MALAM BERDARAH

835 12 3
                                    


.
.
.
Allana Ketiduran, Seharian full ia Bersama Ibu mertua dan Adik ipar Nya, Mempelajari beberapa resep makanan hingga ia Tanpa sadar ketiduran, Kavin datang setelah menerima panggilan dari sang Ibu.

Sang Ibu membawa Kavin Memperlihatkan Allana yang tertidur bersama Cerry.

Menggendong seperti bayi kecil, Kavin meninggalkan mansion.

Allana masih lelap tertidur sepanjang perjalanan hingga Tiba di Mansion kedunya.
Kavin membangun kan Allana seperti Membangunkan Kambing tidur, Allana Terkejut dan Terbangun, Kepalanya Seketika sakit dan belum sepenuhnya sadar dari kantuk Nya.

"Cepat Turun, Jangan harap Aku akan menggendong mu seperti tadi!!!"

Kavin meninggalkan Allana yang Mengucek mata nya.

.
.
.
Allana Menyisir rambut nya Setelah mandi, ia melihat Jam sudah menunjukkan Begitu larut, ia tak menyangka jika sampai ketiduran di rumah mertuanya.

Berusaha mengingat, Ia membayangkan bagaimana caranya Tertidur pasti buruk sekali.
Suara pintu kamar mandi terbuka.
Kavin keluar, Seperti biasa Pemandangan Laknat terlihat lagi membuat Allana Terkejut.
Kavin seolah begitu bangga pada Penampilan tubuhnya, Ia memamerkan Pesona perut kokohnya dan lengan kekarnya tanpa ragu. Seolah tak melihat keberadaan Allana yang sekarang Bergidik ngeri.

"Allana..... Bantu aku..."

Allana Tersontak, Suara Kavin memerintah seperti Malaikat Pencabut Nyawa..

"Bajuku....."

Allana Mendengus kesal, Pria itu memang Aneh, Kenapa memintanya Mengambil kan baju padahal baju di lemari kini ada di hadapannya sendiri.

"Tunggu apalagi, cepat!!!"

Allana Langsung bergegas.

Allanaaa Terkejut saat melihat Di dada Kavin terdapat Luka, Luka yang cukup besar.......

"Apa ..... Apa yang terjadi??"

Pertanyaan itu Membuat Kavin berdesis Kasar, ia tak suka Melihat ekspresi itu.
Ia tak suka jika ada yang bertanya tentang apapun itu ketika ia Terluka.

Darah segar Keluar mengalir pelan Membasahi Perut Kavin.
Walau bagaimanapun Sikap Kavin tentu Allana merasa cemas. Ia secara refleks Menutup luka Kavin dengan baju di tangan Nya.

"Duduklah dulu......"
Perintah Nya dengan cemas tanpa sadar ia bicara dengan siapa.

"Aihhhh..ssss..... Berhentilah...."

"Apa kau Ingin Membantah hah? Teriak saja Tidak masalah tapi aku mohon DUDUK LAH!!!"

Suara Allana Meninggi Membuat Kavin menjadi Terkejut. Ia tak pernah melihat Reaksi itu sebelumnya terlebih dari Allana yang selalu Bicara pelan dan Lembut walaupun sedang kesal.

Kavin duduk dengan menahan baju di bagian lukanya.

Allana Membuka kotak obat, Dengan teliti Mengoles obat pada luka nya, Cukup dalam desis Allana Sendiri.
.
.
.
Kini Allana berhasil membalut luka Kavin, Dan ia tersadar kalau reaksinya cukup berlebihan. Terlebih kini Kavin Menunjukkan wajah Datar Menatap nya.

.."apa kau selesai??"

Pertanyaan Kavin Membuat Allana Menyeringai, Bahkan Pria di hadapan nya tidak mengucapkan Terimakasih apapun, Ia seolah mengejek dan meremehkan Perbuatan baik Nya. Allana diam menyusun semua obat, Memberikan 3 butir Tablet obat Pada Kavin yang langsung terkejut. Kavin dengan mentah menolak, ia tidak mau meminum nya.
Allana Dengan kesal memaksa hingga keduanya terjatuh. Allana Menindih tubuh Kavin hampir mengenai luka Nya. Kavin tersenyum Licik.

SELEMBUT GORESAN CINTA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang