Ekstra Part 1

626 48 4
                                    

HALOOOOO! Aku apdet EP nichhh. Aku terkgeat-kgeat tauuu karena ada yang vote cerita ini plus dimasukin ke Daftar Bacaan, aaaa astaga masa iyaa. Terus aku cek cerita ini ternyata masuk peringkat yang lumayan oke astaga astaga kok bisaaaa. Kok bisa? Aku udah berhenti promosi soalnya huhu😭😭

Tapi, terima kasih banyak yang sudah mampir! Lopyuuuuuu banyak-banyak🖤

Selamat membaca sambil mendengarkan lagu Red Velvet - Underwater xixi. Lirik lagunya tuh menganu xixi lumayan cocok dengan adegan yang akan nongol seupil nanti xixixixixixixxixixixixixixi

***

"Mas ..."

Rengekan Aiko hanya dibalas dengan gumaman Rav yang tengah mengepang rambut Aiko, istrinya yang tengah hamil trimester pertama. Istrinya yang mengendarai sepeda menuju Panti Asuhan Dreamcatcher pagi hari. Walaupun diperbolehkan bersepeda, Rav tetap saja khawatir pada keadaan istri dan calon anaknya.

Setelah pulang dari panti asuhan, mereka menikmati pemandangan di halaman belakang rumahnya. Ia menuruti permintaan Aiko, jemarinya menarik lembut rambut halus istrinya seraya melihat video di Youtube berjudul 'Cara Mengepang Rambut Pendek'. Karena rambut Aiko tak terlalu panjang, ia memutuskan mengepang dengan gaya Double Ponytail with Braids. Mengikat rambut bagian belakang, mengepang rambut bagian depan, setelah itu satukan dan lilit ujungnya menutupi karet.

Aiko menunjuk kolam yang tak jauh dari pondok yang mereka tempati. "Banyak yang punya model kolam kayak gitu?"

Rav sedikit melirik lalu kembali fokus mengepang rambut bagian kanan depan Aiko karena bagian lainnya sudah selesai. "Banyak, kenapa?"

"Jadi ingat mimpi waktu itu, aku masuk ke mansion yang sebelumnya pernah aku lihat di Instagram. Mansion di luar negeri kayaknya ..." Lalu Aiko terjun ke kolam dan kembali ke dunia nyata.

Rav mengangguk. "Bisa jadi kamu lihat Mansion keluarga dari ayah di luar negeri. Di mimpi waktu itu, aku kembali ke sana dan nggak nyangka ketemu pencuri makanan di area dapur dan ruang makan." Senyum geli tersemat di wajahnya, dengan lembut ia menarik tali daster istrinya, kemudian mendapat pukulan di paha yang mengapit tubuh istrinya.

"Apaan, sih, narik-narik?" Aiko membenarkan posisi tali yang membuat dadanya sedikit terlihat, bibirnya menggerutu lucu, "Kalau ada orang lihat gimana?"

"Nggak ada, sayang." Tangan Rav kembali mengerjakan rambut.

"Kok, kamu nggak pakai baju waktu itu?"

"Aku tidur nggak pakai baju, entah kebetulan atau apa, di mimpi juga begitu." Lalu Rav berujar penuh kepuasan, "Done!" Rav merapikan hasil kerjanya. Kedua tangannya memeluk Aiko yang mendongakan kepala untuk mengecup bibirnya.

"Thank you," bisikan terima kasih dari Aiko ia balas dengan ciuman penuh cinta dan gairah.

Bunyi perut Aiko menghentikan kegiatan panas mereka. Rav memandang lekat wajah dan bibir Aiko yang memerah seksi. "Mau makan apa?"

"Mau stroberi dicolek sambal terasi!"

Rav membelalak. "Kamu yakin?" Pertanyaannya dibalas dengan anggukan penuh antusias.

"T-tapi kamu makan dulu, ya. Aku masakin sup, oke? Nggak ada penolakan."

Walaupun merengut, Aiko tetap mengangguk menuruti kemauan suaminya. "Kirain kamu mau bilang 'nurut atau aku cium sampai kelojotan?'"

Rav terkekeh, kepalanya menggeleng pelan. "Kalau aku bilang begitu, kamu mau pilih yang mana?"

"Aku pilih kamu cium aku sampai kelojotan," tawa indah Aiko selalu membuat Rav berdebar senang. Aiko kemudian menggelengkan kepalanya. "Nggak mau, deh. Pasti bibirku jadi monyong gede banget!"

Lucid Dream: Silent Area Mysteries (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang