gang sembilanbelas

9.7K 468 1
                                    

  Setelah Gus muham menciumnya,Syarifah langsung pergi menjauh  meninggalkan suaminya. Ia marah tapi di sisi lain  ia juga merasa senang , Gus muham pun merasa sangat puasa sekali bisa menjahili istrinya.

      " Sayang .... Jangan marah dong, masa cuma di cium aja marah kaya gini..." Bujuk Gus muham

    Syarifah masih terdiam ia enggan membuka suaranya sama sekali.

      " Dek..... Jangan diem aja ,nanti mas cium lagi mau, bahkan lebih lama." Tambah Gus muham dan langsung mendapat lirikan mematikan dari Syarifah.

    Syarifah makin pergi menjauh Dan Gus muham masih tak mau kalah ia tetap mengikuti istrinya pergi.

     " Sayangku......" Panggil Gus muham sembari mengikuti langkah istrinya.

   Mulut Syarifah terus aja bungkam, pada akhirnya ia berhenti di ruang tengah dan duduk di sofa.

       " Dek..... Udah dong, mas gak suka di diemin ..." Rayu Gus muham lagi .
       " Mangkanya jangan suka  main cium aja...." Balas Syarifah ada akhirnya membuka suara.

   Gus muham hanya tertawa lalu memeluk istrinya dari samping.

      " Iya .... Maaf ya sayangku..." Ucap Gus muham sembari memeluk Syarifah .

   Seketika Syarifah langsung blusing, kenapa suaminya ini pintar sekali membuatnya baper. Gus muham memandang lekat wajah istrinya, mata mereka berdua saling tatap dengan jarak yang begitu dekat, Gus muham pun mempererat pelukannya.
    Wajah Gus muham semakin dekat dan semakin dekat..

     " Ekhemmm.... Mas .." Syarifah berdeham  berusaha untuk melepas pelukan suaminya.
      " Kenapa dek?" Tanya Gus muham enteng.
      " Emmmm mas... Gak laper apa?" Tanya Syarifah mengalihkan topik.
      " Enggak ,,mas liat kamu aja udah kenyang." Jawab Gus muham dengan wajah jailnya.

   Syarifah bedecih pelan.." mas... Aku laper..." Adu Syarifah jujur.

Gus muham terdiam sebentar seolah olah sedang berfikir.

     " Makan di luar aja yuk sayang..." Ajak Gus muham pada akhirnya dan langsung di balas wajah ceria oleh Syarifah.
      " Ayok mas...." Balas syarifah sangat ceria.
      " Etssss tapi ada syaratnya ..."
      " Apa mas?"
      " Cium dulu, tapi dengan durasi yang lama..."

     Wajah Syarifah seketika kembali mendung, dan itu pun membuat Gus muham tambah bahagia.

************

   Semilir angin sejuk menemani perjalanan mereka, sepanjang jalan mereka di sambut dengan hamparan sawah yang sangat hijau membuat perjalanan mereka semakin syahdu.
     Gus muham merasa sangat bahagia begitu pun dengan Syarifah.

      " Mas kita mau makan di mana?" Tanya syarifah yang ada di boncengannya .
      " Kamu maunya di mana?"

Syarifah terdiam sejenak , berfikir mencari tempat makan yang pas...
  
       " Makan bakso kayaknya enak deh mas..." Ujar Syarifah.
        " Siap... Kita kesana." Setuju Gus muham.
       " Tapi dek.... Ada yang ketinggalan" ucap Gus muham membuat Syarifah seketika panik.
       " Apa mas...?"

  Gus muham hanya tersenyum ,tangan kirinya menarik tangan Syarifah untuk memeluk perutnya.

        " Pelukanmu sayang...." Ucap Gus muham dan seketika membuat Syarifah baper.

     Syarifah merasa senang, dan bahagia sekali seakan kesedihannya sudah tiada lagi. Gus muham merasa tenang, ia sangat senang melihat istrinya sudah tak seperti beberapa hari lalu, wajahnya terlihat seperti segar kembali. Diam diam Gus muham memperhatikan wajah Syarifah dari spion motornya.
     Tak sampai 25 menit mereka sudah sampai di tempat tujuan. Gus muham langsung mengajak Syarifah turun dan memasuki warung bakso tersebut.
    Mereka duduk di salah satu bangku yang di sediakan disitu, tak berselang lama datang seorang laki-laki yang sepertinya adalah seorang pelayan.

Suami? (End, Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang