...
...
"Cepat siapkan semua, Oprasi segera di lakukan lima menit lagi"Suara dokter menggema membuat seisi ruangan jadi Kalang kabut.
Suara detik dari Layar monitor seolah memompa jantung lebih cepat.Vena tidak bisa menghentikan air mata Nya, Lex memeluknya berusaha saling menguatkan.
Kedua orang tua Kavin juga turut hadir, kesedihan dan cemas terus menyelimuti."Bibi,,,,, semoga semua baik-baik saja"
Bisik Anna Dengan wajah sedih.
Cerry tidak bisa menyembunyikan wajah sedih nya ia tiba-tiba mendorong Anna ."Jangan peluk ibu ku, Pergi saja"
Teriak Cerry mengejutkan semua, Nyonya Winnie segera menarik tangan Cerry.
"Sayang kenapa begitu, Tidak baik dia lebih tua dari mu"
"Dia jahat Bu, Dia yang menyebabkan kakak sepergurti ini"
Teriak Cerry.
"Sayang bawa Cerry Menjauh dulu"
Ujar Tuan Fixers dengan setengah berbisik. Nyonya Winnie mengangguk, Ia sangat marah kenapa di waktu yang tidak tepat Putrinya tersebut Bersikap begitu. Seolah membenci Anna.
Nyonya Winnie tahu Bahwa Cerry Mungkin mengingat kembali Anna yang dulu pernah ingin mencelakai kakak nya hal tersebut yang memicu amukan Cerry.
Lex berlari Dengan wajah serius mengatakan bahwa Semua sudah tertangkap. Namun Max sampai detik ini belum di temukan.
Tuan Fixers memerintahkan seluruh orang kepercayaan nya untuk mencari hingga dapat, Ia tidak bisa membiarkan orang yang telah menyakiti Anak dan menantu nya Hingga sekarang terbaring lemah di ruang operasi.
Kavin terluka di kepala hingga belum sadarkan diri. Sementara Allana kini tengah berjuang antara hidup dan mati di mejah oprasi.
.
.
.
"Ayaaah ibuuu,,,, Allanaa"Suara Kavin serak di sela Membuka mata yang terasa sangat berat.
"Kau sudah bangun. Nak?"
"Ibu di mana Allana, Dia..... Dia berdarah Ibu"
"Dia akan baik-baik saja.... Baik-baik saja nak"
Nyonya Winnie tidak bisa menyembunyikan air mata Nya.
Tangis nya pecah membuat Kavin tiba-tiba bangkit."Di mana Allana ku. Ibu katakan di mana dia??"
"Kau masih terluka nak, Kembali berbaring."
"Tidak Ibu, Di mana Allana ku, dimana???"
Kavin berlari keluar. Mencari dan berteriak memanggil nama Allana.
"Vena katakan di mana Allana.... KATAKAN!!"
Teriak Kavin membuat Vena terguncang, suara itu Seolah memecahkan gendang telinga Nya.
Kavin Terduduk lemas ketika Ayah nya memperlihatkan Allana yang terbaring di ruang operasi.
Kavin menerobos masuk. Dokter tidak perduli dan terus melanjutkan pekerjaan nya. Siapa yang bisa Marah terhadap kuasa Kavin, dia tidak di Usir keluar melainkan di tenangkan oleh Beberapa suster yang menyuruh nya duduk.Kavin seperti orang bodoh dan gila Duduk di sudut ruangan memejamkan mata dengan air yang mengalir tiada henti.
.
.
Dua jam berlalu, Kavin terbangun saat sebuah tangan Menepuk pundak Nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SELEMBUT GORESAN CINTA (END)
AdventureEND!! "Kau lambat sekali berjalan Allana, seperti siput saja!!" Teriak Kavin "Ini sangat. Berat Tuan!!" Cicit Allana masih kesulitan. "Lepas saja gaun Itu dasar gadis bodoh;!" Allana tersontak, apa Kavin sudah gila menyuruhnya melepas gaun di ruang...