Cahpter 1

206 11 0
                                    

Siang ini udara Kota London cukup hangat karena sudah memasuki musim panas. Seorang lelaki tampan sedang berjalan dengan gagahnya keluar dari ruang persidangan di Kejaksaan Negeri London. Nick Jacob baru saja menyelesaikan sebuah persidangan yang sudah cukup menyita waktu dan pikirannya akhir-akhir ini. Karena yang ditanganinya berhubungan dengan kasus suap mantan salah satu Menteri Inggris. Baru saja beberapa langkah dia berjalan di koridor kejaksaan, dia terpaksa berhenti ketika melihat sosok yang tidak asing baginya.

Wanita dalam balutan gaun berwarna gading dan blazer hitam terlihat tengah berbincang dengan rekannya di kejaksaan. Bahkan rambut merahnya yang sedikit bergelombang dibiarkan tergerai, tertiup angin yang berhembus. Rose Scott, wanita yang pernah mengisi hatinya sejak beberapa tahun lalu, bahkan hingga saat ini. Namun karena keegoisan dan kesibukan selama ini membuat wanita cantik itu memutuskan untuk pergi dari hidupnya dan memulai hiidup baru. Sudah lebih setahun dia tidak bertemu dengan Rose, lebih tepatnya saat dia membawa Sarah yang terkena serangan panik ke rumah sakit.

Setelah lelah mengamati akhirnya Nick kembali melangkahkan kaki menuju Rose dan rekan kerjanya. Dia berusaha untuk bersikap biasa saja, walau saat ini tidak dipungkiri jantungnya bekerja lebih cepat dari biasanya. Namun sebisa mungkin Nick untuk mengontrol perasaan dan dirinya karena Rose telah berstatus sebagai istri seorang pengusaha asal Kanada. Tanpa diduga tatapan keduanya beradu dalam diam, saat Rose memalingkan kepala mendengar langkah kaki mendekat ke arahnya.

Rose tersenyum ramah melihat kehadiran Nick di dekatnya, lelaki pertama di hidupnya. “Hi, Sir Jacob,” sapa Rose ramah dan tetap formal pada mantan kekasihnya.

“Hi, Mrs. Russells,” balas Nick memasukkan satu tangannya ke dalam saku celana.

“Rupanya kalian sudah saling mengenal, kalau begitu saya permisi, Mrs. Russells,” pamit lelaki berusia pertengahan.

“Terima kasih, Mr. Davies,” balas Rose pada lelaki yang tidak lain adalah Jaksa Davies rekan Nick.

“Sir Jacob, saya permisi,” ucapnya pada Nick yang hanya diangguki oleh lelaki muda itu.

Kini hanya tiggal Nick dan Rose berdua, dalam keheningan penuh kecanggungan. Sudah setahun tidak bertemu membuat canggung keduanya, apalagi saat ini Rose telah menjadi istri lelaki lain. “Apa kabar?” tanya Nick berusaha mencairkan suasana.

“Seperti yang kau lihat, bagaimana keadaan Sarah?” Rose tidak menanyakan kabar Nick melainkan keadaan Sarah setelah beberapa bulan lalu melahirkan putra pertamanya.

“Sarah jauh lebih baik dari sebelumnya, setidaknya dia memiliki alasan untuk bertahan dengan kehadiran Niall,” jawab Nick mengiringi langkah Rose yang berjalan ke arah parkiran gedung Kejaksaan.

“Syukurlah, dan bagaimana kabarmu? Kulihat kau semakin terkenal saja sebagai seorang jaksa dan pengusaha,” ucap Rose menatap wajah tampan Nick yang makin terlihat tampan ketika usianya semakin dewasa.

“Seperti yang kau lihat di berita-berita itu, dan kalau boleh tahu apa yang kau lakukan di sini?” tanya Nick pada akhirnya.

“Aku?”

“Ya, siapa lagi? Apa kau lihat aku sedang bicara dengan orang lain selain dirimu?” tanya Nick menaikkan sebelah alisnya dan menatap tajam Rose.

“Haha... Kau selalu saja bicara tajam seperti dulu, tidak pernah berubah,” kekeh Rose mendengar celotehan Nick yang masih sama seperti saat mereka bersama.

“Kau juga masih sama seperti dulu, selalu menertawakanku dan pandai mengalihkan pembicaraan,” decih Nick mencibir aksi Rose yang dia tahu sedang berusaha menghindari pertanyaannya.

“Kita bicarakan ini lain kali saja, aku harus pergi dan kembali ke kantor,” ucap Rose buru-buru meninggalkan Nick yang menatapnya curiga.

“Tunggu!”

The Prosecutor Billionaire - Serial The Jacob 4Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang