36. Egois

813 86 36
                                    

Win terbangun dari tidurnya karena terkejut mendengar suara kilatan petir yang menyambar dan bersahut-sahutan, ia bahkan berada di meja makan karena menunggu Bright pulang.

"Auhh... K-kenapa perut Win s-sakit? Dede jangan sekarang ya d-daddy mu belum pulang, papa mohon." ringis Win memegang perutnya yang tiba-tiba saja sakit. Sakitnya seperti kram, tetapi karena Win baru kali ini merasakannya ia merasa sangat kesakitan.

"Auhh... Ssstt... S-sakit, mas Bright tolongin Win. Hiks..  s-sakit..."

Win berjalan tertatih untuk meraih meja makan dan mengambil ponselnya, ia ingin menghubungi Bright. Tetapi lagi-lagi ponsel milik Bright mati, sebenarnya apa yang sedang dilakukan suaminya itu? Kenapa setiap di hubungi selalu mati? Win masih berfikir positif. Ia mencoba menghubungi Mike.

Dan tersambung.

"Halo Win, ada apa?" suara Mike terdengar seperti baru bangun tidur.

"Mike.. t-tolongin Win, p-perut Win s-sakit sekali auhh.. Mike c-cepat d-datang."

"Hah?! O-oke-oke saya k-kesana sekarang." ucap Mike panik, ia mematikan sambungan sepihak.

Win beralih menghubungi ibu dan ayahnya, kemudian mengatakan bahwa perutnya sangat sakit. Ibu dan ayah Win panik, dan segera menuju apartment Bright. Bahkan ayah Win masih mengenakan piyama tidurnya, karena sangat panik dengan kondisi anak semata wayangnya itu.

"Auhh... Dede j-jangan keluar sekarang ya sayang, i-ini belum s-saatnya kamu untuk keluar. Auhh sakit hiks, s-siapapun t-tolong..."

Setelah mengatakan itu, Win tergeletak pingsan di lantai karena tidak tahan dengan rasa sakitnya dan piring makanan yang ia pegang tadi pecah, makanannya berceceran dimana-mana.

Cklek.

Mike tiba lima menit kemudian, karena ia melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi di jalan yang sepi karena mengingat masih sangat pagi. Dan ia langsung masuk mencari sosok Win, sampai netra nya menangkap sosok Win yang tergeletak pingsan di lantai dekat meja makan dengan banyaknya pecahan-pecahan piring juga makanan yang berserakan.

"Win!" teriaknya.

Mike segera menggendong tubuh kecil Win, untuk di bawa ke rumah sakit dan menghubungi orang tua Win bahwa mereka sedang dalam perjalanan ke rumah sakit.

"Bright! Sebenarnya apa yang sedang kau lakukan dengannya? Win membutuhkan mu saat ini, bodoh!" umpatnya kesal ketika ia mencoba menghubungi Bright, tetapi ponsel pria itu mati.

"Ku harap, kau tidak akan menyesal suatu hari nanti karena sudah membiarkan Win seperti ini Bright." ucap Mike semakin melajukan mobilnya untuk segera tiba di rumah sakit.

**

"Bagaimana keadaannya?" tanya Mike ketika Jane keluar dari ruangan dimana tempat Win tergeletak saat ingin di periksa.

"Dimana Bright? Kenapa kau yang membawa Win kesini?" tanya Jane tanpa menjawab pertanyaannya.

"Dia semalam pergi untuk menemuinya, dan mengatakan padaku untuk memberitahu Win bahwa ia tidak akan pulang." jelasnya.

Mata Jane terbelalak, "Bright pergi menemuinya? B-bukan kah Win mengatakan bahwa mereka sudah berpisah. "

Mike mengangguk, "ceritanya panjang Jane."

"Dokter bagaimana keadaan Win?" tanya ibu Win ketika sampai di depan ruangan Win.

"Ibu, tenang dulu. Saya akan menjelaskannya di ruangan saya, mari ikut saya." kata Jane berjalan lebih dulu.

HE'S MY HUBBY •18+• [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang