MENJADI AYAH...

354 11 1
                                    

.
.
.
      Menangis Tersedu Ketika Allana Melihat Dua garis merah Di Alat kecil pemberian Dokter, Menjerit Keras hingga Kavin datang dengan nafas memburu.

     "Ada Apa??"

Tanya Kavin cemas.

Allana tak menjawab melainkan Memberi sebuah benda kecil di tangan nya Pada Kavin.
      kavin tertawa Girang dengan bangga Mengangkat tubuh kecil Allana.

      "Terimakasih Tuhan, terimakasih Allana...... Aaaaaahhhh Aku...? Aku jadi Ayah???"

Allana Tak mampu bicara Hanya Pipi nya terus basah Karena air mata.

Rencana nya lepas dari kavin gagal total, Ia mendorong Kavin Hingga beberapa langkah Terhuyung menjauh.

     "Kenapa Aku hamil? Kenapa?".

Teriak Allana membuat Kavin terkekeh.

      "Karena kita melakukan itu.."

Kavin memutar bola matanya tersenyum.

     "Tapi Aku....."

    "Apa?, Kau ingin mengatakan kalau Kau rajin minum obat?"

Kavin memotong pembicaraan

Allana Menyeka air di pipinya, bagaimana bisa suaminya tahu.

     "Kamar ini, Orang-orang di sini termasuk Vena yang Selalu bersama mu tidak bisa menghianati ku, sayang..... Kau minum vitamin bukan obat Anti hamil, toh apa guna nya juga minum obat pencegah kalau Aku cukup kuat Menembus Nya....."

Senyum Kavin Sumringah membuat Allana Semakin kesal.

Duarrrrrrr (pintu)

Allana menutup pintu kamar, setelah menendang Kavin keluar.

    "Bos apa yang terjadi?"

Vena Datang bertanya dengan wajah cemas, Kavin menggeleng menunjukkan wajah sok cool nya tersenyum berlalu meninggalkan Vena yang menyeringai penuh pertanyaan.

     "Nona.... Nona apa kau baik-baik saja?"

Kavin tersenyum mendengar Panggilan Vena yang khawatir.

Di lain sisi Allana membuka pintu, Menatap wajah cemas Vena.

     "Apa kali ini kau akan bertanya lagi.... Tentang keadaan ku hah??"

Tanya Allana Penuh penekanan

    "Apa maksud Nona??"

Tanya Vena Balik penuh penasaran.

    "Aku hamil!!!" Prustasi

Ujar Allana penuh amarah,  Membuat Vena Menatap nya datar, Vena Mendengar hal itu justru senang tapi kenapa nona nya tersebut justru Terlihat begitu tertekan.

     "Syukurlah huh.... Selamat Nona Aku senang mendengar Nya"

Allana langsung melempar bantal di tangan nya membuat Vena terkekeh Geli....

     "Kau jahat, Bukankah kau pernah bilang kita berteman??"

Teriak Allana Membuat Vena mengangguk.

    "Emm....kita memang berteman tapi......"

    "Tapi kau membiarkan ku Hamil Anak Pria pembunuh, Pria Jahat, pria bajingan???"

Teriak Allana membuat Vena Menautkan bibir Nya, menghela nafas panjang....

     "Dalam hal itu Aku sebagai Asisten pribadi, Sekaligus teman Tidak bisa berbuat apapun"

Allana Meninggalkan Vena yang tersenyum kecil.
Vena Merapikan kamar yang berantakan ulah Allana.
.
.
.
     Merapikan rambut Mengikat nya Cepol asal-asalan, Ia melihat jarum jam Ternyata ia Telah melewatkan banyak waktu hanya meratapi diri, Ia mencari Semua orang yang entah kenapa bertingkah Aneh, Mereka seolah sibuk dengan pekerjaan masing-masing padahal sebenarnya Mereka tengah memperhatikan Gerak nya dari tadi.

Allana keluar dari Mansion,,,, melihat Ada Lex, Allana Menyipitkan mata penuh pertanyaan.
Tak seperti biasanya Lex Duduk santai Begitu mengingat Lex adalah Orang tersibuk Dalam segala hal.

    "Hallooo Lex!!!"

Sapa Allana santai membuat Lex seketika seolah terkejut, Ia berdiri memberi sedikit senyum dan anggukkan.

    "Nona!!"

     "Sepertinya lagi Santai? Apa Tuan itu......"

Allana memutar bola matanya langsung membuat Lex mengangguk.

    "Aaahhh hari ini Lagi istirahat, Boss bilang Aku harus Tetap di sini"

Allana mengangguk seolah mengerti padahal ia tengah Bertanya banyak hal di benak Nya.

       "Ooohh oke terimakasih telah Setia walaupun Aku sendiri tidak mengerti untuk apa Semua ini Kavin lakukan. Oh yaaa duduk saja tidak perlu sungkan "

Ujar Allana membuat Lex Mengangguk langsung duduk.

    "Huuuuuhhhh....!! Apa aku terlihat bodoh bagi kalian??"

Lex menoleh Menatap raut wajah Allana yang Seolah tengah begitu kusut.

    "Memang nya ada apa Nona?"..
Tanya Lex seolah tanpa sadar.

   "Maaf lancang Nona!!"

Lex menghindari tatapan Allana yang justru tersenyum.

     "Kau tahu sendiri dari mana Aku berasal, dari mana aku di pungut.... Sejujurnya sampai detik ini Aku tidak mengerti tentang kehidupan ku Sekarang terlebih Aku mendapatkan suami Yang bahkan tidak pernah Aku kenal sebelumnya, Aku tahu pekerjaan Kalian dan siapa kalian tapi Aku tidak mengerti apa untungnya Kalian menjaga ku Seperti ini hingga detik ini"

Lex Menghela nafas panjang melirik Allana yang memperlihatkan wajah Penuh Pertanyaan.

     "Nona Adalah Wanita pertama yang berhasil membuat si Iblis dingin itu mencair..... Boss dari dulu begitu misteri, Dia memang terlahir dari keluarga Kaya Raya hingga kekayaan nya tak bisa di hitung... Tapi yang aku tahu sejak kenal dengan boss Dia di didik keras, Bahkan ia tidur pun Harus selalu berjaga-jaga karena begitu banyak Ancaman, Ada Lain sisi yang Berbeda Membuat boss selalu ingin menjaga Nona"

Ujar Lex seolah Membuka mata Allana yang kian banyak pertanyaan di kepalanya.

    "Sebenarnya apa yang tidak ku ketahui??"

Tanya  Allana makin  penasaran.

    "Hallooo Sayang!!!"

Suara dari Arah Halaman, Di sana Kavin Datang membawa Buket bunga besar dan sebuah kotak kecil.
Allana mengerutkan keningnya penuh pertanyaan.

     "Selamat menjadi Ibu, Ku mohon jangan Kecewakan Aku sekali ini saja, Kita jaga bersama buah hati kita, tentang yang telah lalu, Aku mohon maafkan segalanya."

Allana hanya bungkam dengan tangan yang penuh karena rangkaian bunga indah dari Kavin, Lex dengan cepat Mengambil bunga tersebut.

     "Aku tidak ingin menyembunyikan apapun untuk kebaikan kita di masa depan, Ada satu hal rahasia yang perlu kau tahu"....
.
.
.

SELEMBUT GORESAN CINTA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang