11. Bertemu Kembali

1.2K 96 13
                                    

•TINGGALKAN VOTE DAN KOMENTAR KARENA ITU SANGAT BERHARGA BAGI SAYA•

***

Bright sedang menandatangani dokumen yang sedang menumpuk di meja kantornya, sampai fokusnya terganggu dengan dering ponselnya yang menandakan ada panggilan masuk. Awalnya Bright hanya mengabaikan panggilan itu, tetapi semakin lama dibiarkan panggilan itu bukannya berhenti tapi malah semakin mengganggu fokus Bright. Bright pun mengangkat panggilan itu, tanpa melihat nama sang penelepon.

"Halo? Kenapa kau terus mengganggu konsentrasi ku?" tanya Bright memulai obrolan terlebih dahulu, membuat si penelepon terdiam cukup lama.

"Halo?" ucap Bright lagi ketika si penelepon masih terdiam.

"H-halo?" sapa si penelepon dengan suaranya yang lirih.

Bright melihat nama si penelepon, "Win? Ada apa?" tanyanya.

"S-sekarang Win h-hamil dan ini a-anak mu." ucap Win langsung memberitahu dengan suara yang semakin lirih di pendengaran Bright.

"Hah? Win kamu jangan bercanda, kamu laki-laki tidak mungkin kamu bisa hamil." ujar Bright tak percaya dengan yang dikatakan oleh Win.

"Win gak lagi bercanda, W-win benar-benar hamil, dan ini anak om." ungkap Win masih berusaha membuat Bright percaya dengan ucapannya.

"Kamu mau menjebak saya? Supaya saya memberi kamu uang banyak. Kenapa kamu tidak bilang sama saya? Saya bisa memberikan mu uang." ucap Bright seperti merendahkan Win.

"Win tidak pernah menginginkan uang mu. Win cuma ingin memberitahu kabar ini saja, kalau memang tidak ingin bertanggung jawab sama apa yang sudah om lakuin ke Win, Win tidak apa-apa. Anak Win juga tidak membutuhkan sosok ayah seperti mu, dan om jangan pernah sesekali mencari keberadaan Win dan juga anak Win. Terima kasih om, berkat om Win jadi benci banget sama diri Win sendiri." setelah mengatakan itu Win langsung mematikan sambungannya, membuat Bright berpikir.

"Apa benar laki-laki bisa hamil?" gumam Bright pelan.

Disaat Bright sedang asik dengan pikiran nya sendiri, Mike memasuki ruangannya membuat Bright kesal karena pikirannya buyar begitu saja tanpa penjelasan.

"Bright ini ada satu dokumen lagi yang harus kau tandatangani." ucap Mike meletakkan dokumen itu bersama tumpukan dokumen yang belum ditandatangani oleh Bright.

"Mike, bisakah seorang laki-laki hamil?" tanya Bright penasaran.

"Kenapa kau tiba-tiba menanyakan itu?" tanya balik Mike tanpa menjawab pertanyaan Bright.

"Jawab saja dulu pertanyaan ku." desak Bright.

"Ada beberapa menurutku laki-laki yang bisa hamil, itu disebut Male-Pregnancy dimana biasanya seorang laki-laki asli bisa hamil dan mengandung." jelas Mike yang membuat Bright semakin mengerutkan keningnya.

"Begini, aku pernah mendengar bahkan melihat sendiri seorang laki-laki yang sedang mengandung."

"Bagaimana bisa?" tanya Bright bertambah bingung.

"Kau ini bodoh sekali Bright, kalau itu seorang perempuan, dia bisa hamil itu karena apa? Ya begitu juga seorang laki-laki yang juga bisa hamil. Paham?" jelas Mike diakhiri dengan tanya.

Bright menggeleng, membuat Mike frustasi. Bagaimana bisa Bright menjadi bos disini kalau dia sebodoh ini untuk mengerti tentang hal ini?

"Ya sudah aku keluar dulu banyak pekerjaan sedang menungguku." pamit Mike pada akhirnya dan keluar dari ruangan Bright.

Bright pun memikirkan perkataan Mike tadi, dan menyamakan dengan apa yang dikatakan Win tadi. Apakah benar Win sedang hamil anaknya? Anak kandungnya? Itu artinya dia bisa menjadi seorang daddy, tetapi itu tidaklah mungkin, bagaimana bisa?

HE'S MY HUBBY •18+• [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang