gang tujuhbelas

8.5K 460 4
                                    

     " Kamu gak papa dek, badanmu masih belum begitu sehat." Ucap Gus muham khawatir.

   Ia tidak tega meninggalkan Syarifah sendirian di rumah,nanti jika ada apa apa tidak ada seorang pun yang dapat membantunya.
   
      Syarifah tersenyum." Gak papa mas,,,nanti di tinggal tidur juga sembuh." Jawab Syarifah meyakinkan suaminya.
     " Nanti kalok ada apa apa ,telpon mas aja." Peringatan Gus muham lagi.
      " Iya mas. Tapi... Aku gak punya nomor hp nya mas. "

   Gus muham terkekeh ia baru sadar bahwa belum  pernah bertukar no hp dengan istrinya, astaghfirullah.

     " Sini mana hpnya kamu."suruh Gus muham.

Syarifah pun menyerahkan hp yang ia bawa. Gus muham mulai mengetikan dua belas digit angka
 
     " Nanti telpon mas aja ya..kalok ada apa apa." Perintah Gus muham lagu sembari menyodorkan hp milik istrinya.

    Syarifah mengangguk ,lalu melihat layar hp nya.
   'suami sayang' tulisan yang pertama kali ia baca di layar hpnya,suaminya itu sangatlah lucu,,bisa bisanya nama nomor hpnya ia beri nama seperti itu.

     " Yaudah ,mas berangkat ya dek.." pamit Gus muham dan langsung di angguki oleh Syarifah.
     " Assalamualaikum."
     " Waalaikumsalam." Balas Syarifah sembari mencium tangan kanan Gus muham.

    Syarifah tetap berdiri di teras rumahnya  sampai mobil suaminya itu menghilang di pengkolan jalan. Setelah mobil suaminya itu sudah tak terlihat lagi Syarifah segera masuk kedalam.
     Jantung Syarifah masih berdegup kencang melampaui batas,ciuman bibir yang di lakukan Gus muham itu terus saja terngiang-ngiang di ingatanya. Ia rasa ia sudah mulai mencintai Gus muham sepenuhnya, perhatian dan perlakuan manis yang di lakukan Gus muham membuat hati Syarifah luluh.
       Mulai saat ini ia sudah berniat dalam hatinya,ia akan menjadi istri yang sesungguhnya.janji  yang pernah ia ucapkan  dulu kepada uminya harus segera ia laksanakan.toh sekarang ia sudah benar benar mencintainya suaminya.
    Ia teringat satu hal,ia harus menemui mertuanya , tinggal beberapa Minggu lagi, ini sudah tanggal 27 berarti tak lama lagi.ia harus siap bagaimana pun itu.

**********

Syarifah membaringkan tubuhnya di sofa ruang tamu,nadanya teras sedikit lelah karena habis bersih bersih. Meskipun tubuhnya belum sepenuhnya segar tetaput ia tidak bisa jika harus berdiam diri saja di rumah,tubuhnya harus banyak di gerakan.ya salah satunya dengan bersih bersih rumah.

    Drrrrtttttt.....

   Handphone Syarifah berdering, terpampang jelas nama  ikhsan di layarnya ,tanpa berpikir yang Syarifah pun langsung mengangkatnya.

      " Halo assalamualaikum.." ucap syarifah langsung  mengawali.
      " Waalaikumsalam." Balas  ikhsan
      " Ada apa kang ? " Tanya Syarifah .
      " Gimana kabar kamu sya.?"
     " Sehat kang." Singkat Syarifah
      " Sya..... Sekarang kamu di mana?"
     "Di rumah kang, kenapa?"
     " Bisa ketemu gak ?"

Syarifah terdiam,tumben sekali ikhsan mengajaknya bertemu seperti ini,dari nada bicaranya lun terdengar sedikit gugup seperti ada hak yang ingin disampaikan.

      " Sya...." Panggil ikhsan membuyarkan lamunannya.
      " I...iya. kang"
      " Bisa nggak sya.. kalok gak bisa gak papa aku gak maksa."

     Syarifah kembali terdiam sejenak.,jika ingin keluar rumah ia harus izin suaminya dulu, tapi ia takut mengganggu suaminya. Namun dulu ia pernah izin kepada Gus muham untuk keluar dan itu di perbolehkan.

    " Em .... Bisa kang,ketemuan di mana?" Jawab Syarifah pada akhirnya.
    " Di kafe ."
     " Oh.   Iya,jam berapa kang ?" Tanya Syarifah memastikan.
     " Nanti siang ba'da duhur"
     " Em... Ok kang"
  
   Ikhsan terdiam begitupun dengan Syarifah,mereka berdua sama sama terdiam dan pada akhirnya Syarifah memutuskan untuk mengakhiri panggilan.

Suami? (End, Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang