32. Tour

767 89 16
                                    

TINGGALKAN VOTE DAN KOMENTAR•

A/N: pict di halaman ini, rata-rata udah Kyo delete karena setelah Kyo revisi ulang, rasanya mata Kyo sakit liat pict nya yang berjibun😭🙏

***

Mereka masuk kedalam dan Win lagi-lagi terkagum dengan apa yang ia lihat didalam rumah itu, jalan lorong untuk memasuki sebuah ruangan di rumah itu saja sudah terkesan elegan. Win benar-benar sangat menyukainya, ia sudah sangat mendambakan rumah yang seperti ini.

Mereka tiba di sebuah ruangan yang Win yakini ini adalah ruang tamu, Win lagi-lagi terkagum ia kemudian menatap Bright dengan garang.

"Bagaimana, kamu suka dengan desain ruangan ini?" tanya Bright yang tidak menyadari tatapan yang Win layangkan untuknya.

"Win suka! Tapi Win akan lelah jika membersihkan ruangan sebesar ini sendirian." jawab Win cemberut, ia mempoutkan bibirnya membuat Bright gemas.

"Saya akan mempekerjakan banyak pelayan di rumah ini nanti, dan saya tidak akan membiarkan mu bekerja karena itu akan membahayakan kesehatan kamu dan juga bayi kita." ucap Bright mengelus perut Win dan tersenyum.

"Apa mas akan terus seperti ini jika Win sudah melahirkan adik bayi nanti?" tanya Win tanpa sadar, ia juga tiba-tiba menatap Bright dengan pandangan kosongnya.

"Kenapa kamu berbicara seperti itu? Tentu saja saya akan terus seperti ini."

"Mas tidak akan mengambilnya dari Win kan?" tanya Win dengan mata berkaca-kaca.

"Bagaimana bisa saya tega memisahkan bayi yang sudah kamu kandung dari papa nya sendiri? Saya tidak akan melakukan itu." ucap Bright meyakinkan Win, ia juga sudah memeluk Win dan mencium kepala Win berulang kali.

Win menghapus air matanya yang turun, kemudian ia tersenyum. "Win percaya sama mas Bright, mas Bright jangan pernah kecewakan Win ya?" ucap Win yang masih memeluk Bright, ia mendongakkan kepalanya ingin menatap Bright dan Bright menganggukkan kepalanya.

Win tersenyum melihat itu, ia menutup mata Bright dengan tangan mungilnya lalu mencium bibir Bright sekilas setelah itu ia langsung menjauhi Bright. Bright yang merasakan hangat dan lembabnya bibir Win yang mendarat sekilas di bibirnya hanya terkekeh melihat Win yang berlari kecil menjauhinya.

Win berjalan lurus kedepan hingga ia menemukan ruang keluarga dengan home teater yang luas, kita hanya tinggal bertiga nantinya, kenapa semua ruangan di buat sangat luas seperti ini? tanya Win dalam hati, ia geleng-geleng kepala melihat ruangan itu.

"Mas Bright! Kenapa semua ruangan dibuat sangat luas seperti ini?!" teriak Win kesal.

"Kita nanti tidak akan tinggal berdua saja bukan? Akan ada anak-anak kita nantinya, jadi semua harus di persiapkan dengan luas dari sekarang." ujar Bright dengan santai mendaratkan tangannya di kepala Win, kemudian ia mengacak gemas rambut Win.

"A-apa maksud mas?" tanya Win yang tidak menangkap maksud dari perkataan Bright barusan.

"Setelah lahir anak pertama nanti, ada kemungkinan akan ada anak kedua, ketiga, keempat atau mungkin bahkan lebih dari itu bukan? Jadi harus di persiapkan dengan matang mulai dari sekarang." ucap Bright dengan santai yang membuat pipi serta telinga Win memerah.

"A-apaan sih mas, Win g-gak mau punya banyak a-anak dari mas." ujar Win gugup ia menyingkirkan tangan besar Bright dari kepalanya membuat Bright terkekeh melihat Win yang berjalan menjauh darinya.

Win berjalan ke sebelah ruang keluarga yang tertutup oleh properti seperti lemari kayu itu, dan ia mendapati ruang makan yang terkesan mewah tetapi entah apa alasannya Win sangat menyukainya.

HE'S MY HUBBY •18+• [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang