39 : Reyga Abima Mahardika

1.8K 95 0
                                    

☡DILARANG MENGCOPY CERITA INI
☡CERITA INI MASIH BANYAK TYPO NYA!
☡JANLUP VOTE DENGAN MEMENCET BINTANG DI POJOK KIRI!

PART KALI INI PANJANG KOK

HAPPY READING

~ ♡~♡~♡~♡~♡~

9 bulan kemudian....

Usia kandungan sanara kini memasuki kandungan 9 bulan dimana ia akan  segera melahirkan.

"Naraa, kamu jangan ke banyakan pekerjaan ya?" Ucap elandra dengan mengelus lembut perut sanara yang sudah membuncit.

Sanara mencibir, "Bukanya kamu yang masih aja sibuk sama urusan kantor?"

Elandra menggaruk kepala nya yang tak gatal, "Hehe maaf aku udah engga ke kantor kok ada leo disana yang bisa aku andalin."

"Awas aj ka- awhh.... perut aku sakit!" Teriak sanara dengan memeras kursi sofa disamping.

Elandra yang mendengar itu pun ikut panik seperti nya ini adalah saat nya sanara melahirkan.

"Halo?siapkan mobil segera!"

"Baik tuan."

"Bibi! Siapkan koper hitam yang ada dikamar el sama naraa dan bawa ke mobil bibi ikut juga ya?!" Teriak elandra dengan menuntun sanara.

Bibi? Elandra memang sengaja mencari pembantu untuk meringgankan pekerjaan sang istri saat hamil.

"Baik tuan!"

Tak butuh waktu lama, sang bibi pun ikut masuk kedalam mobil dan segera ke rumah sakit.

Sesampainya didalam rumah sakit, elandra segera memanggilkan dokter karna istrinya sudah meringis kesakitan sedari tadi.

"Dokter! Siapkan ruangan yang sudah saya siapkan untuk istri saya!" Teriak elandra

Sebelumnya elandra memesan kamar atau ruangan untuk istrinya melahirkan.

Jadi elandra hanya cukup bilang saja maklum holkay.

Bi inah, itulah nama pembantu mereka. Bi inah menelefon majikan nya yaitu ortu sanara dan elandra untuk kerumah sakit.

Beberapa menit kemudian dokter serta suster pun memasuki ruangan tersebut.

"Sepertinya sudah saat nya si bayi keluar baiklah."

"Dok lakukan yang terbaik untuk istri saya dok!"

Dokter itu pun menggagukan kepalanya dan tersenyum, "Baik tuan kami akan berusaha semaksimal mungkin."

Selang infus yang kini terpasang pada tangan kiri sanara, dan tangan kanan nya untuk mengenggam tangan suami nya.

"Ayo buk sedikit lagi, ambil nafas, lalu buang perlahan-lahan." Ucap dokter itu sanara pun melakukan instruksi dokter.

Kini terlihat anggota keluarga sanara,elandra dan serta teman teman nya berada di luar ruangan.

"Bi? Nara bagaimana?baik-baik saja bi?"

"Maaf tuan, nyonya, non nara masih ditangani oleh dokter didalam ruangan."

Mereka menghela nafas, "Semoga mereka baik baik saja..."

ElandraSanara [REVINSI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang