomanceBagi Sasha, memiliki Attar adalah suatu keberuntungan. Ketidaksempurnaannya sebagai seorang wanita, dapat diterima oleh Attar. Menikah, hidup bahagia membangun rumah tangga adalah sebuah cita-cita yang ingin Sasha raih bersama Attar. Namun, Attar d...