22 : cengeng

4.1K 119 4
                                    

Biasakan vote dulu sembelum membaca ya!
Dengan memencet bintang di pojok kiri!
Selamat membaca bestie

﹀﹀﹀﹀﹀﹀﹀﹀﹀﹀﹀﹀﹀

Kringgg
Kringggg

Bel pulang pun berbunyi, semua murid berlarian untuk segera pulang.

Termasuk juga sanara yang saat ini sedang menunggu elandra dari ruang ujian nya.

"Ih elan kok lama banget sih?."

Melihat elandra sudah selesai dan memberikan jawaban nya ke meja depan, sanara pun senang akhirnya elandra keluar dari ruangan ujian.

"Lama banget kamu."

"Hehe anu aku engga maksud tadi tanya kakak kamu sama leo sama aja bikin binggung."

"Ka-"

"Adekk!"

Sanara pun menoleh ke sumber suara itu.

"Kak vian..."

Mereka pun saling memeluk satu sama lain setelah melepas rindu nya karna tak bertemu beberapa bulan.

"Selamat ulang tahun adek kuh, kakak sayang kamu."

Ucap gevian dengan mencecup kening sanara.

"Makasih kakak! Kado nya mana?."

Pelukan pun terlepas, gevian mengaruk kepala nya yang tak gatal.

Ternyata adiknya ini menggingatnya.

"Eee emang kamu mau apa?."

"Novel! Novel samuel! Ayoo lah kak kakak janji terus sama nara."

"Ck. Udah ayo pulang nanti vian pasti beliin novel buat kamu."

Elandra pun menarik sanara untuk pulang.

"Tatah dek nara!."
Ucap gevian

"Ih kamu kok asal narik aja!."

"Ee maaf habis nya kamu lama banget."

"Ck."

Sanara pun masuk ke mobil dengan wajah kesal.

Mereka pun pulang dengan menaiki mobil.

Sesampainya dirumah, sanara pun masuk terlebih dahulu ke apartemen.

Elandra menghela nafas.

Istrinya pasti sedang marah saat ini.

"Huhhh marah lagi marah lagi."

Elandra pun masuk ke apartemen.

﹀﹀﹀﹀﹀﹀﹀﹀﹀﹀﹀﹀﹀

Kini sanara sedang memasak untuk makan malam.

Dan sepertinya elandra hanya melihat dari kejauhan.

"Mauu nyamperin tapiii nanti tambah marah."

"Samperin aja deh."

"Naraa masak apa? Harum banget."

"Bisa liat kan?."

Nyali elandra pun menciut, nara benar-benar marah saat ini.

Elandra pun hanya diam dan duduk dimeja makan menunggu masakan nara matang.

"Nih makan dan ambil sendiri."

"Ihh ambilin kan kamu biasanya ngambilin makan buat aku."

Sanara pun menatap elandra tajam, elandra yang ditatap sanara pun nyali nya menciut.

"Yaudah aku ambil sendiri."

Elandra pun mengambil makanan nya sendiri, dikarna kan istrinya itu masih marah dengan nya.

Asik juga ngerjain si elan hihi. -batin sanara

"Mau makan dimana kamu?." ucap sanara dingin.

"Engga tau jangan tanya el."

Brukk!

Pintu tertutup dengan keras.

Seharusnya kan aku yang marah ya?
Pikir sanara.

Ia pun membuat kan susu dot untuk elandra namun hanya untuk berjaga-jaga jika elandra merajuk.

Makanan elandra telah habis, elandra sendiri yang menaruh dan mencuci piring nya.

Sanara nampak punya ide untuk menyindir elandra saat ini.

"Nah gitu habis makan piring dicuci sendiri baru namanya suami idaman..."

"...bukan yang suka ngedot gambar sapi lagi."
Sambung sanara.

Elandra pun geram dan pipinya merah seperti tomat.

Ia mau marah namun sanara adalah istrinya, nanti elan tidak bisa bermanja-manja kepada sanara pikir elandra.

Sanara yang melihat elandra malu, pun segera pergi membawa cemilan kedepan tv.

Menonton drakor dengan memakan cemilan.

Elandra membuka kulkas ia tersenyum sanara membuat kan nya susu dot!

Kini elandra berjalan menuju sanara yang sedang menonton drakor di ruang tengah.

"Huaaa naraaa elussin kepala elan."

Sanara hanya diam dan kembali menonton drakor.

Elandra pun meletakan dot itu di meja, dan memeluk sanara agar sanara berhenti mendiaminya.

"Hiks..hiks..naraaa ayo lah ja-jangan marah hiks.."

Nangis juga nih anak batin sanara.

"Ka-kamu udah ngga sayang sama elan ya?."

"Hikss...huaaa jawabb hiks.."

Sanara pun mengelus kepala elandra dengan lembut.

"Makanyaa, klo ada orang lagi ngomong sama orang lain terutama keluarganya jangan asal narik."

"Hiks..hikss..maaf."

"Janji ngga ngulangin lagi?."

"Hiks...janji engga ulangin lagii."

Sanara tersenyum, padahal ia hanya bercanda tadi.

Ia juga bersyukur mempunyai suami yang tidak bermain tangan atau kekerasan kepadanya.

Tbc
Segini duluu jangan lupa vote ya
See u next part

ElandraSanara [REVINSI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang