Nick harus mengucapkan banyak terima kasih pada sang kakek dan kedua orang tuanya, mereka telah mau repot-repot menyiapkan semua ini untuknya. Lebih tepatnya untuk Trysha dan Bryan, agar wanita itu merasa bahwa dia sangat diinginkan dan dirindukan oleh keluarga Jacob. Terlebih lagi Nick Jacob yang saat ini memeluk pinggangnya dengan posesif, menatap wajahnya dengan penuh kekaguman.
“Aku sungguh tidak percaya jika Trysha itu adalah kau, tetapi semuanya telah terjawab saat ini. Kau sungguh nyata dan membuatku nyaris gila mencari kalian,” lirih Nick membawa tubuh Trysha ke dalam pelukannya.
Dia memeluk Trysha penuh kerinduan dan rasa nyaman yang sudah sejak lama dia inginkan, wanita yang berhasil membuatnya merasa nyaman dan dicintai. Memang tidak semudah itu untuk menghapuskan nama Rose dan rasa cintanya pada wanita berambut merah itu. Tetapi dia harus mengakui jika jauh di dalam lubuk hatinya yang paling dalam telah ada nama Trysha.
“Karena aku tahu kau seperti curiga padaku, jadi ak—“
“Kau menuliskan surat perpisahan itu dengan cara yang sangat kejam, bahkan aku tidak bisa melakukan apapun saat mendengar suaramu dan Bryan,” ucap Nick yang akhirnya melepaskan pelukannya dan menatap tajam mata Trysha.
“Maaf...” lirih Trysha yang sudah tidak bisa lebih lama lagi menahan air matanya agar tidak jatuh.
“Justru sebaliknya, di sini akulah yang bersalah karena terus-menerus melukai hatimu,” ucap Nick mencium titik-titik basah di pipi Trysha.
“Aku membuatmu sampai mengalami kenyataan itu, dan apa ini masih sakit?” tanya Trysha memegang posisi di mana tulang rusuk Nick yang patah.
“Awww... Jangan menekannya, sayang,” ucap Nick meringis karena rasanya masih nyeri jika tertekan sesuatu.
“Maaf, sudah sejak lama aku ingin menanyakan ini padamu. Tap—“
“Tetapi kau takut jika aku akan curiga mengapa kau bertanya tentang tulangku yang patah, itu maksudmu? Jika kau lupa aku seorang Jaksa yang bisa membaca bahasa tubuh dan bahasa mata seseorang,” ucap Nick mencium gemas hidung mancung Trysha yang memerah karena tangis.
“Itulah sebabnya aku tid—“
Kalimat Trysha terputus ketika Nick membungkam mulutnya dengan bibir lembut itu, membuatnya harus memejamkan mata untuk menikmati ciuman mereka. Kali ini Trysha pasrah dan melingkarkan kedua tangannya di leher kokoh Nick, membiarkan Nick menekan pinggangnya sehingga tubuh mereka saling menempel. Trysha menekan tengkuk Nick untuk memperdalam ciuman mereka, menikmati belitan lidah Nick di dalam rongga mulutnya.
Nick melepas tuksedonya yang menutupi sebagian tubuh Trysha, menurunkan tali gaun yang setipis spageti itu dari bahu Trysha. Membuat tubuh bagian atas wanitanya terekspos dan menampilkan pemandangan yang membuat tubuh Nick memanas. Ciuman mereka terlepas untuk sekedar mengambil nafas, karena Nick bisa merasakan wanitanya nyaris kehabisan nafas karena ciuman panas dan liarnya.
“Seingatku dulu tidak sebesar ini,” ucap Nick yang sudah meremas gemas dada Trysha yang lebih bulat dan penuh, bahkan dia telapak tangan Nick pun tidak mampu menampungnya.
“Aku menyusui Bryan, bodoh!” sungut Trysha menarik tangan Nick agar menjauh dari dadanya yang sudah semakin kencang karena ciuman panas mereka.
“Mulutmu masih saja tajam,” kekeh Nick yang kini sudah menenggelamkan kepalanya di antara dada Trysha yang semakin membuatnya menggila.
Trysha mendesah tertahan ketika merasa puncak dadanya yang mengeras telah berada di dalam kuasa mulut Nick, lelaki itu membelainya dengan lidah hangat dan basah itu. Tidak ada yang bisa Trysha lakukan selain menggigit bibirnya agar suara desahannya tidak keluar dan membangunkan Bryan. Bahkan tangannya sudah meremas rambut coklat kepirangan Nick dengan gemas, karena dia tidak tahan dengan rangsangan yang diberikan oleh lelaki itu.
Nick terus saja memberikan rangsangan pada Trysnya yang sudah bergerak tidak tentu arah, membuatnya semakin menggila menjilat dan bahkan mengigit gemas puncak dada wanitanya. Lelaki itu tidak berani untuk meghisap puncak dada wanitanya, karena dia tidak ingin merebut milik putranya yang masih sangat membutuhkan asupan ASI.
Lelaki itu melepaskan tautan mulutnya di puncak dada Trysha, setelah puas bermain di dada indah wanitanya yang terlihat semakin indah karena menyusui putra mereka. Kini Nick berdiri tepat di hadapan Trysha yang matanya sudah diliputi kabut gairah sama sepertinya. Dia melepaskan satu persatu kancing kemejanya dan melemparnya asal. Begitupun dengan Trysha yang sudah melepaskan gaunnya yang sejak tadi teronggok sebatas pinggang, membuat Nick menatapanya nyalang. Lelaki itu sudah seperti akan menerkam Trysha yang memang harus dia akui sangat seksi, dan membuat tubuh itu berada dalam gendongannya.
“Kita lakukan di atas ranjang saja,” ucap Nick sebelum kembali menautkan bibir mereka dan menciptakan suara decakan dari saliva dan bibir yang saling beradu.
Nick mendaratkan dengan sangat hati-hati tubuh Trysha di atas ranjang dan menciumi setiap inci tubuh wanita yang kini hanya tersisa celana dalam di tubuhnya. Sungguh Nick menggila kali ini, sudah sangat lama dia merindukan tubuh ini, wanita ini, suara ini, mata teduh ini dan semua yang ada pada Trysha. Dia merindukannya dan nyaris gila karenanya.
“Sentuh aku, Nick...” desah Trysha yang sudah bergerak tidak tentu arah karena Nick tengah memainkan jari di antara pangkal paha yang masih tertutup lace berwarna biru.
“Nikmati, sayang... Aku sangat rindu padamu,” ucap Nick yang kembali memainkan lidahnya melingkari puncak dada Trysha yang sungguh menantang untuk ia jamah.
Tidak berapa lama Trysha melengkungkan tubuh ke belakann, tangannya mencengkram punggung telanjang Nick, dia memekik karena rasa nikmat yang menyerang tubuhnya. Rasa yang telah lama tidak menyerang tubuhnya, kini semua itu tersalurkan dengan cara yang benar dengan orang yang dia inginkan. Nick Jacob, lelaki pertamanya dan juga ayah dari putra tampannya yang menggemaskan.
Sekarang Nick sudah menarik tangannya dari lace berwarna biru itu, menarik turun satu-satunya benda yang menutupi tubuh Trysha. Kini dia bisa melihat betapa indahnya tubuh sintal Trysha yang sangat dia rindukan, kulitnya begitu bersih dan mulus. Nick sudah melucuti celana dan boxer-nya dalam sekali sentak, membuat keadaan mereka sama-sama polos. Dia memposisikan diri di antara paha Trysha yang terbuka, dengan miliknya sudah dalam posisi menegang sempurna. Kecupan demi kecupan diberikan Nick pada wajah cantik Trysha yang merona karena gairah meliputi dirinya.
“Kau sudah siap untuk penyatuan kita, sayang?” tanya Nick yang diangguki pelan oleh Trysha.
Wanita itu mengalungkan kedua tangannya di leher Nick, menarik kepala lelaki itu agar semakin dekan dengan wajahnya. Memberikan ciuman penuh cinta dan kerinduan yang membuat Nick semakin larut dalam keadaan mereka saat ini. dengan sekali sentakan Nick menyatukan milik mereka di bawah sana, membuat Trysha berjengkit kaget dan memekik dalam ciuman mereka. Sungguh rasanya masih sama sakitnya seperti saat pertama kali Nick memasukinya dulu, dan bagi Nick milik Trysha masih sama nikmat dan hangatnya seperti dulu.
Secara perlahan Nick mulai menggerakkan pinggulnya di bawah sana, memberikan perasaan hangat dan geli untuk keduanya. Dengan bibir yang masih saling terpaut, dia terus memberikan kenikmatan yang pasti sangat dirindukan oleh Trysha. Walau jujur dia juga sangat merindukan saat-saat seperti ini, salahkan dia dulu menjadi seorang berengsek. Kali ini Nick tidak ingin membuat kesalahan lagi yang mengakibatkan Trysha dan Bryan pergi dari hidupnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Prosecutor Billionaire - Serial The Jacob 4
RomanceNB : Mengandung adegan dewasa dan kekerasan. Harap bijak dalam membaca. Nick Jacob, seorang Jaksa terkenal dan berprestasi di Inggris. Sebagai bagian dari keluarga bangsawan Britania Raya, Nick selalu mendapatkan apa yang ia inginkan. Tapi tidak den...