13. Before The Wedding

1K 97 15
                                    

•TINGGALKAN VOTE DAN KOMENTAR KARENA ITU SANGAT BERHARGA BAGI SAYA•

***

Apakah Win akan menikah secepat ini? Apa tidak bisakah dia lari saja dari rumah ini? Tapi bagaimana bisa ia lari kalau sahabat dan kakak angkatnya ini masih terus berada dikamarnya karena mereka sedang memilih aksesoris dan juga jas serta gaun untuk mereka pakai nantinya, padahal Bright sudah menentukan dan menyiapkan itu semua. Keluarga Win tinggal terima beresnya saja.

Berbicara tentang keluarga, keluarga angkat Win yang merupakan keluarga kandung Puimek yang berasal dari Australia, tadi sore mereka sudah tiba di rumah besar Opas-Iamkajorn karena ibu Win menyuruh mereka semua untuk hadir dalam upacara pernikahan anak mereka.

Dan Win? Ia sekarang sedang termenung memikirkan bagaimana caranya ia untuk kabur dari sini.

"Dew, kakak Pui? Kalian sedang apa? Win ingin istirahat disini tapi kalian berisik! Win tidak bisa tidur." keluh Win merengek karena ia tak bisa kabur dari rumah akibat ulah kakak dan sahabatnya itu yang sedari tadi memperebutkan entah apa.

"Kalian berdua keluar saja dari kamar Win." lanjut Win mengusir membuat Puimek dan Dew menatap satu sama lain.

"Apakah kamu ingin mencoba kabur setelah kami keluar?" tanya Puimek mengintimidasi.

"Hah? T-tidak, untuk apa a-aku melakukan itu? A-aku benar-benar ingin beristirahat untuk besok kak." gugup Win ketika menjawab pertanyaan Puimek.

"Baiklah, ayo kita keluar Dew, selamat malam Win." ujar Puimek menghampiri Win dan mengacak rambutnya gemas.

"Selamat malam." balas Win.

"Selamat malam Win, besok kamu akan menikah jadi jangan macam-macam untuk malam ini." peringat Dew menatap tajam dan menunjuk wajah Win.

"T-tidak kok." gugup Win mengusap bagian belakang lehernya yang berkeringat dingin.

Pukul 00:00.

Win mengendap-endap seperti maling, untuk keluar dari rumahnya yang sudah gelap. Ia harus bisa kabur dari rumahnya itu, sebelum ia akan benar-benar menikah dengan om-om itu.

Setelah Win berhasil keluar dari kamarnya, ia turun kebawah, tetapi mendengar suara seorang wanita membuatnya berhenti ditengah-tengah anak tangga dengan posisi tubuh yang sedikit membungkuk karena ia mengendap-endap tadi.

"Win, kamu mau kemana?" tanya ibu Win.

"Eum.. W-win haus dan ingin ke dapur mengambil minum." jelasnya gugup.

"Baiklah, setelah itu kembali ke kamarmu dan beristirahat lah." pesan sang ibu.

"Baik bu."

Setelah ibu Win pergi dari hadapannya, Win segera melanjutkan aksinya untuk keluar dari rumahnya melalui pintu utama rumahnya. Saat berhasil keluar, ia pun kepergok oleh seorang pria bertubuh tegap dan besar. Ia adalah bodyguard suruhan Bright untuk berjaga dirumah Win, agar Win tidak bisa kabur dari pernikahannya.

"Tuan muda, anda ingin mencoba kabur?" tanya pria itu.

Win membeku, kali ini siapa lagi ya tuhan? Kenapa rasanya ingin kabur dari rumahnya sendiri saja sangat sulit untuk saat ini.

"Eh, a-ada om. Om siapa? Kok Win baru lihat, eum kenalin nama aku Win kalo om s-siapa?" tanya balik Win yang sudah cengengesan sembari mengulurkan tangannya ingin berkenalan, mencoba mengalihkan topik pembicaraan.

"Saya bodyguard yang ditugaskan oleh tuan Bright, untuk berjaga dirumah tuan muda selama 24 jam agar tuan muda tidak bisa kabur." jelas pria itu spontan dan sesopan mungkin.

HE'S MY HUBBY •18+• [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang