☡Wajib follow terlebih dahulu bestie <3
Seorang anak laki-laki bernama Elandra Abima
Kusuma merupakan anak yang begitu keras kepala.
Ia harus menerima kenyataan dengan di jodohkan dengan anak dari teman ayahnya.
Akankah pernikahan mereka berlangsung...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
........
Dengan terburu-buru sanara menarik tangan leo dan berjalan menuju parkiran sanara tak peduli akan elandra yang memanggil nya sedari tadi.
"Nara! Tunggu nar." teriak elandra namun sanara tak mengubrisnya ia tetap berjalan dan menaiki motor leo.
"Terus nanti motor aku gimana kak?." tanya sanara kepada leo. Leo pun menelfon seseorang untuk mengambil motor sanara.
"Bro lu nanti anterin motor nara ke-"
"Lu mau pulang kerumah kakak lu apa apartemen lu?." Bisik leo pada sanara, sanara kini menghela nafas panjang dan memutuskan keputusan nya dengan jawaban ragu.
"Huhh sementara dirumah kakak dulu."
"Oke. Anter motor nara ke rumah vian."
"...."
"Oke thx bro."
"Ayo naik."
"Iya kak."
Sesampainya mereka dirumah vian kini sanara turun dari motor milik leo.
Leo menatap sanara yang sedang merasa kecewa akan kejadian elandra yang membentak nya di kantin tadi.
"Selesai in masalah lu dengan baik-baik yaa? Kaga boleh bermusuhan lama-lama."
"Aku kecewe kak.. aku.. merasa kecewa sama elan."
Leo tersenyum, ia mengelus kepala sanara gadis cantik dengan hijab putih dan seragam osis nya.
Sanara mendongak melihat leo yang mengelus kepala nya.
Sanara menghela nafas panjang setelah dulu kakak nya yang sering membentak nya dan kini kejadian itu terulang dengan orang yang berbeda.
"Gue yakin elan berbuat kaya gitu ada maksudnya percaya sama gue nar."
"Kalo.. emang kaya gitu... pasti kak leo atau kak vian tau kan?." ucap sanara dengan senyuman tipis nya mata nya kini telah berkaca-kaca.
Tanpa diduga gevian pun datang setelah latihan basket ia melihat adik nya bersama leo.
"Kamu udah pulang dek?."
"Huh.. iyaa.. aku masuk dulu kak leo, kak vian." ucap sanara dengan lirih lalu ia berjalan menuju rumah nya, memasuki kamar nya ia rasa ini adalah sebuah kejadian tak masuk akal.