"Penderitaan menjadi indah ketika seseorang menghadapi kesulitan besar dengan keceriaan, tidak dengan keterpurukan tapi dengan kebesaran pikiran." Aristoteles
Semua orang tidak pernah tahu akan seperti apa takdir kita di masa depan, bagaimana jika m...
"New, mau sarapan?" Tanya Tay saat mereka baru saja selesai berendam, dan sedang melingkarkan handuk di sekitar pinggang mereka.
"Ngak, aku gak mau keluar kemanapun. aku malu…." Jawab New kepada Tay.
"Malu kenapa?" Tanya Tay bingung.
"Gak usah pura - pura lupa. Lihatlah apa ini??" Ucap New sambil menunjukkan bekas kemerahan di lehernya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Hehehe…" Tay hanya tertawa sambil menggaruk tekuk belakangnya yang tak terasa gatal itu.
"Ketawa lu?" New hanya bersikap jutek mendengar tertawaan Tay barusan.
"Ya maaf, ya sudah aku telpon mama dulu ya. Kita sarapan di kamar saja" ucap Tay kepada New, yang segera dijawab anggukan oleh New.
Setelah itu mereka berdua pun berjalan ke luar dari toilet. Tay pun segera mencari ponsel miliknya dan mulai menelpon ibunya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Hallo mae" ucap Tay memulai obrolan.
"Tay, kau kemana saja? Kenapa kau tidak turun untuk sarapan hah? Ini aku sama Sasin, Muk, Neo dan kawannya Muk sudah hampir selesai sarapan. Jam sarapan pun sudah hampir habis tahu !!"omel mae Wira dari seberang telepon.
"Maaf mae, sepertinya aku dan New tidak bisa ikut bergabung untuk sarapan. Tiba- tiba saja New sakit demam mae" Tay bohong, yang langsung mendapat tatapan bingung dari New.
"Sakit demam? Apakah parah? Apakah perlu dibawa ke rumah sakit?" Tanya mae Wira ingin tahu. Walaupun dia tidak menyukai calon mantu nya itu, dia tetap berusaha bersikap sewajarnya saja dengan calon menantunya itu.
"Tidak perlu mae, aku akan menjaga nya. Sepertinya aku tidak bisa menemani kalian berlibur hari ini. Aku akan dikamar menjaga New agar dia tidak sendirian" jawab Tay kepada Mae nya.
"Oh, baiklah jika begitu. Mae pesankan makanan untuk kalian ya, biar pelayan nanti kirim ke kamar kalian. Bilang ke New untuk banyak beristirahat. Kalau begitu mae matikan ya. Dahh…"ucap mae yang kemudian langsung mematikan panggilan teleponnya itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
