Selepas sholat subuh syarifah masih bersimpuh di atas sajadahnya,matanya sembab karena banyak menangis . Gus muham yang sedari tadi malam keluar kamar belum juga kembali , padahal Syarifah menunggunya untuk sholat berjamaah subuh. Sepertinya suaminya itu benar benar marah kepadanya.
Di pikiran Syarifah masih terus saja terngiang-ngiang ucapan suaminya tadi malam.
"Dek.. satu satunya jalan adalah memberi tahunya ,kamu harus jujur kepada sahabat mu bahwa kamu itu istri mas,setiap masalah akan ada jalan keluarnya jika kamu jujur dek.."Sepertinya yang di ucapkan suaminya itu benar,ia harus jujur kepada Annida. Syarifah bangkit dari sajadahnya,badannya terasa sangat lemas sampai sampai ia tak kuat berjalan.
Drrrrtttttt...
Tiba tiba handphone nya berbunyi ,ia langsung mengangkat tanpa tahu siapa yang menelponnya selagi ini.
" Halo.. assalamualaikum.." ucap Syarifah terdengar sangat lemas.
" Waalaikumsalam sya..kamu sakit?" Jawab seseorang dengan nada khawatir dan ternyata laki laki itu adalah ikhsan.
" Oh...kang ikhsan ,gak kang aku gak sakit .." jawabnya meyakinkan.
" Kok kedengarannya kamu lemes banget,kamu habis nangis ?." Tanya ikhsan lagi ,terdengar dari nada bicaranya sepertinya ikhsan sangat khawatir .Ingatan Syarifah memutar saat ia melihat ikhsan duduk tepat di belakang suaminya saat di pondok Al ishlah . Ternyata selama ini ikhsan adalah sopir pribadi suaminya,ia tak bisa membayangkan bagaimana tanggapan ikhsan saat tahu bahwa ia adalah istri dari ustadznya.
" Sya...." Panggil ikhsan di balik telepon membuyarkan pikiran Syarifah.
" Ah...i...iya kang.." jawabnya gugup.
" Kamu belum jawab pertanyaan ku.."Syarifah terdiam sebentar mengingat kembali pertanyaan ikhsan barusan.
" Nggak kang...aku gak habis nangis...kang ikhsan ada tujuan apa nelpon aku ?.."
Kini ikhsan yang di buat terdiam.
" Ah....itu sya....em..gak papa ..aku cuma pengen nanyain kabar kamu doang,soalnya aku masih di Lampung jadi gak bisa ketemu kamu.."
" Oh...aku sehat kang,kang ikhsan ngapain di Lampung ?" Kini giliran Syarifah yang bertanya ,ia berusaha menanggapi .
" Nenekku sakit.."
" Salam buat neneknya kang ikhsan ya,,,semoga cepetan sembuh.. " ucap Syarifah di paksakan dengan nada yang seceria mungkin
" Aamiin...nanti aku sampaikan..."Syarifah terdiam begitupun dengan ikhsan.mereka berdua sama sama terdiam bingung harus bertanya apa lagi.
" Sya..."
" Kang..."
Ucap mereka bersamaan.
" Kamu dulu sya..." Ucap ikhsan di balik telepon.
" Kang ikhsan aja dulu.." tolak Syarifah.
" Nggak usah ,kamu dulu sya..."
Syarifah pun mengalah " em...yaudah dulu ya kang..."
Ikhsan terdiam untuk beberapa saat " oh....iya.... Sya" balas ikhsan dengan nada yang sedikit kecewa.
" Assalamualaikum kang... " Salam Syarifah dan langsung memutuskan sambungan sepihak tanpa menerima salam jawaban salam dari ikhsan.Air mata Syarifah kembali merembes di pipinya.
Tiba tiba terdengar suara pintu di buka,sontak Syarifah pun menoleh. Masuklah Gus muham dengan wajah datar,ia tak mengucapkan sepatah kata pun. Syarifah memandangnya sembari menangis.
" Mas......" Panggil Syarifah lirih, dengan nada suara yang terdengar sangat lemah.Gus muham tak menggubris ia tetap sibuk mengambil beberapa baju yang ada di dalam lemari.
" Mas..... Mas mau kemana ?." Tanya Syarifah lagi,tetapi suaminya itu tetap saja acuh tak acuh kepadanya.
Syarifah pun tak menyerah ,ia bangkit lalu mendekati suaminya,dengan wajah yang sudah di penuhi dengan rembesan air matanya,Syarifah memberanikan diri menatap wajah suaminya namun Gus muham terus saja memalingkan wajahnya.
" Mas.... Maafin aku mas.." ucap Syarifah lirih dengan buliran buliran bening di matanya.Sebenarnya Gus muham sangat tidak tega melihat istrinya seperti itu ,hatinya ikut merasakan sakit saat melihat istrinya menangis.
" Mas... Maafin aku, aku tau mas gak terima dengan keputusan ku semalam,tolong maafin aku mas, aku akan jujur kepada sahabatku seperti apa yang mas suruh..." Ungkap Syarifah lemah.., ia sudah bingung harus berbuat apa lagi supaya suaminya itu bisa memaafkan nya .
Gus muham terdiam sesaat.
" Jika kamu sudah jujur dan sahabatmu itu meminta berbagi suami apakan kamu akan memenuhi permintaannya ?." Tanya Gus muham datar dengan wajah yang masih enggan menatap sang istri.
" Enggak mas..aku gak mau, aku gak mau nadanya condong sebelah nanti dia akhirat gara gara mas gak bisa adil..." Jawab Syarifah sembari menunduk.Gus muham tersenyum tipis ,ia puas mendengar jawaban dari istrinya ,dan pada akhir ia membalikan badannya menghadap Syarifah.. ia melihat istrinya itu menunduk sambil mengisi kedua bahunya pun terlihat tergoncang dan bergetar..
Gus muham sudah sangat tidak tega lagi melihat. Istrinya dengan keadaan seperti itu ,matanya sembab, wajah yang pucat, dan penampilan yang tidak karuan.
Gus muham mengangkat dagu Syarifah supaya dapat memandang jelas wajah cantik istrinya." Mau semendesak dan sesulit apapun itu jangan minta mas untuk menikah lagi dek .,bukan karena mas tidak bisa adil tapi karena mas tidak ingin menyakiti hatimu dengan menduakan mu.." jelas Gus muham lembut sembari menghapus air mata yang ada di pipi istrinya itu.
Hati Syarifah sedikit merasa lega , akhirnya suaminya itu mau berbicara dengannya lagi" Maafin aku mas .." ucapnya lirih.
Gus muham tersenyum. " Mas gak pernah marah sama kamu dek.." jelasnyaAkhirnya Syarifah bisa tersenyum meskipun hatinya belum sepenuhnya tenang
" Mas..." Panggil Syarifah lirih.
" Hmmm "
" Aku boleh minta satu permintaan gak.." pinta Syarifah sedikit ragu..
" Boleh,,,selagi itu bukan menduakan mu ,mas akan mengabulkan nya meski itu sangatlah sulit." Jawab Gus muham yakin.Syarifah sudah tidak bisa menahan tangisnya lagi, ia menangis tanpa suara tapi disadari oleh Gus muham.
" Kamu kenapa nangis dek... Jawabannya mas ada yang salah? " Tanya Gus muham khawatir.
Syarifah menggeleng " nggak mas.." jawabnya sambil menangis.
" Mas...boleh aku katakan permintaan ku sekarang?." Tanya Syarifah.
" Boleh dek... Kamu mau minta apa?" Tanya Gus muham lembut.
" Aku.... Aku ...aku ingin di peluk mas "Gus muham terkekeh lalu langsung menarik Syarifah kepelukanya ,Syarifah merasakan kehangatan pelukan suaminya .saking eratnya sampai sampai ia dapat mendengarkan degup jantung suaminya yang begitu kencang.
Sepertinya suaminya itu juga gugup . Gus muham pun merasa bahagia , akhirnya ia bisa memeluk istrinya juga,,sesekali ia mencium puncak kepala Syarifah yang tertutup Khimar." Maafkan aku mas... Aku rasa cinta ini sudah mulai tumbuh meskipun belum sepenuhnya. " Ungkap Syarifah lirih ,bahkan sangat lirih ,sampai Gus muham tak mendengar nya.
********
Syarifah sudah menentukan keputusan nya., Ia berniat untuk menemui Annida hari ini juga, ia harus berkata yang sebenarnya bagaimana pun tanggapan Annida nanti ia harus siap menerima nya..
Syarifah meraih handphonenya, ia akan menghubungi Annida dulu."Halo.. assalamualaikum sya.." salam Annida setelah mengangkat telepon dari sahabatnya.
" Waalaikumsalam nid.. kamu sekarang. Dimana? " Tanya Syarifah memastikan.
" Di pondok as shidiqiyah, ngajar...kenapa emangnya ?."
" Oh...kira kira kapan pulangnya?."
" Em... Kapan ya Sya.. aku juga belum tau mau pulang kapan."
" Oh. Gitu.. kira kira nanti siang kamu udah ada di rumah belum? "
" Kayaknya udah,kenapa sih kamu tumben banget..." Tanya Annida heran.
" Gak papa... Nanti siang ketemuan yuk di kafe.." ajak Syarifah dengan nada yang cukup ceria.
" Oalah.... Ok nanti siang aku ke kafe." Jawab Annida menyetujui.
" Ya udah gitu aja.." ucap Syarifah menyudahi.
" Iya...."
" Assalamualaikum.." dalamnya lalu mematikan sambungan setelah menerima salam dari annida di seberang .Syarifah menghela nafas berat, entah mengapa setelah mendengar suara Annida ia merasa sangat gugup,ia sedikit merasa takut tapi ia harus kuat ,ia harus siap atas reaksi Annida nanti plus resikonya.
Syarifah bangkit dari duduknya,ia harus menemui uminya , ia membutuhkan pelukan dan pencerahan dari sang umi , Syarifah pun segera melangkah menuju kamar uminya*****
KAMU SEDANG MEMBACA
Suami? (End, Revisi)
Romance⚠️ FOLLOW SEBELUM BACA ⚠️ Terkejut, haru dan ingin marah ,itulah yang di rasakan oleh anzilnya asyarifah saat mengetahui dirinya telah menjadi seorang istri . Padahal di hatinya sudah ada nama seseorang yang ia cintai sejak lama. Akankah Syar...