Katakoi : Opened Secret

551 64 3
                                    

“MENJAUH DARI SANA, SORARU!!”

Soraru yang akan melepaskan pegangan terhenti demi mendengar suara dari arah ranjang.

“—PHUAH—!”

Bak seseorang yang kembali mendapat udara setelah tenggelam, tubuh terebah itu mengejang hebat. Berusaha mendapat napas sebanyak mungkin, sepasang manik merah itu terbelalak dan mengedarkan pandangan ke segala arah dengan panik.

Dokter langsung menginstruksikan para perawat untuk bergerak. Urata dan yang lain langsung menarik Soraru menjauh dari jendela. Soraru yang termangu tidak melepas pandangan dari kerumunan perawat yang sedang menangani Mafumafu.

“KAU GILA SORARU!? APA KAU GILA!? APA YANG MAU KAU LAKUKAN!?”. Teriak Urata.

Soraru tidak menjawab. Di dalam pelukan erat teman-teman yang menahannya, jantungnya berdegup kencang demi mendengar napas yang terengah dan berusaha untuk bernapas.

Luz yang ikut memeluk Soraru jelas kebingungan. “apa yang terjadi?”

“Lihat dia! Kau lihat Soraru!? Mafu masih berusaha untuk tetap hidup dan kau malah mau terjun! Apa kau bodoh!?”. Urata masih mengomel.

Setelah para penjenguk di minta keluar, mereka semua menunggu dan duduk di kursi tunggu. Soraru sendiri masih tidak angkat bicara walau Urata masih mengomelinya. Serasa mendapat kembali kesadarannya, Soraru mengerjap dan menoleh.

“....Mafu masih hidup?”

“lihat itu!! Kau gak lihat tadi di ruangan kayak apa hebohnya?!”

“aku—“

“SORARU-SAN!!”

Semua orang terkaget oleh teriakan dari dalam ruangan. Teriakan itu semakin keras dan menjadi hingga Soraru bangkit dari duduknya dan menerobos masuk ruangan Mafu. Tidak peduli dengan para perawat, Soraru segera menyalip dan meraih Mafu yang sedang panik.

“ini aku, aku disini!.”. Soraru segera mendekap Mafu erat. “aku disini!”

Mafu yang masih tersengal itu membalas peluk erat sampai mencengkram kuat rambut Soraru. “Soraru-san... Soraru... Soraru...”

“Iya, ini aku. Lihat, ini aku.”

Soraru melonggarkan pelukannya. Menatap manik merah ruby yang bergetar dan penuh air mata. Soraru mengulas senyum terbaiknya. “lihat, aku disini.”

Napas yang masih satu-dua itu perlahan terkendali. Mafu menarik napas dalam, kemudian menghembuskannya pelan lewat mulutnya. “Sora...ru-sa...”

Kedua manik itu kembali menutup. Meski begitu napasnya tidak lagi sesesak tadi dan jauh lebih teratur. Soraru terdiam seketika dan langsung mendongak menatap sang dokter.

Katakoi  ||  ATRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang