gang nine

8.2K 475 1
                                    

Annida dan Syarifah pun segera duduk  di bawah tenda yang di sediakan,mereka duduk tak jauh dari panggung.

   " Nid.." panggil Syarifah.
Annida menoleh
   " Kamu tuh jadi guru di pondok pesantren yang sama Tah sama kang ikhsan? " Tanya Syarifah sembari duduk.
   Annida mengangguk  " iya sih sya,hampir setiap hari aku ketemu  sama kang ikhsan di sana .." jawab Annida santai.
   " Ohhh emang kang ikhsan di sana  tugasnya apa?" Tanya Syarifah lebih penasaran.
Annida terdiam sesaat  " kang ikhsan itu juga guru, pengurus juga sih.. tapi kadang kadang aku sering liat kang ikhsan  dia ajak ngisi pengajian atau acara lainnya sama Gus disana." Jelas Annida panjang.

  Syarifah mangut mangut paham ,lalu ia kembali meminum esnya sembari mendengarkan lantunan sholatnya yang di nyanyikan oleh vokalis Hadroh di panggung.

   " Sya.....kayaknya kang ikhsan tuh bener suka sama kamu dehh.." ucap Annida serius.
  Sontak Syarifah mengelak " gak,gak,gak mungkin kang ikhsan suka sama aku nid."
    " Dari tatapannya ke kamu tuh beda banget."
    " Beda gimana?" Tanya Syarifah penasaran.
     " Ya.....kaya tatapan orang yang lagi jatuh cinta gitu..." Jelas Annida sok tau.
     " Emang kamu tau tatapan orang yang lagi jatuh cinta tuh kaya gimana? " Tanya Syarifah mengintrogasi.
     " Tau lah.." jawab Annida yakin.
     " Emang kamu pernah di tatap sama orang yang jatuh cinta sama kamu..." Goda Syarifah.
     " Ih..... Pernah lah,meskipun aku gak pernah pacaran tapi aku tau mana orang yang suka sama aku ..." Balas Annida membela diri.

    Syarifah tertawa kecil, ternyata sahabatnya itu mudah sekali baper.
Tiba tiba sholawat 'tola'al badru' di lantunkan dan saat itu juga handphone Syarifah berbunyi,tenyata uminya menelpon.

   Syarifah bangkit dari duduknya.

   " Mau kemana sya..? " Tanya Annida kepo .
   " Mau cari tempat yang sepi,umiku nelpon nanti kalo disini gak kedengaran." Jawab Syarifah dan langsung di angguki oleh annida.  
    " Oh... Ya udah jangan lama lama." Pesan aninida.

     Syarifah pun berjalan mencari tempat yang tidak terlalu ramai.

   " Halo... assalamualaikum umi.." salam Syarifah setelah sampai di tempat yang  tak begitu ramai.
    " Waalaikumsalam sya,,," balas uminya di balik telepon.
   " Ada apa umi..kok nelpon Syarifah?" Tanya  Syarifah.
    " Kamu mau pulang jam berapa ?"
    " Emmmm,sore mungkin umi..kenapa emangnya? " Tanya Syarifah memastikan.
   " Umi tiba tiba pengen makan bakso sya,nanti pulangnya mampir beliin bakso ya.." pinta uminya.
   Syarifah menghela nafas ," ya Allah umi....,kirain ada apa, yaudah nanti aku beliin." Balas Syarifah.

   Setelah mengucapkan salam lalu memutuskan panggilan Syarifah pun segera kembali ketempat tadi. Syarifah kesulitan mencari celah untuk berjalan saking banyaknya tamu pengajian.

    " Sya,, syarifah.." panggil orang yang tak asing yaitu Annida.

Annida melambai lambaikan tanganya supaya Syarifah cepat mendekat. Dengan hati hati sembari mengucapkan maaf ia pun mendekati sahabatnya itu.

  " Pas banget, ustadz muham baru Dateng." Ucap Annida setelah Syarifah duduk di sampingnya.

  Syarifah terkejut...

Dengan apa yang di ucapkan oleh sahabatnya itu barusan.

   " Si...si...siapa nid.? " Tanya Syarifah yang tiba tiba menjadi gugup.
   " Ustadz muham,ustadz yang aku ceritakan tadi.." jawab Annida semangat dengan pandangan yang langsung mengarah kedepan .

  Syarifah terdiam ,jantungnya mulai berdegup di luar batasan . Benarkah suaminya yang di ceritakan oleh Annida tadi .
Tapi Syarifah belum terlalu percaya ,ia pun melihat ke panggung  untuk memastikan.

Suami? (End, Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang