.
."Namaku Vena, Aku asisten pribadi Nyonya sekarang, Jika nyonya butuh sesuatu katakan saja"
.
.
.
Allana Begitu kesulitan saat Mempelajari semua Arahan Asisten Nya, Semua atas perintah Kavin.Mengenakan Mini dress Yang entah berapa harganya namun hal tersebut justru membuat Allana tak nyaman.
Ia begitu kesulitan dan merasa canggung, Sejak kepergian Kavin pagi tadi Harus Sibuk dengan Aktivitas Seorang diri nya hingga Semua staf datang membuat nya Terkejut."Nyonya.... Bos memberitahu bahwa Nyonya harus Bersiap menuju kantor, Ada acara makan siang di sana dan nyonya harus ikut"
Allana Sedikit Mengangguk ragu, Panggilan itu membuat nya Merasa aneh.
"Bisakah Kalian panggil saja Namaku, Aku Merasa panggilan nyonya terlalu Berlebihan"...
Semua wanita berpakaian rapi saling pandang, Lalu tersenyum.
"Jika Bos mendengar kami memanggil nyonya hanya dengan nama maka Kami besok nya Akan melarat di jalanan nyonya."
Allana menjadi paham, Kavin Benar-benar Pria gila.
"Nyonya Ayo bersiap"
Perintah Vena membuat Allana Mengangguk langsung Menurut.
.
.
.
Bejalan dengan Tertatih-tatih, Allana Tak Terbiasa dengan pakaian nya di tambah Sebenernya ia masih belum terlalu Sehat.
Rasa sakit di bagian Bawah sana Menganggu nya.
Allana Memasuki gedung mewah Berdinding kaca, menampilkan pemandangan indah kota, Beberapa Orang berpakaian rapi Menyambut dengan senyuman, Memasuki lift membuat Allana memilih tetap diam saja.Allana bersama Vena Hanya saling pandang tanpa sepatah katapun.
Lift terbuka, tiba-tiba Lex datang langsung membawanya Menuju salah satu ruangan, Lex asisten Pribadi sekaligus Orang yang selalu di samping Kavin.
Lex juga saksi Saat Kavin menarik Allana dari Perkampungan kumuh Itu.
.
.
.Kavin memutar kursinya, Menampilkan wajah Tajam dengan bibir sumringah mengerikan.
Ia mengangkat tangan nya memberi isyarat agar Allana mendekat.
Allana hanya menurut, Walau ia ragu-ragu."Inilah Istriku, Aku sudah menikah dengan nya Paman"..
Ujar Kavin pada sepasang Suami istri paruh baya, Yang langsung terkejut.
"Bagaimana ..... Bagaimana bisa....kau, kau.....???"
Pria paruh baya tersebut mengelus dadanya Terlihat meringis kesakitan.
"Semua bukan kah kesepakatan dagang Paman, Putri Paman mungkin saja pernah dekat dengan ku, dan aku mengakui itu. Tapi Anak yang ada di kandungan nya Bukan lah Anak ku, Pintar sekali kau berakting di hadapan ku bahkan membuang waktu makan siang ku"..
Ujar Kavin mulai kesal, namun suara itu masih terdengar begitu cool dan santai
Allana yang sejak tadi tak tahu apapun hanya diam menyaksikan semua, Tangan Kavin menggenggam nya erat bahkan tangan itu Melingkar di pinggang Nya, Allana masih berdiri bengong seperti patung."Pergilah dari hadapan Ku, jika kau ingin seluruh keluarga mu selamat"
Ujar Kavin setengah berbisik membuat suasana begitu menyeramkan, Pasangan paruh baya itu Pergi namun tentu saja Segelas Teh dingin membasahi wajah tampan Kavin di saksikan oleh Allana.
Teh itu di siram oleh wanita paruh baya lalu pergi.Sesaat Kavin beku, Suara hentakan Pintu menutup semua, Kavin mendorong Allana hingga beberapa langkah Terhuyung menjauh.
"Kenapa Datang terlambat hah??" Teriak Kavin langsung membuat Allana Terkejut.
KAMU SEDANG MEMBACA
SELEMBUT GORESAN CINTA (END)
AdventureEND!! "Kau lambat sekali berjalan Allana, seperti siput saja!!" Teriak Kavin "Ini sangat. Berat Tuan!!" Cicit Allana masih kesulitan. "Lepas saja gaun Itu dasar gadis bodoh;!" Allana tersontak, apa Kavin sudah gila menyuruhnya melepas gaun di ruang...