第十集

363 36 20
                                    

"Ladies and gentlemen, as we start our descent, please make sure your seat backs and tray tables are in their full upright position. Also, make sure your seat belt is securely fastened and all carry-on luggage is stowed underneath the seat in front of you or in the overhead bins. Thank you."

Tak terasa sudah 2 jam perjalanan dan kini pesawat yang sedang dinaikki oleh Tay serta New mulai Landing.

"On behalf of The Airlines and the entire crew, I'd like to thank you for joining us on this trip. We are looking forward to seeing you on board again in the near future. Have a nice day!"

"AKHIRNYAAA" ucap Tay lega

New tertawa melihat tingkah Tay sedari tadi, bagaimana tidak sikap polos Tay saat pertama kali naik pesawat menjadi sebuah hiburan tersendiri bagi New.

Baik Tay maupun New memiliki perasaan nya masing- masing, jika Tay baru pertama kali naik pesawat, New berbeda ! Dia memang sudah sering naik pesawat keluar negeri dll, tapi menggunakan pesawat pribadi ataupun first class. Ini pertama kali nya bagi New naik pesawat kelas ekonomi. Terasa beda tapi New bisa beradaptasi, sedangkan Tay ini sudah ke 3 kalinya sejak pesawat mulai terbang dia muntah.

"Aku lebih memilih naik kapal laut atau kereta daripada naik pesawat deh New, ini udah mahal bikin gw muntah mulu dari tadi" ucap Tay lemas.

"Tay kamu muntah karna kamu terlalu tersugesti oleh perasaan takutmu. Coba aja kamu tenang dan merasa nyaman pasti ngak akan deh kamu muntah- muntah gitu" ucap New lembut.

Kini baik Tay maupun New sudah berjalan keluar dari bandara, mereka mencari taksi yang bisa membawa mereka ke tempat yang dituju.

"Pak berapa harga nya untuk ke daerah Narathiwat" tanya Tay bertanya kepada salah satu sopir taksi

"Itu lumayan jauh karna tempatnya di perbatasan konflik, jadi harganya agak mahal" ucap sopir taksi

"Seberapa jauh?" Tanya Tay bingung

"Mungkin sekitar kurang lebih 30 kilo lagi" ucap sopir taksi itu memperkirakan.

"Waduh ini bisa sampai ratusan baht ini habisnya" batin Tay bingung.

New yang tidak sengaja mendengar pembicaraan antara Tay dengan pak sopir itu pun memberanikan diri mencari tumpangan kepada orang- orang dibandara. Sudah sekitar 15 menit dia bertanya kepada beberapa oang namun tidak ad yang pergi ke daerah itu, bagaimana pun memang itu daerah konflik banyak masyarakat takut pergi kesana.

"Pak apakah bapak akan pergi ke daerah Narathiwat?" Tanya New kepada salah satu bapak- bapak yang sedang memasukkan koper kedalam bagasi sebuah mobil.

"Iya kenapa memangnya N'?" Tanya bapak itu.

"Apakah saya boleh menumpang?" Tanya New memelas.

"Kamu ngapain kesana? Itu kan daerah konflik parah" tanya bapak itu bingung

"Saya ingin menemui teman saya" ucap New sambil menundukkan kepalanya

"Lebih baik jangan pergi kesana N', bahaya" ucap bapak itu mewanti- wanti

"Memang separah apa sih pak? Ada konflik apa?" Tanya New bingung sekaligus kepo

"Ad konflik perbatasan Thailand dengan Malaysia serta ada konflik antar desa. Benar- benar kacau berada disana N' !!" Ucap bapak itu menjelaskan

"Kenapa pho menyuruhku tinggal di daerah konflik ini?" Batin New

"Apa pho mau membunuhku secara tidak langsung?" Batin New lagi.

New pun tiba- tiba teringat oleh amplop coklat yang diberikan oleh sopirnya tadi. Buru- buru dia membuka tas miliknya dan membuka isi amplop coklat itu yang ternyata sebuah surat.

"Tuan muda New, maaf saya tidak bisa membantu apa- apa, tapi saya mohon tuan mengikuti apa saran saya. Tuan jangan pergi ke daerah Narathiwat, disana ada konflik tuan. Mungkin ini terdengar sadis atau pun gimana, tapi ini keinginan tuan besar untuk membunuh kalian berdua karna kalian dianggap sampah yang bisa mencoreng nama baik dia. Saya sarankan kalian pergi dan tinggalah di Indonesia, disana saya punya saudara yang bisa menampung kalian tempatnya tidak mewah dan berada di dekat hutan, jika tuan berkenan dan mau silahkan pergi tuan. Saya sudah menyiapkan dua buah tiket ke Indonesia untuk kalian, jadwal keberangkatan kalian pukul 19:00 waktu Thailand. Saya sudah menghubungi saudara saya untuk menjemput kalian di sana."

New pun menangis terharu membaca surat ini, bagaimana pun dia punya hutang budi terhadap sopir pribadinya ini.

"TAYYY!!!" teriak New

Tay pun kaget dan menghampiri New.

"New kamu kenapa? Sakit sayang?" Ucap Tay panik.

New pun menyodorkan surat yang berada dalam genggamannya. Tay pun segera membaca dan kini dia pun ikut terharu membacanya.

"Pak sekarang pukul berapa ya?" Tanya Tay kepada bapak di hadapan dia dan New.

"Pukul 16:50" ucap orang itu

"Masih ad 2 jam lagi untuk terbang, New yuk kita check in dan mecari makan sebelum aku muntahin lagi nih makanan" ucap Tay ngeri

New pun tertawa dan menggeret tangan Tay cepat.

"Setiap masalah pasti akan ad jalan keluarnya, semua tergantung seberapa yakin kita kepada Tuhan kita"

pukul sudah menunjukkan pukul 19:00wib, pesawat Thailand Airlines pun sudah terbang menuju angkasa. New dan Tay hanya bisa berdoa akan keselamatan mereka, mereka berharap dengan perginya mereka ada keajaiban di depan mereka.

pesawat pun sudah berhasil mendarat di Djuanda Airport, yah mereka kini sedang berada di Surabaya. New dan Tay pun keluar dari bandara dan mulai emncari saudara yang dibilang oleh sopir mereka di surat itu. tak lama sosok lelaki muda dengan pakaian sederhana melambai ke arah mereka, wajah khas nya yang sangat mirip dengan sopir mereka menjadikan New dan Tay yakin inilah orang yang mereka cari dari tadi.

"Swattde khap khun New dan Tay" ucap orang itu memberi salam

"Swattdee khap P' "ucap mereka membalas memberi salam

"Ican't speak english p' " ucap Tay sedikit malu

"Mai ben rai, khun bisa bicara bahasa Thailand. saya juga asli Thailand, hanya saja saya menikah dengan orang Indonesia, mangkanya saya berada di Indonesia sekarang" ucap orang itu ramah.

"Oh ok, p' sudah berapa lama tinggal di Indo?" tanya New basa- basi

"Mungkin sekitar 10 tahun" ucap orang itu berusaha mengingat.

"Hmm, sudah lama juga ya. tapi P' keliatan sangat mudah" ucap Tay bingung

"Hahhah.. iya, P' kebetulan saya nikah mudah" ucap orang itu memberitahu

"Oalah, btw P' jarak dari sini ke rumahnya apakah jauh?" tanya New

"lumayan jauh khab, mungkin sekitar 8 jam, jadi nanti kalian istirahat aja di mobil."ucap orang itu

"Ok khab, kho phun khab P' "ucap Tay dan New berbarengan.

"New are you oke? perjalanan kita masih jauh" ucap Tay cemas

"I'm oke P' ! jangan khawatir, aku dan bayi kita sangat kuat" ucap New menghibur

"kalau kamu ada apa- apa kasih tau aku ya" ucap Tay menggelus perut New

kini mereka ber 3 sudah berada di mobil dan mulai berkendara, angin sepoi- sepoi menemani perjalanan panjang mereka.

"Aku tak tahu kenapa bisa aku sampai di sini, tapi aku berharap disini cerita ku dimulai dengan akhir yang bahagia" ucap New dalam batinnya, dia dengan nyamannya memeluk lengan Tay dan menyandarkan kepalanya di bahu Tay.

=Bersambung=

ATYCHIPHOBIA =END=Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang