Musim panas kali ini lumayan terik. Terbukti dari semilir angin yang hangat dan dirinya yang sudah basah kuyup oleh keringat. Meski begitu, baginya begini jauh lebih baik daripada di rumah itu. Terbalut oleh Shiromuku, ia duduk di atas alas kain merah dan duduk melipat kaki seorang diri di depan kuil. Mengabaikan Wataboshi yang hampir merosot, ia mengatupkan bibir keringnya yang terpoles pemerah dan memejamkan mata.
Apa sungguh akan ada dewa yang turun dan memberikan hujan seperti yang di rumorkan?
Apa sungguh dengan bersimpuh di depan kuil lusuh ini dewa akan bermurah hati?
Bisakah ia kabur dari sini? Sudah nyaris 3 hari dia disini dan sama sekali tak ada hasil.
Sepasang netra birunya menatap tanah kering untuk kemudian merasakan kehadiran seseorang. Ia mendongakkan kepala dan menangkap sepasang kaki yang terbalut perban dan kemudian—
Bruk!
Orang itu jatuh tepat di depan matanya.
Ia tersentak. Belum lagi mengenali bahwa sosok serba hitam yang terkapar di depannya adalah seorang Shinobi. Mungkin salah satu oniwaban atau bahkan lebih parahnya seorang pembunuh bayaran. Apa yang harus kulakukan?!
“ano...”. ia mengulurkan tangan. Tapi tiba-tiba sosok itu bergerak dan merayap mendekatinya.
Shinobi itu berhenti tepat wajahnya berada di depan lututnya. Ada hening beberapa detik sebelum kemudian Shinobi yang beringsut sambil tiarap itu berbalik dan dengan seenak jidat merebahkan kepala di pangkuannya.
Huh?
Ia mengerjap. Kedua tangannya berhenti di udara. Tidak bisa menangkap situasi, ia akhirnya memilih diam dan membiarkan shinobi itu yang mungkin hanya ingin beristirahat sejenak.
“apa kamu... barang persembahan?”
Suara parau itu menyapa. Ia membalas datar. “bagaimana denganmu? Apa kamu di tumbalkan?”
Sepasang manik shinobi yang semula terpejam kini terbuka. Segera bertemu pandang dengan sepasang manik birunya. Shinobi itu sedikit melengos. “apa isunya sudah terdengar sampai sini?”
“soal pemberontakan pangeran? Tentu. Apa kau di sisi pangeran?”
“Tidak. Aku adalah mata-mata ganda.”
Mendengar ini ia tak bisa menahan rasa terkejutnya. Shinobi itu membuka penutup wajahnya. Menampilkan wajah tampan nan halus yang sedikit tercoreng oleh satu luka horizontal di pipi. “aku tidak memihak manapun dan hanya mengincar uangnya.”
“...jadi kamu kabur kesini karena sudah jadi buronan?”
“aku tak punya arah tujuan.”. Shinobi itu mengendikkan bahu. “lagipula begitu aku ketahuan rumahku segera di bakar. Tapi syukurlah aku sudah menyuruh keluargaku jauh-jauh hari untuk pergi ke kota lain.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Katakoi || ATR
Kısa Hikaye• Utaite Fanfiction • Special Oneshoot Edition Hanahaki Byou. Sebuah penyakit yang entah muncul darimana dan memiliki satu pemicu. Yaitu "cinta tak berbalas" atau bisa juga "cinta searah". dan di alami oleh keduanya. baik itu Lavender ataupun Krisan...