"Penderitaan menjadi indah ketika seseorang menghadapi kesulitan besar dengan keceriaan, tidak dengan keterpurukan tapi dengan kebesaran pikiran." Aristoteles
Semua orang tidak pernah tahu akan seperti apa takdir kita di masa depan, bagaimana jika m...
POLLL GIMANA KABAR JANTUNG KALIAN ?? 😭😭😭 CHERRY MAGIC POL !! AUTHOR SAMPAI GEMETARAN NONTONNYA TADI. YUK SYUKURAN + TUMPENGAN 😭
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BTW POL, Karena author ada nazar kalau TayNew punya series baru di 2023, author mau buat 3 ff ttg TayNew SEKALIGUS !!!
So, buat menempati janji itu. Doakan saja author bisa selesaiin 3 ff itu dengan cepat dan langsung up semuanya barengan. Thankyou dan maaf pengertiannya jika nanti ff ini agak terbengkalai sebentar. Demi memenuhi NAZAR ya bunda- bunda.
"P'Tay??" ucap seseorang dengan nada kaget serta ketidak percayaannya.
"ALICE??" Tay juga turut kaget melihat wanita berambut pendek sedang berdiri di samping New. Dia sangat ingat betul wanita ini adalah adik kandung dari pasangannya. Badan sedikit kurus, rambut pendek dengan bentuk wajah lonjong serta mata sipit khasnya dan bibir tipis miliknya. Alice Tsoi Thitipoom, anak kedua dari mendiang bapak Thitipoom. Salah satu ahli waris sah perusahaan Thitipoom.
"INI BENERAN P'TAY? SERIUSAN GUE GAK MIMPI INI BENERAN P'?? P' KAPAN P' KEMBALI?? P' AKU SANGAT RINDU!!" Alice langsung saja berteriak dan berlari memeluk Tay dengan sangat kencang. New sedikit panik saat melihat adiknya lepas kontrol begini, beruntungnya kamar ini sudah dipasangin peredam suara. Sehingga kamar lain tidak akan terganggu oleh suara teriakan Alice ini. New kini dapat melihat adiknya menangis tersedu- sedu dalam pelukan suaminya. Bisa dibayangkan betapa rindu adiknya kepada sosok suaminya ini. Ada perasaan sedikit cemburu melihat interaksi mereka berdua saat ini.
"Ngak ini bukan cemburu karna aku masih suka Tay ya !! Semua orang pasti akan tetap merasa cemburu kepada orang yang pernah hadir di hidup kita." New mencoba meyakinkan perasaan cemburu yang sedang dia rasakan saat ini adalah wajar! Wajar karena Tay pernah menjadi orang special di hati New dan Alice adalah adiknya. Bagaimana bisa adiknya lebih histeris bertemu Tay daripada bertemu dia !!
"P' dimana selama ini?? Huaaaa….." Alice bertanya sambil terus menangis.
"Alice tenangkan dirimu dulu ya, kamu jangan nangis gitu. Diliatin Puim loh masa kamu gak malu?" New mencoba menggelus punggung Alice agar adiknya melepaskan pelukannya dengan Tay.
"Iya Alice jangan nangis gitu dong. Aku kan jadi bingung" Tay mengangkat kedua tangannya seakan enggan memegang badan Alice sama sekali, dirinya takut New salah paham nantinya. Tay benar- benar mencoba untuk berhati- hati sekarang.
Alice menggelengkan kepalanya dan memilih terus menangis dengan menenggelamkan kepalanya di dada kiri Tay. New pun memasang wajah datar miliknya, dan Tay paham jika orang dihadapannya ini sedang menunjukkan perasaan ketidaksukaannya.
"Alice jangan dipeluk terus gitu dong Tay nya. Kasian Tay jadi susah nafas itu karna kamu peluk terlalu kencang, ditambah Tay lagi capek N'!! Dia dari semalam belum tidur karena membantu menjaga Puim." New masih mencoba menghaluskan nada bicaranya kepada Alice.
