Rintik hujan terlihat terdengar seakan berirama di keheningan, secangkir kopi panas, dan pemandangan yang langsung menghadap kearah taman yang hijau nan asri. Di sinilah Aldric sekarang, sembari menyaksikan tetesan hujan menyapu kering nya bumi dari balik jendela kamarnya.
Di tangannya terdapat sebuah kertas yang terasa amat sangat tidak berguna baginya, sudah ribuan kali ia membacanya namun hasilnya tetap sama
Rasanya masih sunyi, kamar yang selama ini telah ia persiapkan jauh jauh hari masih seperti sediakala tanpa ada penghuninya. Meja makannya masih diiringi keheningan, rumahnya masih terasa sepi sama seperti hari hari sebelumnya. Yang berbeda hanya satu, harapan yang awalnya sudah ia tata sedemikian rupa sudah tak ada lagi. Ia berharap dapat membawa anaknya pulang bersamanya, namun semua gagal.
Ia tak dapat menyalahkan siapapun atas hal ini, bila ditanya siapakah yang patut bersalah atas semua ini maka ia akan dengan lantang meneriakkan namanya menepuk dada dengan bodoh dan dan penuh rasa bersalah atas semua tindakannya seumur hidupnya.
Pilihan ada ditangan anaknya, dan anaknya sudah memilih jalannya sendiri. Memilih untuk tidak menjadi bagian dari keluarganya bersama ia dan kakak kakaknya.
Sekali lagi ia membaca kalimat di kertas itu
'Berdasarkan dari analisis tersebut di simpulkan bahwa ALDRIC ADIWANGSA merupakan ayah biologis dari VALDA ADIWANGSA'
.
Di lain tempat, Valda tengah di sibukkan dengan hiruk pikuk pengunjung kedai.
Meski hujan dan hawa dingin yang menyeruak, tak menyurutkan pengunjung yang terus berdatangan. Seorang pelanggan, baru saja datang
Namun raut wajah Valda berubah drastis,
Yang datang adalah Luis, asisten dari pria yang mengaku sebagai ayahnya yang sialnya tampang Luis membuatnya takut, wajah penuh keseriusan menatap intens matanya.
Raut wajah itu mengingatkannya pada kejadian mengerikan yang merenggut kedua orang tuanya beberapa tahun lalu, raut wajah itu persis seperti wajah yang ia ingat. Hanya saja wajah yang kini ia lihat terlihat lebih tenang dan bahkan bisa dibilang emmm sedikit lebih muda
Di remat nya nampan yang kini ia pegang, Perlahan ia mulai mundur ia tidak suka dengan atmosfir yang ia rasakan saat ini. Namun dengan cepat tangannya malah di cekal oleh luis.
"Maaf tuan muda, ada yang harus saya bicarakan dengan anda, ini menyangkut sebuah kesalah pahaman anda tentang saya " ucap Luis dengan suara beratnya
"Saya rasa tidak ada yang perlu diperjelas" jawab Valda mencicit
"Tapi tuan muda ini menyangkut kematian orang tua anda"
Valda terdiam, namun kemudian ia melangkah keluar dari kedai dan mendudukkan diri di bangku yang ada disamping kedainya. Sepertinya Luis paham bahwa Valda ingin mendengarkan penjelasan darinya pun mulai mengikuti langkah Valda.
"Saya tau anda selama ini merasa familiar dengan wajah saya tuan muda"
"Apa maksud anda?"
"Dia Louis, kakak saya. Dia sudah tiada beberapa tahun yang lalu. Saya tidak menyesalinya karna saya rasa itu adalah balasan yang setimpal atas apa yang ia lakukan terhadap keluarga tuan muda" ucap Luis
"Tidak usah mengarang cerita. Tau apa anda soal keluarga saya?! Sebaiknya anda pergi sebelum saya bersikap tidak sopan " Valda mulai meninggikan nada suaranya.
Bagaimana tidak, masalah nya dengan Aldric saja belum selesai. Sekarang malah ditambah dengan masalah yang di ceritakan Luis padanya.
"Maaf tuan muda saya mengatakan yang se jujur nya, saya paham kenapa anda se takut ini kepada saya selama ini, jujur saja tindakan yang dilakukan Louis bukanlah tindakan yang dapat dimaafkan. Tapi semua itu bukan atas perintah tuan Aldric. Semua atas perintah nyonya Viona, karena itu tuan Aldric merenggut nyawa mereka berdua. Hal yang nyonya Viona lakukan adalah tindakan yang sangat keji" jelas Luis
"Lo udah gua bilangin ya! Enggak usah ngarang cerita pasaran lo itu didepan gua! Dan jangan sekali kali lo sebut nama pria bodoh itu! Pergi lo dari sini!!" Valda mendorong bahu Luis hingga ia sedikit terhuyung kebelakang, namun bukannya pergi Luis malah kembali bicara
"Saya sudah mengatakan yang sebenarnya, intinya tuan Aldric tidak ada sangkut paut nya dengan kematian orang tua tuan muda. Dan saya mewakili Louis memohon kerendahan hati tuan muda untuk bisa memaafkan Louis, saya mohon tuan muda" kepala Luis tertunduk dalam
" Lo! gak paham bahasa manusia ya?! Sekarang lo yang pergi atau gua yang pergi?!" amuk Valda
"Maaf tuan muda, sekali lagi saya sudah mengatakan yang se jujur nya. Saya mohon untuk tidak menyalahkan tuan Aldric atas segalanya nantinya, beliau memiliki alasan atas keputusan yang ia ambil selama ini. Saya permisi tuan muda, tolong selalu jaga kesehatan anda karena tuan Aldric akan sangat mencemaskan anda" Setelahnya Luis berlalu meninggalkan Valda
Namun Valda tidak beranjak dari tempat duduknya, Ia malah termenung dan memikirkan segala ucapan Luis barusan
'Dia Louis, kakak saya'
'semua bukan atas perintah tuan Aldric'
'semua atas perintah nyonya Viona'
'saya mengatakan yang se jujur nya'
'Hal yang nyonya Viona lakukan adalah tindakan yang sangat keji'
Kata kata Luis terngiang ngiang di kepalanya, ia masih tak paham maksud yang dikatakan Luis. Bila ini berhubungan dengan kematian kedua orang tuanya berarti pelaku sebenarnya adalah Viona dan Louis kakak dari Luis
Tapi ia masih tak mengerti kenapa Viona tega menyuruh Louis membantai kedua orang tuanya termasuk dirinya sendiri. Apakah ada hal yang membuat manusia tega merenggut nyawa manusia lain.
Memang nya apa salah keluarganya kepada Viona?! dan yang terpenting siapa Viona sebenarnya. Setahu nya ibunya tidak pernah memiliki kenalan bernama Viona, bila kenal saja tidak jadi kenapa Viona tega melakukan hal se keji itu pada keluarganya?
Lalu apa hubungan antara Viona dan Aldric?
Bila Viona dan Aldric memiliki sebuah hubungan kenapa Aldric hanya membiarkan Viona bertindak tidak berbelas kasih pada keluarganya?
Padahal Aldric sendirilah yang berkata bahwa ia memiliki hubungan khusus antara dirinya dan ibunya, Amanda
Tapi apakah perkataan Luis dapat dipercaya?
Luis bisa saja disuruh oleh Aldric untuk mempengaruhi dirinya dan agar mau memaafkan Aldric. Semua jawaban yang ia butuhkan atas pertanyaan ada pada Aldric
Ayah kandungnya
Namun bagaimana ia dapat memperoleh jawaban tersebut
Meski ia sudah tau bahwa Aldric adalah ayah kandungnya, namun itu tak akan berpengaruh terhadap keputusannya untuk tidak ikut dengan Aldric. Bahkan saat ini ego nya sudah terlalu tinggi untuk sekedar bertemu dengan pria yang telah menelantarkan nya begitu saja.
Pria yang bahkan membiarkan anaknya berjuang sendiri disaat dihadapkan antara hidup dan mati, disaat berbagai cacian dan hinaan di layang kan kepadanya, bahkan disaat dia telah tau bahwa Valda sebenarnya adalah anak kandungnya.
Kenapa disaat itu Aldric hanya memilih bungkam?
AYO TINGGALKAN JEJAK ^^
KAMU SEDANG MEMBACA
VALDA ADIWANGSA [END]
RandomHidup adalah tentang perjalanan, baik buruknya hanya tuhan yang tahu, tugas kita sebagai manusia adalah menjalani dan memahami maknanya. Seorang remaja laki laki juga tengah berusaha menjalani hidupnya, banyak hal baru yang kadang membuat ia terkej...