04.00 pagi.
Levin terbangun saat merasakan bagian bawahnya basah, ia pun menangis karena itu. Levin ngompol.
"Papa?" panggil Levin mengguncang tubuh Win yang masih tertidur pulas disampingnya.
"Papa bangun pa," rajuk Levin ketika Win tidak terusik tidurnya.
"Papa hiks papa." panggil anak kecil itu lagi, membuat Win terbangun dari tidurnya.
"Sayang kamu kenapa nak?" tanya Win langsung terduduk ketika melihat anaknya menangis.
"Levin ngompol, pa hiks.. hiks." ucap anak itu menangis membuat Win menahan tawanya agar tidak meledak dan akan semakin membuat Levin menangis.
"Sudah tidak apa-apa sayang, ngompol itu wajar untuk anak seusia Levin. Ya sudah sekarang Levin turun, papa mandikan pakai air hangat."
Levin pun turun dari tempat tidur, dan Win mulai membuka sprei kasur yang basah dan meletakkannya di mesin cuci. Lalu mencuci sprei itu, dan kembali ke Levin yang sudah masuk ke kamar mandi.
***
"Levin papa pergi dulu ya sayang, kamu jangan nakal mainnya sama kak Tu." ucap Win mengusak surai hitam legam anaknya dan mencium kening Levin.
"Iya pa, papa hati-hati kalau ada yang jahat sama papa bilang ke Levin ya." pesan anak itu yang lagi-lagi selalu sama ketika Win ingin berangkat ke kampus.
"Iya, Tu tolong jaga tuan muda ya. Nanti kalau dia lapar, di dapur tadi sudah saya masakkan untuk dia makan. Dan kalau nanti dia mau keluar, mainnya jangan jauh-jauh. Di taman dekat rumah saja, kamu paham kan?" jelas Win membuat Tu mengangguk paham.
"Baik tuan."
"Oh iya ini uang, kalau tuan muda mau beli sesuatu di luar nanti. Sepertinya saya akan pulang terlambat hari ini karena saya mau ke toko setelah dari kampus nanti." ucap Win memberikan sepuluh lembar uang Swiss yang bernilai sangat banyak.
"Baik tuan."
"Levin papa nanti pulangnya agak telat, malam ini kamu tidurnya sama kak Tu dulu ya sayang."
"Yah, Levin kan mau main sama papa juga." ucap anak itu cemberut.
"Ya sudah, nanti kalau di toko tidak ramai, papa akan pulang cepat. Asal kamu jangan nakal dan nurut sama kak Tu."
"Oke pa,"
Setelah percakapan singkat antara papa dan anak itu, Win langsung pergi karena sepertinya dia sedang terburu-buru.
Win juga mempunyai toko Bakery di Swiss, dan dia sendiri yang mengelola toko itu. Toko tersebut di beri nama LW Bakery, LW adalah singkatan dari Levin dan Win. Win mengutamakan nama anaknya dari pada dirinya karena toko itu juga terinspirasi dari anaknya yang sangat suka makan kue, apa lagi kue buatan Win. Semua kue dan juga Dessert yang ada di toko LW Bakery seluruh resepnya Win yang bikin, seluruh menu dessert ada di toko milik Win itu.
"Kak, papa sibuk sekali ya?" tanya Levin mendongak menatap Tu.
"Iya sayang, makanya tuan muda disini jangan nakal. Jangan bikin papa bertambah pikirannya, pikiran papa sudah banyak. Dari mulai kuliah, toko nya papa, terus juga kalau tuan muda nakal, nanti papa jadi sedih. Emang tuan muda mau lihat papa sedih?" ucap Tu membuat Levin menggeleng sebagai jawaban.
"Nah makanya tuan muda Levin jangan nakal di rumah, kalau kakak suruh tuan muda tidur siang, tuan muda harus tidur, terus kalau di suruh makan tuan muda juga harus makan. Mau kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
HE'S MY HUBBY •18+• [END]
RomanceBL ROMANSA DEWASA. Chapter yang tidak ada disini pindah ke karyakarsa, silahkan baca disana kalau kalian penasaran. 🐇 DESCRIPTION : Bagaimana perasaanmu kalau berada diposisi ku? Pasti terkejut, sangat. Aku yakin itu. Terbangun dari tidur di peluk...