...
...
Tidak ada perkataan Allana yang tidak terbukti. Berbulan-bulan ia mengumpulkan informasi untuk membuktikan semua hingga puncak nya saat Vena memperlihatkan sebuah Rekaman dimana Percakapan antara Anna bersama Max.Kavin tak percaya akan hal tersebut, bagaimana bisa begitu bodoh. Padahal seorang Kavin sepanjang perjalanan nya tidak pernah tertipu, ia teliti dalam segala hal, tidak percaya apapun dengan mudah. Namun karena dirinya sudah berubah membuat Sikap itu berubah menjadi Seolah memandang apapun secara positif.
Hal terburuk adalah Allana kini tidak kembali ke rumah.Terakhir Allana mengatakan bahwa ia merindukan Ibu Nya. Di ujung kemarahan.
Kavin berlari memutar kemudi
Berusaha menghubungi nomor Istrinya tersebut.
Dengan kekuasaan nya Kavin berhasil menjebloskan Anna kembali ke penjara, dan kali ini tanpa kebebasan bersyarat lagi. Anna akan mendekam di penjara atas tuduhan percobaan pembunuhan serta pemerasan uang karena dia telah mencuri uang Kavin dengan dalih Di tipu.
.
.
.
"Tidurlah nak. Maaf Ibu sangat menyesali semua, Ibu sangat jahat padamu..... Mulai hari ini Ibu akan ada di sisimu, Allana"Allana membenamkan wajahnya di balik selimut. Dada nya sesak ketika mendengar Ibu nya bicara.
Kavin marah besar padanya hingga membuat nya harus pergi, Ia merasa tidak ada cinta lagi di hati Kavin. Dulu saat Kavin Bersikap kasar dan terus menindas nya seolah tidak terlalu menyakitkan namun Entah kenapa sekarang menjadi sensitif. Hatinya mudah kecewa dan sedih."Mulai besok ibu akan Membawamu pergi"
Suara Ibu nya Pelan membuat Allana makin meneteskan air mata. Entah kenapa jauh dalam benak nya ia ingin Kavin datang membujuk nya untuk pulang namun tentu itu tidak akan terjadi lagi karena terakhir ia melihat Wajah Kavin benar-benar berubah.
Ia marah hingga menusuk hati terdalam Nya.Membuka mata yang masih terasa berat. Merasakan selimut tebal dengan wangi khas yang tentu Allana kenal.
"Ibuu.... Maaf aku kesiangan yaaa....''
"Tidurlah Sayang, Tidak ada yang menggangu mu "
Allana membuka matanya lebar, suara yang tentu ia kenal.
Bangkit dan duduk. Menatap wajah Di hadapan nya yang tersenyum."Kau???"
Kavin mendekat, Menutup bibir Allana dengan jarinya seraya memberi isyarat.
", bagaimana bisa kau ada di sini?"
"Karena Kau Istriku."
"Kenapa kau kemari, Aku tidak mau kau ada di sini"
"Syuuuutttt jangan berteriak, jika tidak maka ibu akan mengira aku tengah melakukan sesuatu pada mu. Harusnya Kau menyambut ku sayang, karena perjalanan sangat jauh terlebih sejak beberapa hari suami mu ini tidak tidur. Kau berhasil membuat ku hampir gila sayang"
Kavin membeli pucuk kepala Allana membuat Allana dengan cepat menepis nya.
"Allana apa kau Sudah bangun? Ibu sudah masak ayo makan...."
Allana berlari menuju pintu. Membuka nya lebar.
"Ibu kenapa dia ada di sini?"
Allana bertanya seolah membuat jantung ibu nya bergetar hebat.
"Allana bicara yang pelan nak.
Dia datang setelah perjalanan jauh. Jadi ibu Mengizinkan masuk, tapi terakhir ibu lihat tuan Kavin tidur di kursi depan kok bisa sekarang ada di kamar?'"Maaf Ibu tadi Aku bermaksud membangun Allana."
Allana memutar bola mata nya pertanda ia muak mendengar hal itu. Terlebih sikap aneh itu Kavin tunjukkan Seolah ia sudah begitu dekat dengan ibu Nya.
Ibu Allana sedikit terperangah ketika mendengar seorang Kavin memanggil nya dengan sebutan Ibu dan terlihat begitu santai.Ketiganya menuju mejah makan. Allana ingin sekali mendorong suami nya tersebut keluar dari rumah namun Melihat Kavin seolah sudah begitu akrab dengan ibu Nya membuat semua sedikit lebih tenang.
"Ibu tidak perlu membawa Allana ke mana-mana karena itu akan menyulitkan Ibu, ibu tahu sendiri bahwa Dia sangat Ceroboh dalam hal apapun. Dia pasti akan menyulitkan mu, dan yaaa satu lagi Bu, jika Ibu membawanya pergi maka bawa aku juga ikut bersama"
"Bicara begitu seolah kau sudah mengenal ibu ku. Dasar Pria manipulatif"
"Ibu dan Aku Dekat sejak lama, Sejak Allana Gwen memasuki mansion Kavin Alleano Fixers"
Ujar Kavin mendapatkan senyuman dari sang Ibu.
"Baiklah Ibu izinkan Gadis itu di bawa lagi, tapi ada syaratnya...."
"Ibu mencoba untuk menjual ku lagi?'
Tanya Allana Sewot.
"Apa syarat nya Bu?
Kavin mulai antusias. "Kalian Harus segera memberikan cucu buat Ibu karena Ibu sudah tua, Ibu takut di panggil tuhan sebelum menimbang cucu"
Kavin tertunduk, ia melihat Allana yang hanya Diam. Tentu ucapan itu Tidak bisa ia tanggapi serius mengingat Allana masih trauma. Bahkan hanya untuk tidur bersama saja Allana Masih ketakutan.
.
.
.Allana berjalan dengan enggan, memasuki mansion di sambut oleh semua orang. Termasuk Vena dan Lex.
"Terimakasih sudah kerja sama. Nona Vena..... Dan tun Lex"
Ujar Kavin di sela-sela kedipan mata Nya yang Tertuju pada Lex dan Vena. Ia menyusul Allana yang terlihat masih kesal.
Bujuk rayu serta kata-kata manis berhasil membuat Allana akhirnya kembali pulang.Lex dan Vena duduk berdua di ruang Keluarga, mereka sibuk Menyelesaikan sesuatu. Kavin datang dengan tersenyum bangga melihat betapa Ia bersyukur memiliki orang-orang yang sangat Mendukung segala hal bahkan membantu Nya setiap saat.
"Terimakasih buat kalian berdua, dan Vena kau hebat berhasil memenangkan hati ku untuk percaya kau memang orang yang tepat untuk menjaga Istriku. Aku hampir saja buta karena tidak mengenali gelagat Anna."
Vena mengangguk dengan senyuman
"Terimakasih Bos sudah memuji, Tapi Aku rasa Bos sekarang harus bekerja keras dari awal lagi menghadapi sikap Nona. Dia trauma akan banyak hal setelah banyak nya kejadian"
Kavin Menghela nafas panjang lalu mengangguk.
"Kau Jauh lebih mengerti Allana di banding Aku.
Lex Dengan melihat kebersamaan kalian, Seperti nya kalian cocok "Ujar Kavin setengah bercanda membuat keduanya saling pandang.
"Kalian lanjut kan saja, tidak ada pekerjaan yang serius untuk Harini. Entah kalian mau tidur di sini atau pulang tidak masalah asal jangan dulu sekamar berdua. Karena yang ke tiga adalah Hmmmmm"
Kavin beranjak pergi. Uuuuhhhh si Kavin yang dulunya tidak ada lelucon di kehidupan nya kini bisa bercanda juga pikir Lex.
Allana datang, Membawa sepiring buah segar.
"Nona di sini. dan tuan baru saja pergi"
Ujar Lex langsung mendapatkan tatapan tajam, Allana tidak suka jika ada yang menyebut nama Kavin di hadapan nya, entah kenapa dia begitu kesal terhadap suami nya tersebut.
"Vena seperti biasa Orang-orang dengan komplotan nya tidak di ajak dalam hal apapun"
Ujar Allana menyindir Lex, Lex tertawa kenapa tingkah Nona nya seperti anak kecil pikir nya.
"Terimakasih karena kalian sudah membantu ku hingga detik ini. Vena dan Lex kalian hebat"
Puji Allana membuat keduanya tersenyum mengangguk.
Vena menutup layar iPad nya kemudian minta izin pergi begitu juga dengan Lex. Kavin datang langsung merangkul dan menyandarkan kepalanya di leher jenjang Allana menikmati wangi yang memabukkan dari tubuh kecil itu.
"Sayang. Ini bulan ke lima setelah kejadian buruk itu, Mulai hari ini dan selanjutnya Aku tidak akan pernah mengabaikan apapun..... Maafkan aku sayang karena Diriku semua terjadi. Aku merenggut semua mimpi mu, aku merenggut semua dengan paksa..... Izinkan aku Mengucapkan Cinta ku sekali Lagi "
Allana memejamkan mata Nya, dadanya sesak ingin sekali menjerit. Ingin sekali memukul suami nya tersebut meluapkan seluruh emosi yang sejak lama di tahan .
KAMU SEDANG MEMBACA
SELEMBUT GORESAN CINTA (END)
AdventureEND!! "Kau lambat sekali berjalan Allana, seperti siput saja!!" Teriak Kavin "Ini sangat. Berat Tuan!!" Cicit Allana masih kesulitan. "Lepas saja gaun Itu dasar gadis bodoh;!" Allana tersontak, apa Kavin sudah gila menyuruhnya melepas gaun di ruang...