Syarifah duduk di kursi kafe,tempat dimana ia ia dan Annida janjian untuk bertemu, jujur saja . Saat ini ia merasa gugup dan sedikit takut. Di otaknya selalu teringat ucapan uminya tadi
" Sya,,,, jujurlah meski itu sangatlah menyakitkan." Ucap uminya lembut saat tadi pagi.
Ia meremas remas tangannya sendiri,berharap supaya rsa gugupnya itu lekas menghilang,tak berselang lama Annida datang dengan senyum merekahnya lalu duduk di kursi yang berseberangan dengan Syarifah.
" Ada apa sya... Tumben tumbenan ngajak ketemuan di kafe.." tanya Annida ceria.
Syarifah tetap bertahan untuk tetap tersenyum dan ceria padahal dalam hatinya ia sangat takut sekaligus gugup." Enggak papa,cuma pengen aja.." jawabnya tenang.
Suasana menjadi hening sesaat,sembari menunggu pesanan datang Syarifah memberanikan diri untuk jujur.
" Nid ..." Panggil Syarifah.
" Hmmm..."
" Apa reaksi kamu , seumpamanya kamu ketemu sama istrinya ustadz muham.?" Tanya Syarifah sedikit gugup.Annida terdiam sejenak..
" Emmmmm aku bakal minta foto bareng mungkin.." jawab Annida sembari cengengesan.
Syarifah bedecih pelan sahabatnya satu ini emang suka bicara konyol ." Nid..... Emmmmm... sebelumya aku minta maaf ya sama kamu.."
" Minta maaf apaan ,kamu gak buat salah sama aku." Heran Annida.
" Kamu tahu kan aku udah punya suami.."
Annida mengangguk " iya aku tau sya.."
" Kamu sekarang masih penasaran gak suamiku itu siapa?"
" Emmmmm masih sih..."Syarifah mengehela nafas berat...
" Suamiku itu em..... Suamiku itu ...mas Muham nid..." Ucap Syarifah membuat Annida langsung menganga tak percaya ,ia sangat sangat syok dan terkejut ..
" Hah! Apa sya...." Kejut Annida tak percaya.
Syarifah menunduk " aku istrinya ustadz muham nid, ustadz yang kamu ceritain ke aku kemarin .." ungkap Syarifah malu.Syarifah tidak berani memandang wajah sahabatnya itu. Ia takut Annida marah kepadanya.
" Hah!... Kamu beneran sya,,,kamu gak bohong sama aku kan sya.....?" Tanya Annida masih belum percaya.
" Maafin aku ya nid,aku baru jujur sama kamu.aku tau kamu pasti kecewa banget sama aku.." ucap Syarifah sedikit lirih, dengan air mata yang mulai perlahan mengalir di pipinya.
" Kamu tega sya....bisa bisanya kamu nyembunyiin ini dari aku..." Ucap Annida dengan nada sedikit emosi .Air mata Syarifah makin mengalir deras.
" Aku gak berniat nyembunyiin ini dari kamu nid ..cuma aku...aku..."
" Cuma apa!" Potong Annida cepat.
" Aku cuma nggak ingin persahabatan kita putus nid.." ucap Syarifah dengan air mata yang bercucuran.
" Kalo kamu nganggep aku sebagai sahabat kamu , seharusnya jujur sama aku sya..." Ucapnya.
" Maaf nid...maaf ....aku tahu aku salah.." Syarifah sudah bingung harus mengatakan apa lagi.Annida berdecih pelan,lalu bangkit dari duduknya ia mendekati Syarifah.
" Berdiri kamu sya!!!" Suruh Annida ketus.
Syarifah menurut ,dari awal ia memang sudah menyiapkan mental dan fisiknya ,toh ia memang salah dan Annida pun memiliki hak untuk marah . Syarifah sudah pasrah akan apa yang akan di lakukan oleh Annida.
Tiba tiba......
Annida memeluknya ,dan sat itu pula Syarifah terkejut , ia kira Annida akan menamparnya atau akan melakukan hal kekerasan yang lain tapi ternyata tidak ,,Annida malah memeluknya.
" Selamat sahabatku,,,aku gak nyangka kamu beneran istrinya ustadz muham.." ucap Annida sembari memeluknya erat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suami? (End, Revisi)
Lãng mạn⚠️ FOLLOW SEBELUM BACA ⚠️ Terkejut, haru dan ingin marah ,itulah yang di rasakan oleh anzilnya asyarifah saat mengetahui dirinya telah menjadi seorang istri . Padahal di hatinya sudah ada nama seseorang yang ia cintai sejak lama. Akankah Syar...