gang two

11.6K 643 4
                                    

assalamualaikum ✨.

Masih awal ygy, masih biasa biasa aja... Hehehehe.

Jangan lupa komentar di setiap paragraf nya ygy ✨, aku nungguin banget loh komentar dari mas atau mbak nya ✨.

Happy reading ✨.

***

Uminya Syarifah duduk termenung sendirian di kamarnya, ia bingung mengatakan bagaimana nanti kepada anak satu satunya itu. Di satu sisi ia senang sekali karena Syarifah sudah pulang dari studinya di Kairo tapi di sisi lain Syarifah pasti sangat terkejut menerima sebuah kenyataan, yang mungkin belum bisa di terimanya.

Umi Syarifah meraih ponselnya mencari nama seseorang di situ.

" Halo, assalamualaikum nak." Salam beliau ketika panggilan terjawab.

" Waalaikumsalam salam umi,,, ada apa..?" Jawab seseorang di balik telepon.

" Istrimu sudah pulang nak,, Syarifah sudah pulang .." jawab umi Syarifah berusaha untuk tenang.

Laki laki di balik telepon pun sedikit terkejut.

" Alhamdulillah ,,kapan Syarifah datang umi?," Tanyanya dengan nada yang cukup gembira.

" Baru saja,,"

" Ya sudah setelah ini saya pulang umi,, saya tutup dulu assalamualaikum.." salam lelaki itu terdengar lembut.

" Waalaikumsalam" balas umi sembari mematikan sambungan teleponnya.

Umi Syarifah menghela nafas berat, beliau takut jika Syarifah tidak bisa menerima kenyataan ini, tapi mau bagaimana lagi ini sudah menjadi keputusan dari sang Abi.

******

" Assalamualaikum." Salam seorang Pria dari balik pintu utama.

" Waalaikumsalam." Jawab umi Syarifah sembari membukakan pintu utama.

Nampak seorang laki laki dengan perawakan tinggi, berhidung mancung, alis tebal, dan rahang yang kokoh. Ia tersenyum lalu mencium tangan kanan uminya Syarifah dengan penuh rasa takhdim .

" Umi sehat?" Tanyanya penuh perhatian dengan sebuah senyum yang selalu terlukis indah di wajah tampannya.

" Sehat nak, tugasmu sudah selesai?."

" Sudah ,umi." Ia mengangguk kecil.

Umi Syarifah mengajak masuk ,,lalu duduk di ruang tengah.

" Istrimu ada di atas nak,, ia sedang tidur, umi belum memberitahunya masalah ini." Ucap umi Syarifah sedikit gusar.

" Terus muham harus bagaimana umi?," Tanyanya yang juga bingung.

" Naiklah ke atas,,, umi tahu pasti kamu juga sangat penasaran bagaimana wajah istrimu .." jawab beliau pasti.

Umi Syarifah sedikit bangga dengan pria yang ada di depannya ini meskipun ia belum tahu bagaimana wajah calon istrinya tapi ia rela untuk menjadi seorang suami.

Gus muham mengangguk, tanpa membuang waktu lagi ia menaiki satu persatu tangga menuju kamarnya Syarifah, atau lebih tepatnya istrinya. Jantungnya berdegup di luar batas, senyumnya tak pernah pudar,tak bisa di pungkiri jika saat ini sangat lah gugup.

Ini adalah pertama kalinya ia bertemu dengan sang istri, setelah sampai di depan pintu kamar Syarifah ia takut untuk membukanya , jantungnya sangat tidak bersahabat saat ini.

Mulutnya membaca sholawat berkali kali, tak lupa bismillah, tangannya menekan knop pintu dengan perlahan pintu itu pun terbuka.

Pandangannya menyapu keseluruhan ruangan tapi tak nampak ada tanda tanda seorang wanita di dalamnya. ia melangkah memasuki kamar tersebut lalu menutup pintunya perlahan.

Suami? (End, Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang