Saking asyiknya mengobrol tak terasa azan Dzuhur telah berkumandang. Syarifah pun mengantarkan Abah ma'Ruf masuk kekamarnya untuk sholat dan beristirahat. Setelah Abah ma'Ruf masuk, kini Syarifah yang kebingungan mencari tempat sholat, di tambah lagi ia tidak membawa mukenah.
Dan tidak mungkin ia asal masuk kesalah satu ruangan, ia takut lancang, pada akhirnya ia memutuskan untuk mencari salah satu qodimah abahnya. Suatu ketidak mungkinan mertuanya tidak mempunyai seorang qodimah." Mbak...??" Panggil Syarifah sat melihat salah seorang perempuan yang entah sedang melakukan apa.
Sontak perempuan itupun menoleh dan mendekati Syarifah dengan badan sedikit membungkuk.
" Iya..." Jawabnya sopan.
" Mbak, qodimah disini ya?" Tanya Syarifah memastikan.
Perempuan itu mengangguk. " Iya mbak.." jawabnya.Dalam hati perempuan itu bertanya tanya , siapa orang yang ada di depannya ini, apakah seorang tamu abah yainya?, Tapi jarang sekali Abah yainya kedatangan tamu perempuan, malah terkesan tidak pernah kecuali wali santri.
" Mbak, saya mau pinjam mukenah sekalian mau numpang sholat..." Ungkap Syarifah jujur sembari tersenyum.
" Oh iya, sebentar ya mbak..." Balas perempuan itu dan langsung di angguki oleh SyarifahTak berselang waktu lama perempuan itu datang kembali dengan mukenah dan sajadah lalu menyerahkannya kepada Syarifah.
" Tempat sholatnya di mana ya mbak?"
" Di sana.. mari saya antarkan..." Jawab perempuan itu sembari berjalan duluan untuk menunjukkan tempat sholat.
" Mbak... Mbaknya di sini dulu ya sampai ya, sampai saya selesai sholat." Pinta Syarifah dengan nada yang sedikit tidak enak.Sudah pinjam mukenah, di antar sampai tempat sholat ,kini malah minta di temani, dasar Syarifah.
Perempuan itu pun hanya mengangguk sopan.
Sembari menunggu Syarifah selesai sholat , perempuan itu duduk di lantai. Di dalam hatinya tersimpan banyak pertanyaan tentang Syarifah. Disisi lain ia juga penasaran dengan istrinya ustadz muham, pasalnya saat tadi pagi ia tidak bisa ikut nimbrung melihat istri ustadznya itu karena masih memiliki pekerjaan ndalem yang harus di kerjakan.
Akhirnya setelah menunggu beberapa menit, Syarifah pun telah selesai melaksanakan kewajibannya. Ia melipat mukenanya lalu mengembalikan kepada perempuan yang tadi." Terimakasih ya mbak...." Ucap syarifah sembari menyodorkan mukenah.
" Iya,, sama sama mbak .." balas perempuan itu ramah.
" Maaf ya mbak , saya menunda pekerjaannya mbak." ucap syarifah masih tak enak hati.
" Ah... Gak papa mbak, saya juga tadi tidak lagi ngapa-ngapain,, bosen aja."Syarifah tersenyum lalu mengangguk kecil.
" Mbak... Kalok boleh tau nama mbaknya siapa ya?" Tanya perempuan itu memberanikan diri.
" Saya anzilna asyarifah. " Jawab Syarifah ramah .
" Lah mbaknya sendiri siapa namanya. ?" Tanya syarifah balik.
" Maudiatul qori mbak..." Jawabnya.
" Oh... Mbak Maudi salan kenal ya..." Ucap syarifah ramah sembari menyodorkan tangan kanannya.Maudi menerima sodoran tangan Syarifah lalu mengangguk.
Maudi mengajak Syarifah duduk , lalu mengajaknya mengobrol ringan. Entah mengapa ia sangat nyaman mengobrol bersama wanita yang baru di kenalnya saat ini.. dan Syarifah pun tipe orang yang mudah akrab dengan siapapun.
" Mbak Maudi sudah lama jadi qodimah di sini ?" Tanya syarifah memulai topik .
" Jangan panggil mbak, panggil maudi saja mbak sya..." Ucap maudi dan langsung di angguki oleh Syarifah.
" Belum terlalu lama sih mbak, baru enam tahun ini..."
" Enam tahun ? , Itu sudah termasuk lama maudi., Saya juga mondoknya dulu cuma enam tahun."
" Emang mbak Syarifah dulunya mondok di mana?"
" Di Lirboyo Kediri, setelah lulus mondok saya langsung pindah ke Mesir.".
Maudi sedikit terkejut.." subhanallah.. istri ustadz saya juga kuliah di Kairo, siapa tahu mbak sya kenal." Balas maudi mulai heboh.
![](https://img.wattpad.com/cover/308632631-288-k399713.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Suami? (End, Revisi)
Romance⚠️ FOLLOW SEBELUM BACA ⚠️ Terkejut, haru dan ingin marah ,itulah yang di rasakan oleh anzilnya asyarifah saat mengetahui dirinya telah menjadi seorang istri . Padahal di hatinya sudah ada nama seseorang yang ia cintai sejak lama. Akankah Syar...