第四十七集

214 19 20
                                    

Setelah kepergian Sasin, suasana di dalam kamar bernomor 1612 itu pun menjadi sangat hening sekarang. Tay yang masih dilanda rasa cemburu pun hanya bisa duduk termenung. Sedangkan New, dirinya sibuk bermain ponsel.

"Ayo makan, aku lapar" rengek New.

"................" tidak ada jawaban dari Tay, dirinya masih saja berfokus pada lamunannya.

"Tay…." panggil New sambil menolehkan kepalanya dan mendapati sosok lelaki itu tengah duduk melamun.

"TAYY…." panggil New dengan suara meninggi.

Tay yang kaget pun langsung menatap ke arah New.

"Kamu kenapa?" tanya New heran.

"Gapapa…." jawab Tay males.

"Seriusan?" lanjut New bertanya.

Tay pun hanya menganggukan kepalanya sebagai jawaban atas pertanyaan New barusan.

"Ya sudah,  ayo kita pesan makan. Aku laper" ucap New mengajak Tay makan malam.

Tay pun lantas berjalan ke arah samping New dan merebahkan dirinya di samping New.

"Tay ayo makan" New mulai merengek ke Tay.

"Minta aja sana sama pacar mu!!" Tay menjawab dengan nada jutek.

"Aww… kamu cemburu?"

"Gak!!"

"Ngaku aja kali kalau kamu cemburu. Kan selama kita disini, status kita masih suami istri"

"Iya…" jawab Tay dengan nada pelan. Dirinya pun langsung menenggelamkan kepalanya di leher New, tangan kananya memeluk perut New.

"Apa ? aku gk denger Tay" ucap New menggoda Tay.

"Iyaaa…. Aku cemburu" Tay menjawab pelan. New pun menjadi sangat gemas melihat tingkah Tay yang seperti anak kecil sedang merajuk seperti ini.

"Hehehe…. Ya sudah puas puasin ngambeknya. Karena besok pagi status kita sudah tidak sama lagi" New mengingatkan.

New mencoba mengelus rambut dan punggung Tay, guna memberikan rasa nyaman untuknya. Tay yang merasa semakin terhanyut oleh suasana saat ini pun tiba tiba saja menangis.

Tubuhnya sudah bergetar menandakan bahwa dia berusaha menahan tangisnya namun gagal. New yang merasakan leher serta bajunya basah pun mendadak panik dengan Tay.

"Tay kamu kenapa?" tanya New cemas.

Tay hanya menggelengkan kepalanya.

"Ceritalah, mungkin aku bisa membantumu"

Tay terus saja menggelengkan kepalanya, pelukannya pun terasa semakin erat.

"New, aku gak bisa bayangin hidupku tanpa kamu dan Pluem. Aku…. Aku memang sudah terbiasa sendiri, namun kita aku kembali bersama kalian kenapa rasanya aku tidak ingin semua ini berakhir begitu saja?"

"Mungkin aku terlihat egois karena menahan kalian terus menerus untuk hadir di hidupku. Namun apakah aku tidak boleh sekali saja egois! Aku akui itu memang kesalahaanku, tapi aku ingin mencoba memperbaiki nya New ! Andai kamu bisa memberikan ku satu kali lagi kesempatan, maka aku tidak akan pernah menyia nyiakan kesempatan itu."

"Tay, kita sudah membahas ini bukan?" New terlihat tidak nyaman dengan topik ini.

"Iya aku tahu, maaf aku hanya terlalu dalam mencintaimu." ucap Tay sambil menghapus sisa air matanya dengan kasar.

"Tay maksudku ngak gitu" ucap New tidak enak hati.

"Sudahlah lupakan saja, mending kita pesan makan terus tidur. Besok pagi aku harus menyetir jauh kan!" Tay mencoba mengakhiri obrolan ini dan New hanya bisa menganggukan kepalanya sebagai jawaban.

ATYCHIPHOBIA =END=Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang