Sudah 5 hari belakangan ini, Win mencari tahu siapa sebenarnya 'someone' ini lewat ponsel milik Bright. Di tengah malam atau dini hari Win selalu terbangun hanya untuk mengecek ponsel milik suaminya itu, karena di tengah malam lah waktu yang pas untuk mencari tahu kebenaran karena Bright tertidur pulas pada saat itu. Dan dengan bodohnya suaminya itu memberi password pada ponselnya masih dengan tanggal pernikahan mereka '200622'. Seharusnya jika orang yang memiliki simpanan atau apapun itu namanya, password ponsel selalu di ganti.
"Ck! Mas Bright, mas itu bodoh atau bagaimana sih? Seharusnya mas mengganti password nya jika begini kan Win tidak jadi menggunakan otak Win untuk berfikir." gerutu Win kesal.
Win membuka isi chatting suaminya dengan someone itu, dan sepertinya keberuntungan sedang berada di pihak istri kecil Bright ini. Dan pada malam itu Win mengetahui segalanya.
Win selama ini benar-benar di anggap bodoh oleh suaminya yang sudah mendapat kepercayaan penuh oleh si kelinci kecil ini, bahkan pada saat someone ini menyebut si kelinci kecil ini dengan sebutan 'laki-laki jalang', Bright tidak marah ataupun menasehatinya.
Win menatap Bright dengan nyalang, air matanya entah sejak kapan sudah turun membasahi pipi berisinya yang mulus itu. Win mulai menghapus air matanya dan tersenyum manis.
"Baiklah Win harus bertemu dengannya besok dan harus tetap menjadi anak yang manis di hadapannya. Semangat!" ucap lirih Win menyemangati dirinya sendiri untuk tetap kuat dan tidak lemah hanya karena masalah kecil ini.
Keesokan harinya,
Win terbangun dari tidurnya dan merasakan tangan kekar Bright berada di perut besarnya, Win menoleh ke belakang karena Win tidur membelakanginya. Pemandangan pertama yang Win lihat saat menoleh adalah senyuman seorang Bright.
"Selamat pagi calon papa dan calon anak daddy." sapa Bright dengan suara serak khas bangun tidurnya, tersenyum dan semakin mengeratkan pelukannya pada Win seraya mengelus perut besar Win.
Win hanya tersenyum hambar menanggapi sapaan Bright, "tidak berangkat ke kantor?" tanya Win yang mendapat gelengan kepala dari Bright.
"Saya ingin menemani kamu hari ini." jawab Bright seadanya.
"Win boleh pergi?" tanya Win dengan tersenyum getir menahan air mata agar tidak turun membasahi pipi mulusnya.
"Kamu mau kemana? Saya hari ini akan berada di rumah menemani kamu, kenapa kamu ingin pergi?" tanya Bright berbondong.
"Win.. ingin pergi untuk menemui mbak Min."
"Min? Untuk apa kamu bertemu dengannya?" tanya Bright, ia menaikkan kedua alisnya ketika menatap Win.
"Tidak ada, Win hanya ingin mengunjunginya."
***
Dan di sinilah Win berada, di rumah besar BrightMin. Win di temani oleh Bright karena pria itu memaksa ingin ikut, dan Win dengan pasrah menuruti perintah Bright yang belakangan terlihat manja dan juga over protektif padanya.
Win mengamati rumah yang pernah ia kunjungi beberapa bulan lalu, Win menghela nafas pelan untuk menghilangkan kegugupan yang melanda dirinya.
"Boneka Win kemana?" tanya Win lirih saat menyadari boneka wortel yang biasa ia peluk kini tidak ada di pelukannya.
"Lihat boneka Win tidak?" tanya Win mengerjap lucu menatap Bright yang berada di depannya.
"Tadi saya melihatnya, mungkin di dalam mobil." jawab Bright seadanya karena emang itu benar adanya, saat pria itu hendak keluar tadi ia melihat boneka pemberiannya berada di jok belakang mobil.
KAMU SEDANG MEMBACA
HE'S MY HUBBY •18+• [END]
RomanceBL ROMANSA DEWASA. Chapter yang tidak ada disini pindah ke karyakarsa, silahkan baca disana kalau kalian penasaran. 🐇 DESCRIPTION : Bagaimana perasaanmu kalau berada diposisi ku? Pasti terkejut, sangat. Aku yakin itu. Terbangun dari tidur di peluk...