Bab. 30

1.5K 139 18
                                    

Isak tangis nan pilu memenuhi ruangan. Masih menunduk, Sasha  memegangi dadanya yang terasa sakit. Septi berusaha mendekat, ingin merengkuh tubuh Sasha yang saat ini terlihat sangat lemah itu.

"Mbak, aku mohon, izinkan aku untuk menjelaskan," ucap Septi saat tangis Sasha berangsur mereda.

"Sungguh, ini nggak seperti yang Mbak Sasha pikir," kata Septi lagi.

Sasha mengangkat wajah, mencoba menghentikan air matanya. Masih tidak cukup siap untuk menerima penjelasan Septi yang mungkin hanya akan menambah pedih hatinya.

"Pak Attar memang pernah datang ke sini. Aku nggak ingat kapan tepatnya, tapi seingatku Pak Attar datang pagi-pagi sekali, karena ingin menumpang mandi sekaligus beristirahat sebentar. Kalau tidak salah, Pak Attar bilang, dua baru selesai stock opname."

"Waktu itu, aku baru akan berangkat ke rumah orang tuaku, Mbak. Demi Tuhan, aku bahkan segera pergi sesaat setelah Pak Attar datang."

"Awalnya kenapa aku nggak bercerita, aku merasa nggak enak, Mbak. Takut Mbak Sasha salah sangka, dan aku pikir juga Pak Attar akan bercerita sendiri ke Mbak Sasha."

"Sampai kemarin sore, aku berkemas buat pindah dari sini, aku menemukan barang-barang pribadi Pak Attar di laci itu. Aku nggak tahu bagaimana bisa barang-barang itu ada di sana. Aku tahu Mbak Sasha sedang marah padaku  meski aku nggak tahu apa alasannya. Aku nggak mau memperparah dengan menghubungi Mbak Sasha dan melapor  tentang keberadaan barang-barang Pak Attar yang ada di laci dalam kamarku. Akhirnya, aku yang menghubungi Pak Attar sendiri, untuk segera mengambilnya."

"Aku menghubungi Pak Attar dari kemarin, tapi Pak Attar baru datang tadi, Mbak. Pak Attar baru saja pergi sesaat sebelum Mbak Sasha datang."

"Sumpah, Mbak. Suami orang yang aku maksud selama ini bukanlah Pak Attar. Mbak Sasha tahu sendiri bagaimana Pak Attar membenci aku ... "

"Itu hanya sandiwara kalian! Demi menutupi perselingkuhan kalian di belakangku!" balas Sasha akhirnya, setelah membiarkan Septi menjelaskan. "Kamu kira aku percaya, Ti?"

Septi yang sudah berlinang air mata, berjongkok ingin menyentuh tangan Sasha, tapi Sasha menepisnya kuat hingga Septi malah tersungkur ke lantai. Tangis Septi kian menjadi, ia kini bersimpuh di lantai, sementara Sasha masih duduk di atas tempat tidur.

"Mbak, mungkin sikapku selama ini pada Mbak Sasha, banyak buruknya. Mungkin saat bekerja dengan Mbak Sasha aku selalu bertindak seenaknya. Aku mengakui semua kesalahan itu Mbak. Tapi, untuk berselingkuh dengan  suami Mbak Sasha, sedikitpun aku tidak ada pikiran ke sana," ucap Septi sambil terisak. "Tolong percaya, padaku Mbak, aku nggak mungkin melakukan perbuatan serendah itu. Apalagi merebut suami dari orang yang memberiku kehidupan yang baik."

Sasha masih bergeming, tapi sudah membiarkan Septi menyentuh tangannya. Air matanya kembali turun. Ia juga sebenarnya tidak benar-benar yakin, Septi sampai hati melakukan hal ini padanya.

"Kapan Mbak Sasha tahu soal keberadaan barang-barang itu? Apa Mbak Sasha, sudah menanyakan soal ini ke Pak Attar sendiri?" tanya Septi.

"Satu minggu yang lalu. Aku datang ke sini untuk mencari tas pesta milikku. Aku mencarinya juga ke kamar kamu, dan malah itu yang aku temukan." Sasha menarik nafas pelan saat menjeda kalimatnya. "Aku, aku belum menanyakan dengan dia."

Septi seperti mendapat sebuah harapan. "Kalau begitu tanyakan Mbak. Kemarin aku sempat tanya, tapi Pak Attar tidak menjawab. Aku tidak mau memperpanjang masalah, jadi aku tidak bertanya lagi. Nanti, setelah Mbak Sasha tanya, Mbak akan tahu kalau aku dan Pak Attar tidak memiliki hubungan apapun."

"Attar akan menjawab persis dengan yang kamu katakan. Karena kalian sudah bersekongkol di belakangku," balas Sasha. "Sudahlah, Septi. Mengaku saja. Aku juga sebenarnya selama ini menyadari perubahan sikap Attar. Ternyata dia malah berselingkuh dengan orang kepercayaaanku sendiri."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 08, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

'Crush' On You ✅ | Lengkap Di KaryakarsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang