.
.
Lex dan Vena tertawa dengan candaan lucu di tambah suasana damai nya deburan ombak, Vena belum mengantuk begitu juga dengan Lex."Awal nya Kau sangat bodoh di mata ku, tapi jujur saja Aku justru mengagumi mu sekarang"
Ujar Vena langsung membuat Lex menatap Nya.
"Kenapa kagum?"
"Kau bekerja dengan sangat teliti,, aku tidak bisa membayangkan betapa kau kesulitan saat menghadapi bahaya bersama bos Kavin."
"Itu hanya kebetulan, Aku tidak sehebat itu dalam segala hal. Justru kau yang begitu keren, bekerja sepenuh hati, setia menjadi teman baik Nona"
Vena tersenyum. Memandang dari kejauhan Allana dan Kavin yang tengah duduk berdua dengan dekapan hangat di bawah senja ombak pantai yang indah.
"Andai semua terus begini...'
Ujar Vena penuh harapan, membuat Lex tersenyum mengangguk seolah membenarkan
"Semoga.... Aku juga berharap terus begini karena Aku belum pernah melihat kebahagiaan itu di wajah Bos Kavin, Dan Nona Allana adalah gadis paling beruntung telah meluluhkan hati yang beku itu"
Keduanya tersenyum, Vena menyodorkan gelas nya untuk bersulang.
"Capuccino hangat di sore hari ternyata tidak buruk....'
Keduanya tertawa. Suara tawa mereka terdengar oleh Kavin dan Allana.
..
..
"Sayang seperti nya ada yang tengah bahagia tuh""Husstttttt jangan mengganggu, Karena sepertinya rencana kita berhasil"
Wajah Allana berbinar.
"Lain kali Kau harus memberi tugas banyak waktu untuk mereka berdua suami ku"
"Kalau mereka terlalu dekat, takutnya sebelum menikah sudah di boom duluan sama si Lex"
Allana memukul suami nya seraya tertawa.
"Dasar mesum, di kepala mu hanya itu dan ituuuuu saja hemmm"
Kavin menarik tubuh Allana hingga jatuh di pangkuan Nya.
"Kau benar sayang, Bahkan setiap saat di kepalaku hanya Keindahan dari istriku yang terbayang. Dan kau harus ingat kalau ini merupakan bulan madu yang tertunda"
"Tapi Aku sudah Hamil sayang, bagaimana bisa bulan madu hah??"
Kavin mencubit pipi Allana gemes, mengecup pipi itu sekilas.
"Dokter bilang di tahap tiga bulan pertama Tidak boleh melakukan itu."
Mata Kavin menyipit menyeringai penuh semangat menggoda.
"Benar kah? Tapi suami mu ini berjanji pelan-pelan, bagaimana??"
"Heh, seorang Kavin Fixers tidak bisa menepati janji nya ketika di ranjang"
Kavin tertawa bangga. Menatap wajah mungil Allana yang Menautkan bibirnya.
Kavin mengeratkan pelukannya membelai rambut panjang istrinya penuh kasih sayang.
Membuat hati Allana begituuu bahagia."Andai Semua terus begini suami ku, Aku sangat bahagia sekarang....."
"Apa itu artinya kita mulai dari sekarang hemmm??"
Allana mendorong tubuh Kavin melebarkan mata, memukul dada suami nya tersebut dengan kesal.
"Tidak bisa serius sedikit saja. Kau ini yaaa"
Kavin tertawa, Allana berlari dengan kaki telanjang. Baju nya mengibas kesana kemari di terpa angin senja, rambut panjang hitam sedikit bergelombang ikut serta seirama alunan angin. Keduanya berlari saling kejar di hamparan pasir pantai.
.
.
.
"Huppsssss dapat hahahha"
KAMU SEDANG MEMBACA
SELEMBUT GORESAN CINTA (END)
AdventureEND!! "Kau lambat sekali berjalan Allana, seperti siput saja!!" Teriak Kavin "Ini sangat. Berat Tuan!!" Cicit Allana masih kesulitan. "Lepas saja gaun Itu dasar gadis bodoh;!" Allana tersontak, apa Kavin sudah gila menyuruhnya melepas gaun di ruang...