• The Sweetest Florist • || SoraMafu

396 40 5
                                    

Orang-orang menyebutnya sebagai ‘perbatasan dunia’.

Tepat di pertigaan itu, adalah wilayah yang di sebut sebagai ‘ranah kapitalis’. Sedangkan sisi lainnya di sebut sebagai ‘ranah peristirahatan’. Begitulah sinonim yang di buat oleh beberapa orang yang tertekan oleh hiruk pikuk kehidupan di luar rumah.

Soraru juga setuju.

Baginya, jalan setelah ia melewati pertigaan itu adalah wilayah dimana ia akan mendadak jadi aktor. Harus menyamakan diri dengan orang lain, harus bisa bersatu dengan lingkungan, dan sebisa mungkin tidak menyenggol orang lain. Sangat berkebalikan dengan dirinya yang sebenarnya hanyalah pemuda 27 tahun yang masih ingin bersantai dan menikmati masa muda.

Tapi, di perbatasan ini ada sebuah tempat dimana akan hadir seseorang yang menyapa lalu lalang orang sambil mengucapkan ' itterashai ' dengan ramah. Bak seorang istri dan ibu yang mengantar kepergian suami dan anak sebelum keluar rumah, memberikan senyum dan doa ' semoga harimu menyenangkan ' dengan sepucuk bunga di tangan.

Tempat itu adalah toko bunga yang berada persis di pertigaan kawasan perumahan. Dekat dengan jalan yang langsung mengarah ke jalan besar perkotaan.

Soraru menatap hpnya jengah. Merutuk isi pesan dari teman kerjanya yang mengatakan bahwa bos cafe menyuruhnya datang lebih awal. Soraru tidak punya pilihan selain menurut dan berangkat walau tahu sebenarnya shiftnya hari ini adalah malam. Tepat ia akan melewati pertigaan, sodoran tangan muncul dengan setangkai yellow rose tertuju padanya.

Di depan toko bunga itu, seorang pemuda manis berdiri dengan senyum hangat menyapa. “selamat pagi! Semoga harimu menyenangkan!”

Soraru terdiam sejenak sebelum akhirnya mengambil bunga itu dan menatap si pemuda manis. Seperti artinya, yellow rose melambangkan persahabatan dan kepedulian. Mawar kuning cerah yang membangkitkan perasaan sukacita, kehangatan dan persahabatan. Soraru mengulum senyum kecil. “thanks...”

Pemuda itu mengangguk. “itterashai!

Ucapan yang lembut nan manis itu segera membangkitkan mood Soraru yang kini melanjutkan perjalanan dengan rona merah dan senyum tipis di wajah. Walau bukan sekali dua kali dan bukan hanya dia saja yang dapat, tapi tetap saja rasanya spesial. Siapa yang tidak akan senang dan fanservice seperti ini?

Terlebih kebaikan kecil yang menggugah itu sungguh menghibur hati para penggila kerja seperti dirinya.

Baiklah, Soraru harus fokus sekarang. Karena ia akan melewati ‘Perbatasan dunia’ yang memisahkan jalan ke rumah dan jalan ke tempat kerjanya.

Tep!

 

‘Perbatasan dunia’ sudah di lewati.

•••

Jika boleh di katakan, mungkin kemerdekaan sesungguhnya adalah ketika sudah menumpuk kelelahan hingga limit dan esok paginya kita melihat kata “Sunday” di alarm.

Katakoi  ||  ATRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang