gang five

10.3K 540 3
                                    

assalamualaikum 🍀

Happy reading ✨
Semoga suka sama chapter ini ✨

**************

Malam yang begitu tenang dan santai, duduk di teras berdua di depan rumah sambil mengobrol santai. Beberapa hari ini Syarifah selalu menempel pada uminya.

jika mengingat waktu uminya sudah tidak lama lagi rasanya ia ingin yang menggantikan posisi uminya ,tapi apalah daya semua itu sudah kehendak Allah tak ada yang bisa mengubahnya, yang penting ia selalu berdoa dan berharap semoga uminya selalu baik baik saja.

" Umi......" Panggil Syarifah manja.
" Iya sayang...."

" Umi dulu bisa bertemu Abi gimana sih mi?." Tanya Syarifah sambil menyender di bahu uminya ..

Uminya tersenyum lalu mengelus kepala anak semata wayangnya itu.

" Dulu.... Umi dan Abi sama sama mondok di Kediri ,,, tapi dulu abimu itu suka nyomblang nyomblang umi kepada temennya yang namanya Zaid.." uminya mulai bercerita.

"Umi dulu tidak suka bergaul dengan lawan jenis, jika umi sama teman umi lewat di depan pondok putra pasti abimu berteriak. 'HALIMAH!! KATANYA ZAID ANA UHIBUKAFILLAH' dan saat itu juga pondok putra langsung riuh dengan sorak sorak karena ulah abimu, tapi umi tak menghiraukan nya sama sekali.." lanjut uminya.

" Selama empat tahun mondok di Kediri abimu tak pernah bosan bosan mencomblangkan umi dengan temanya Zaid itu,,, tapi pada suatu hari, saat umi pulang abimu itu mengikuti umi dari belakang,,padahal umi akan pulang kerumah,, karena jarak rumah umi dan pondok sangat dekat jadi umi pulang selalu jalan kaki"

" Terus Abi mau ngapain kok ngikutin umi pulang?" Tanya Syarifah penasaran.

" Ternyata abimu itu menyukai umi,,dan langsung melamar umi di depan kakekmu,." Uminya tersenyum mengingat kejadian beberapa waktu silam.

Seketika Syarifah bangun " wah...... Berarti Abi dulu Mak comblang yang tercomblangkan ya mi," ucap Syarifah sembari terkekeh.

Uminya pun ikut terkekeh " iya sayang.. mangkaknya jangan suka jodohin orang nanti takutnya malah jodohnya sendiri " balas uminya dan langsung di balas tawa yang menggelegar dari Syarifah.

Tiba tiba mobil putih masuk kedalam pelataran rumah Syarifah, ia sudah tau pasti itu suaminya ,tak lama kemudian Gus muham keluar dari mobilnya. Kemeja putih, sarung batik, dan kopiah hitam membuat penampilan nya terlihat tetap tampan.

Gus muham mendekat dan langsung menyalami mertuanya dengan rasa takhdim.

" Salaman sama suami mu sya..." Suruh uminya dan langsung di angguki oleh Syarifah.

Gus muham dan langsung mengeluarkan tangan kanannya.. sebenarnya Syarifah ragu untuk memegang tangan suaminya itu. pasalnya ia belum pernah bersentuhan dengan laki laki sama sekali, kecuali abinya. Kini ia harus kembali bersentuhan dengan laki laki yang sudah menjadi suaminya itu.

" Umi masuk dulu ya..." Pamit uminya dan langsung melenggang masuk.

Suasana menjadi canggung seketika ,keduanya sama sama terdiam dan bingung harus berbuat apa? .

"Mas..."

" Dek...."

Ucap mereka bersamaan ,Gus muham menggaruk tengkuknya yang tak gatal.kenapa menjadi sangat canggung seperti ini.

" Dek... Ayo masuk." Ajak Gus muham pada akhirnya.

Syarifah mengangguk dan masuk kedalam, Gus muham menghela nafas sebentar lalu ikut masuk kedalam.

Suami? (End, Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang