Bab. 3

1.1K 134 12
                                    

Attar memakirkan mobil berjenis Crossover berwarna hitam itu di halaman rumahnya. Mobil milik perusahaan, yang ia gunakan sebagai kendaraan dinasnya. Dengan gaji yang ia terima, Attar lebih dari sanggup untuk membayar cicilan mobil setiap bulannya. Namun, perusahaan tempat ia bekerja sudah menanggung transportasinya bahkan hingga tempat tinggalnya.

Rumah tipe 36 ini juga disewa oleh perusahaan tempat Attar bekerja. Nantinya jika Attar sudah menikah, ia juga diizinkan untuk menempati rumah ini bersama istri dan anak-anaknya kelak. Attar memang mengharapkan hari itu segera tiba, di mana ia akhirnya menjadikan Sasha sebagai istrinya.

Tidak mudah Attar sampai pada pencapaiannya saat ini. Empat tahun lalu ia masih berstatus sebagai pegawai yang mengikuti Management Development Program (MDP), sebuah program di mana karyawan fresh graduate direkrut untuk dididik dan dilatih secara terstruktur untuk menjadi seorang manajer. Selama dua tahun proses pelatihan ada ujian yang harus dilewati. Dalam kurun waktu dua tahun itu Attar mempelajari seluruh aspek di FS. Hingga dua tahun berselang Attar akhirnya lulus dan menjalani percobaan sebagai Asisten Manajer, dan karena kinerjanya yang baik, Attar berhasil menduduki kursi manajer operasional dalam waktu enam bulan.

Beruntungnya lagi, baru beberapa bulan menjabat sebagai manajer, Attar bertemu Sasha. Seorang model cantik yang menjadi BA FS. Perjalanan cinta Attar terbilang mudah, pendekatan pada Sasha tidak membutuhkan waktu lama, dan model cantik itu dengan mudah menerimanya.

Setelah membersihkan diri, Attar bergegas menuju kamarnya. Ia langsung menuju meja kerjanya, membuka laptop untuk menyelesaikan laporan bulanan yang harus ia setorkan di rapat bulanan besok pagi. Seharusnya Attar bisa menyelesaikannya di FS tadi, hanya saja ia tidak mau membuat Sasha menunggunya terlalu lama. Ia pun memutuskan membawa pekerjaannya itu ke rumah.

Esoknya Attar pagi-pagi sekali sudah berangkat menuju kantor pusat FS. Sampai di ruang meeting, ia menyapa beberapa manajer regional Jabodetabek yang ia kenal. "Pagi, Bu Iren," sapa Attar pada salah satu senior yang duduk di sebelah kirinya.

"Pagi, Attar," balas Irena, manajer senior yang dulu juga pernah membimbing Attar itu.

Di sebelah kanan Attar ada Dean dengan wajah yang ditekuk. Di waktu normal, Attar akan menepuk punggung teman seperjuangannya--saat menjalani program MDP--itu dengan keras ketika mereka  bertemu. Namun, saat ini bukan waktu yang tepat karena Dean sedang mendapat masalah. Store FS tempat  Dean bertugas dilakukan Audit, oleh tim Audit internal perusahaan. Hasil audit ditemukan produk mie instan yang sudah melewati tanggal kkadaluarsa. Sebuah temuan fatal yang mengurangi poin cukup besar dalam penilaian audit. Untung saja hanya audit internal, membuat Dean mungkin hanya akan mendapat teguran saja dari manajemen. Akan beda cerita atas nasib Dean, jika yang menemukan produk kadaluarsa itu ditemukan tim badan pengawas obat dan makanan.

"Lo tau, Tar? Gua sudah membuat perjanjian dengan Om Arman kalau gua akan mundur dari FS, jika kejadian ini terulang." Dean bercerita. Om Arman adalah paman kandung Dean yang menjabat sebagai general manajer operasional. 

Meeting telah berakhir kini mereka berada di samping gedung kantor pusat, di sebuah warung kopi.

"Jadi, jangan sampai terulang!" Attar turut memperingatkan sahabatnya itu. Bekerja lewat jalur orang dalam seperti Dean, ternyata tidak selalu enak. Malah ada beban tak kasat mata, yang menuntut Dean agar selalu bekerja sempurna, demi menjaga nama baik Omnya itu.

"Oh ya, si Sasha apa kabar, Tar?" tanya Dean.

"Gua bilangin Bu Iren ya lo, nanya-nanya kabar cewek lain!"

Dean mengumpat mendengar ancaman Attar. Dean memang memiliki hubungan dengan Irena, senior mereka yang usianya beberapa tahun lebih tua di atas Dean. Ya, Bu Iren yang pagi tadi Attar sapa. 

'Crush' On You ✅ | Lengkap Di KaryakarsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang