Selamat membaca!
Cerita ini bisa aku edit kapan aja, jadi maaf kalau mengganggu kalian.
Maaf juga jika ada kesalahan di cerita yang aku tulis ini.
***
P
ak Toni, pria paruh baya yang merupakan pemilik peternakan sapi. Walaupun bergelimang uang, ia terlihat sederhana, dari pakaian bahkan rumah.
Pak Toni memiliki seorang putri bernama Trisha, istrinya memilih bercerai setelah melahirkan Trisha dan menikah dengan cinta masa SMA-nya. Tak pernah sekalipun mantan istri menemui Trisha. Trisha dirawat olehnya sendiri dan terkadang dibantu oleh Bi Fatimah.
Pak Toni bahagia jika melihat putrinya bahagia. Hingga di masa SMA, pernah ia melihat Trisha menangis sesenggukan di dalam kamarnya yang gelap.
Tak tahu apa yang terjadi, tak mungkin empat temannya menyakitinya. Mereka berteman dari TK hingga dibangku SMA.
Hingga kala itu, ia tahu alasan Trisha menangis, lalu Trisha menghilang dan ditemukan tewas di tanah kelahirannya.
Percakapan mereka sebelum Trisha hilang sungguh membuat Pak Toni menahan amarah di depan pintu.
"Jangan sok tahu, kamu. Kamu kan nggak punya Mama," ujaran Tina yang ditanggapi tawa Dera dan Risa membuat langkahnya terhenti dan kemudian membuka pintu. Langsung saja ia menemukan wajah mendung putrinya. Pak Toni memilih untuk bersikap seakan tak mendengar apa-apa.
Tewasnya Trisha sangat membuatnya terpukul, apalagi pelaku tak tertangkap. Hujan deras yang mengguyur tubuh putrinya membuat jejak pelaku tak terdeteksi. Trisha diperkosa itu benar, tapi tak ada jejak sperma di dalamnya. Tak ada cctv yang terpasang di daerah itu semakin menyulitkan pihak berwajib mencari tahu siapa pelakunya.
Semua karena mereka! Tina, Risa, Dera, dan Aiko. Sangat menyayangkan bahwa Aiko tak ikut saat itu, jika ia ikut pasti Trisha masih hidup sampai sekarang. Ingin sekali ia membuat tubuh mereka hancur. Tidak, tubuh hancur tidak seberapa. Mereka harus ia beri pelajaran terlebih dahulu lalu membunuhnya.
Pertama kali Pak Toni menargetkan orang tak waras yang biasa berjalan di sekitar area itu. Walaupun tak waras, gadis itu terlihat cantik. Masalah di sekolah membuat kejiwaan gadis itu rusak. Sore menuju malam di hari yang diserbu hujan deras, ia beraksi.
Mudah sekali menculiknya, ia hanya membawa tubuh target tanpa membawa tas yang biasa target bawa.
Pak Toni membawa gadis itu ke dalam kamarnya, lalu ia tubuhi habis-habisan tanpa memedulikan tangisan dan teriakan yang tak mampu keluar dari mulut gadis itu. Sungguh mengejutkan bahwa gadis yang ia setubuhi masih suci. Setelah itu ia menyiksa gadis itu dengan kejam di ruang bawah tanah, ruangan yang awalnya sebagai penyimpanan benda tajam seperti kapak, pisau, dan lainnya.
Perlahan ia menekan pisau tajam pada paha mulus gadis yang mulutnya disumpal kain. Pak Toni menampilkan senyum lebar mendengar suara erangan yang keluar dari mulut gadis itu membuat sensasi aneh di tubuhnya,
Terasa menyenangkan, Pak Toni menyiksanya hingga tewas. Daging manusia ternyata enak, selama dua minggu, Pak Toni berhasil mengambil daging-daging gadis itu hingga tersisa tulang. Organ dalam gadis itu ia bakar bersama api kala membuat sate daging gadis itu di halaman belakang.
Rasa aman ia rasakan kala tak ada yang menyadari bahwa ia pelakunya saat keluarga gadis itu sadar bahwa anaknya menghilang. Pak Tonipun beraksi hingga ia berhasil menculik beberapa gadis lain yang sialnya berjalan melewati itu.
Hingga polisi memasang cctv agar bisa menangkap siapa pelaku kejahatan itu. Tapi sayang, cctv berhasil Pak Toni hancurkan.
Pak Toni tak bisa menargetkan teman-teman Trisha karena mereka bekerja merantau dan Aiko yang kuliah di luar kota. Lihatlah mereka, hidup tenang tanpa ingat bahwa mereka telah membuat putrinya tewas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lucid Dream: Silent Area Mysteries (COMPLETED)
Mystery / Thriller⚠️ 18+ ya, karena ada sesuatu di dalamnya. Tentang kejadian di Silent Area, area sunyi yang dikelilingi hutan lebat. Hilangnya gadis-gadis secara misterius yang terjadi berkali-kali. Pelaku yang meninggalkan barang milik korban, seakan meledek pihak...