25 | Rainbow After Rain (2)

500 46 0
                                    

"Mommy," panggilan dari Reve diterima Dina, semalam sebelum tidur suaminya berkata bahwa Reve sangat merindukan orang tua mereka meninggal karena kecelakaan saat Reve duduk di bangku SMA. Melihat Danu mengingatkannya pada ayah kandungnya, jadi ia memanggilnya Daddy. Dina sedikit kesal karena Danu menyembunyikan itu semua, Danu beralasan agar keluarga mereka aman. Berada di keluarga hebat seperti Chaiden sangat berbahaya, banyak yang mengincar harta bahkan nyawa.

"Iya, Reve?"

"Ada sandal nggak? Kan aneh pakaian aku begini tapi pakai sepatu hak tinggi." Reve menarik celananya membuat kaki yang berbalut sepatu hak tinggi terlihat.

"Kamu bisa pakai sandal Aiko, di bawah tangga ada beberapa sandal dia yang nggak kepakai."

"Thank you, Mommy!" Dengan penuh semangat Reve berjalan masuk ke dalam.

Rav yang bertelanjang kaki dengan tangan memegang cangkul mendekati Dina. "Maaf, Tante. Reve pasti ngerepotin."

Dina menggeleng dengan kuat. "Nggak apa-apa, Tante jadi berasa punya dua anak perempuan." Mereka berdua tertawa kecil.

Tak lama, Reve kembali dan mulai menanam tanaman bunga bersama Dina. Sedangkan Rav dan Danu menggali tanah untuk dijadikan kolam kecil.

"Mawarnya cantik banget," Dina mengusap lembut bunga mawar yang terlihat berkaca-kaca. Bulatan-bulatan kecil itu semakin membuat bunga mawar enak dipandang.

"Iya, Mommy. Cantik kayak aku, kan?"

"Iya, deh."

Tanaman bunga mawar mereka tanam di tanah, sedangkan bunga-bunga lainnya di pot.

"Panas, ya? Mommy bikinin jus jeruk ya buat kalian."

Setelah acara tanam menanam selesai, Dina dan Reve mencuci tangan dan kali lalu berjalan ke dapur.

Rav dan Danu kini tengah menanam ban bekas ke tanah galian, meletakan membran yang kedap air dibagian atasnya, membran itu dipasang dengan rapi. Lalu memasang instalasi pompa air mancur dan menyusun rapi batu-batuan di pinggir kolam menututupi kabel instalasi pompa air mancur. Langkah selanjutnya yaitu mengisi kolam dengan air dan mencoba apakah pompa air sudah berfungsi. Jika berfungsi, selanjutnya adalah meletakan tanaman bunga di sekitar kolam serta batu-batu ke dalam kolam untuk memberi tampilan natural, menutupi dasar kolam dan instalasi pompa.

Rav dan Danu bertos ria melihat pekerjaan mereka selesai.

Dina yang sudah membawa poci dan piring berisi kripik singkong ternganga melihat hasil kerja mereka, sedangkan Reve meletakan gelas-gelas di meja lalu bertepuk tangan kecil.

"Cantik banget kolamnya!"

Dina mengangguk setuju lalu memanggil Rav dan Danu untuk mendekat.

Pakaian Rav dan Danu yang terlihat basah mencetak tubuh kekar mereka. Dina semakin dibuat melayang melihat keindahan suaminya dan Reve semakin bangga memiliki kakak seperti Rav.

Rav meminum jus jeruk sambil melirik ke dalam, penasaran apa yang tengah Aiko lakukan. Reve tersenyum miring lalu duduk mendekatinya dan berbisik, "Aiko lagi nonton." Rav mengangguk kecil lalu mengambil kripik singkong disajikan.

"Om, tante .., saya boleh ajak Aiko keluar?"

Danu mengangguk kecil lalu memberi kode pada istrinya untuk menjawab.

Dina mengerutkan dahinya. "Kemana, ya?" Dina sangat khawatir jika Aiko lepas dari kandang, takut hal-hal buruk menimpa putri satu-satunya lagi.

"Nggak tahu, tuh. Tapi, aku ikut kok, Mommy!"

"Ke markas Loukas."

Dina tahu itu. "O-oh, tapi jangan lama-lama!"

Beberapa menit kemudian Aiko sudah duduk di depan, di samping Rav yang menyetir, sedangkan Reve di belakang mereka asik bermain handphone. Aiko dan Reve sudah berganti pakaian. Reve yang kembali mengenakan pakaian miliknya dan Aiko yang memakai celana panjang dan kaus oblong.

Lucid Dream: Silent Area Mysteries (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang