KETAKUTAN ALLANA

493 11 3
                                    


*
*
*
      Minum obat Dengan teliti sesuai jadwal yang di tulis Kavin, Vena menyiapkan semua yang Allana butuhkan.

Demam cukup tinggi membuat semua merasa cemas, Orang tua Kavin datang Menjenguk Membuat Kavin tak bisa berbuat apapun, ia hanya pasrah ketika sang Ibu terus memarahi nya karena menganggap dirinya lalai dan sibuk dengan urusan pekerjaan.
.
.
.
      "Ayah bisakah kau bawa saja Ibu pulang, Dia terus memarahi ku kalau begini terus bagaimana aku bisa menjaga Istriku"

Ujar Kavin setengah membujuk Hal itu tentu di dengar oleh Allana dan sang Ibu.
Dasar Pria penuh kebohongan.

     "Sayang.... Seperti nya Cerry akan Marah jika tahu kita pergi ke sini tanpa dirinya, Jadi lebih baik kita pulang"!!

Ujar Tuan Fixers Ayah Kavin, Menghela nafas panjang mengangguk, Winnie hanya bisa menuruti perintah suaminya.
*
*
*
      Sisa dari Kepulangan Orang tuanya Kavin kembali menuju kamar, Melihat Allana Kini telah tertidur.

     Kavin mengambil Handphone nya, wajah Yang tadinya Santai kini berubah serius kembali

     "Lex Apa kau Siap, Jangan lewatkan sedetik pun, Aku akan segera datang"

Kavin menutup pintu, Allana perlahan membuka Matanya, Ia masih mendengar apa yang Kavin bicarakan membuat nya kembali bertanya-tanya Ada apa semua.
Kavin pria penuh misteri, Ia Sering mendengar Kavin bicara larut malam di telpon dan begitu serius, Dan hari ini juga Hal yang sama.
.
.
.

      Allana Membuka matanya ketika Cahaya menembus Dinding kaca kamar mewah tersebut, Allana Terbangun dan merasa Sedikit lebih Baik Dari sebelumnya.
Allana Melihat Di samping nya kosong, bahkan bantal tak berpindah sedikitpun itu artinya Kavin tidak bersama nya semalaman.

     Allana turun Vena datang dengan Sigap membantu.

     "Apa Semalam kau melihat Kavin, Vena??"

Tanya Allana langsung, Membuat alis Vena bertaut.

    "Apa bos tidak pulang?"

Tanya Vena balik.

     "Hemm seperti nya begitu"

Vena Mengangguk tak Menunjukkan reaksi apapun, namun di wajah Nya Penuh misteri hingga membuat Allana sedikit mulai curiga.
*
*
*
*
       Hari-hari berlalu, Semua telah terlewatkan, pertengkaran teriakan Menggema Kavin tidak asing di telinga Allana, kini ia mulai terbiasa dengan semua.

Kavin juga tidak membatasi apapun terlebih gaya Pakaian Allana, ia Mengizinkan semua yang Allana Suka walaupun itu sangat bertentangan dengan karakter Kehidupan nya.

Allana juga mulai Ada kesibukan, Bersama Mertua nya Menjalankan bisnis keluarga, Menjadi Menantu paling di sayang dan paling beruntung.
Di tambah lagi Ia mulai memiliki teman.
Aurelie Teman nya yang lama berpisah kini menjadi akrab kembali dan tak ada yang menyangka kalau Aurelie juga Cukup baik mengenal mertua Nya, siapa sangka ternyata mereka Memiliki hubungan bisnis antar keluarga.

      Di balik Senyum Allana yang perlahan kini mengembang, Ibunya Datang mengusik seperti yang terjadi sore itu.

Allana Baru pulang dari Kantor Kavin bersama Vena, Tiba-tiba saat mobil mereka ingin masuk mansion ada seorang wanita paruh baya dan tentu saja Allana  kenal, Nyonya Gwen dia adalah Ibu Allana.

     "Ibu....."

Allana berlari keluar mobil, menghambur Memeluk sang Ibu yang tentu saja ia rindukan, Sesaat terjadi Adegan saling peluk antara keduanya membuat Vena harus dengan sabar menunggu.

Allana mengungkapkan Kerinduan nya dan menginginkan keluar dari Kehidupan yang Begitu menyakitkan, terlebih melihat penampilan sang Ibu yang sangat memperihatinkan.

SELEMBUT GORESAN CINTA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang