gang delapan belas

8.9K 510 1
                                    

Langkahnya terlihat gontai,ia lemas sekali sekarang. Langit pun terlihat mendung dan tak lama lagi pasti akan turun hujan. Air mata Syarifah masih mengalir meski tak sederas tadi,ia melangkah pulang dengan suasana hati yang tak bisa di ungkapkan . Ia telah menyakiti hati hati seseorang yang sudah baik kepadanya.
     Tak lama kemudian hujan pun turun,seolah ikut merasakan kesedihan yang di rasakan Syarifah , orang orang banyak yang berteduh tetapi tidak dengan Syarifah ia tetap berjalan  meskipun pakaiannya sudah basah .
    Syarifah terus melangkah menerobos derasnya hujan . Hingga akhirnya ia sampai juga di rumahnya , ia mengambil kunci rumah dan langsung masuk setelah pintunya terbuka. Syarifah terduduk di lantai dengan keadaan yang basah kuyup, tak terasa air matanya menetes kembali,ia menangis sendirian tanpa ada yang mengetahuinya.

   ************

Gus muham ingin segera pulang kerumah,entah mengapa perasaannya sangatlah tidak enak. Ia merasa sangat khawatir meninggalkan istrinya sendirian di rumah. Setelah mengimami jamaah sholat isya Gus muham segera berpamitan pulang kepada abahnya.
     Di perjalanan hatinya terus saja merasa gelisah ,otaknya selalu di penuhi pikiran aneh aneh tentang istrinya ,ditambah lagi istrinya sedang tidak sehat. Sesampainya di rumah Gus muham langsung mengucapkan salam,namun tak ada balasan sama sekali, Gus muham mengucapkannya sekali lagi dan hasilnya masih sama, hingga pada akhirnya Gus muham langsung masuk , pandanganya langsung menangkap tubuh istrinya yang tengah tertidur  di sofa,Gus muham bernafas lega, ia pun langsung mendekati istrinya.
   Wajah istrinya terlihat sedikit pucat meskipun sudah sedikit di poles olehnya,tapi tunggu sejak kapan Syarifah memoles wajahnya ketika di rumah?.
   Gus muham memandangnya sebentar , ia  menghela nafas sesaat lalu siap untung membopong tubuh istrinya itu untuk di bawa kekamar ,namun saat tangannya menyentuh pundaknya syarifah, Syarifah terbangun dan langsung menyadari keberadaan suaminya.

     " Mas.... Mas udah pulang.?" Ucap Syarifah terdengar parau dan sedikit lemas.
Gus muham tersenyum "udah... Kenapa tidur disini ?" Tanya Gus muham penasaran.
       " Gak papa, ku nungguin mas pulang. Mas udh makn belum ?"
      " Udah tadi di rumahnya Abah." Jawab Gus muham berbohong, sebenarnya ia belum makan dari tadi siang,dan untung ia tak merasa lapar sama sekali.

    Syarifah hanya tersenyum,,tiba tiba saja kepalanya terasa sangat pusing.

     " Kamu masih sakit dek?" Tanya Gus muham khawatir,terlihat dari pergerakan tubuh dan wajahnya Syarifah sepertinya ia sedang tidak enak badan.
     " Enggak ,aku udah sehat kok mas." Jawab Syarifah sedikit lemas.
     " Tidur yuk mas, aku ngantuk." Ajak Syarifah dan langsung di angguki oleh Gus muham.

   Sebenarnya Gus muham sedikit aneh mendengar Syarifah mengajaknya tidur ,tumben sekali.
    Dengan sekuat tenaga Syarifah bangun dari duduknya meskipun kepalanya terasa sangat pusing. Ia tetap berusaha untuk berjalan, namun tiba tiba Gus muham langsung menggendongnya dan membuat Syarifah terkejut.

     " Biar mas gendong sampai kamar, mas tau kamu lagi sakit." Ucap Gus muham setelah Syarifah ada di gendongannya.

   Syarifah hanya pasrah,toh memang ia tak kuat untuk berjalan.tanganya ia kalungan ke leher Gus muham. Gus muham membawanya ke kamar mereka berdua  yang ada di atas.

      "Kamu kenapa kok bisa sakit lagi dek ?" Tanya Gus muham lembut sembari mendudukkan Syarifah di kasur.
Syarifah terdiam sesaat " aku tadi habis kehujanan mas." Jawab Syarifah jujur.
   " Kehujanan? Emang kamu dari mana dek?"  Gus muham mengintrogasi.
    " Ketemu temen mas, di kafe"  jawab Syarifah apa adanya.
Gus muham hanya geleng geleng " besok besok kalok belum sehat banget jangan keluar rumah " ucap Gus muham  memberi peringatan.
  Syarifah mengangguk " iya mas, maaf." Jawabnya lemas.
       " Kamu udah makan ?" Tanya Gus muham lagi.
        " Belum " jawab Syarifah dengan seringainya.
Gus muham mengehela nafas berat. "  Disini aja  jangan kemana-mana " ucap Gus muham sembari berdiri dari hadapan Syarifah.
      " Mas muham mau kemana?" Tanya Syarifah penasaran.
       " Beli makanan sayangkuh....." Jawab Gus muham gemas sembari mencubit pipi Syarifah pelan.
      
         Syarifah tersenyum ,perlakuan Gus muham yang sangat manis  membuat hati syarifah meleleh. Setelah kepergian suaminya Syarifah membaringkan tubuhnya di kasur, rasa pusing yang menyerangnya  membuat ia tak kuasa lagi untuk duduk.
      Tak sampai 25 menit Gus muham sudah sampai di rumah lagi dengan membawa dua bungkus nasi kotak.
   Gus muham sangat tidak tega  melihat Syarifah yang terbaring dengan wajah pucatnya .
   
        " Dek....." Panggil Gus muham lembut sembari mengelus kepala Syarifah.

Suami? (End, Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang