Chapter 25

117 7 0
                                    

Nick melepaskan ciuman mereka karena napas mereka semakin tersengal, dia menatap bahagia wajah Trysha yang tersenyum padanya. Setelah sekian lama akhirnya dia bisa kembali melihat senyuman manis itu, dan dia bisa melihat tatapan cinta yang selalu dia rasakan selama ini.

“Aku mencintaimu, Trysha...” ucap Nick di sela desahannya tepat di telinga Trysha yang melingkarkan kakinya di pinggang Nick.

“Aku lebih mencintaimu,” jawab Trysha ikut bergerak di bawah sana dan semakin membuat Nick frustrasi.

Akhirnya Nick melepaskan penyatuan mereka di bawah sana, dia duduk dan menarik Trysha ke dalam pangkuannya. Dia kembali menyatukan milik mereka di bawah sana, dengan Trysha bergerak di atasnya. Membuat Nick semakin menggila ketika tubuh wanita cantik itu melengkung ke belakang, dengan dada membusung seakan menantang untuk dia jamah.

Nick tidak membuang kesempatan dan kembali bermain dengan dada bulat yang sungguh menggiurkan untuknya, walau ia harus bersusah payah mengendalikan diri. Sekali lagi dia teringat akan putranya yang sedang tertidur dengan tenang di dalam boks bayi, sementara kedua orang tuanya tengah melepas rindu.

Keduanya telah bermandikan keringat karena rasa panas di sekujur tubuh mereka, aliran darah mereka mengalir dengan cepat ke seluruh tubuh. Bahkan pendingin ruangan pun tidak terasa lagi karena percintaan mereka terlalu panas. Bahkan Nick dan Trysha sudah berulang kali mendapat pelepasannya, namun seakan tidak puas akhirnya mereka kembali memadu kasih. Kini Trysha membungkuk di pinggir ranjang dengan Nick menyatukan milik mereka dari belakang, suara erangan dan desahan bersahutan dengan suara tubuh mereka yang saling beradu di bawah sana

Bersyukurlah mereka karena malam ini Bryan tidur nyenyak dan tidak terganggu sama sekali dengan suara-suara yang mereka buat. Mengingat bagaimana rewelnya bayi tampan itu akhir-akhir ini membuat Trysha sedikit khawatir pada awalnya, namun semuanya teratasi karena sejak tadi putranya tenang. Kini tubuh keduanya menegang seiring dengan puncak kenikmatan yang semakin dekat, bahkan Nick semakin menggerakkan pinggulnya tidak tentu arah dan cepat.

“Nick...!!!” teriak Trysha ketika merasakan dirinya telah mencapai puncak kenikmatan yang disusul dengan pekikan Nick dan dorongan tubuh lelaki itu dari belakang.

“Trysha! Aku mencintaimu, sayang...” teriak Nick sebelum tubuhnya ambruk di atas punggung telanjang Trysha yang basah oleh penluh gairah mereka.

Nick berguling ke sisi tubuh Trysha yang masih dalam keadaan tengkuranp, dia tersenyum melihat wajah cantik wanitanya. Dengan napas tersengal dia mendaratkan kecupan lembut di kening wanita yang telah melahirkan putranya itu. Setelahnya Nick mengangkat tubuh Trysha ke atas ranjang dan menutupi tubuh telanjang mereka dengan selimut. Walau kini tempat tidur itu sudah beraroma percintaan yang kental, Nick tidak perduli. Yang penting saat ini dalam pelukannya ada Trysha yang dia harus pastikan tidak akan pergi lagi ketika dia bangun dari tidurnya.

“Will you marry me?” tanya Nick to the point ketika tatapan mereka bertemu.

“Tap—“

“Apa lagi yang kau ragukan? Kau tahu perasaanku saat ini yang hanya untukmu, tidak mungkin aku melepaskanmu kali ini setelah susah payah membuatmu bersamaku,” ucap Nick sebelum akhirnya dia kembali melumat bibir Trysha dengan lembut.

“Baiklah,” jawab Trysha ketika ciuman mereka terlepas.

“Kau serius mau menikah denganku?” tanya Nick memastikan jika tadi Trysha mengiyakan ajakannya untuk menikah.

“Kalau begitu aku tarik kembali kata-kataku,” ucap Trysha langsung memunggungi Nick.

Lelaki itu tersenyum bahagia karena menyadari arti dari kata-kata Trysha tadi, akhirnya dia akan memiliki harta berharganya secara utuh. Nick memeluk tubuh wanitanya dari belakang, mendaratkan kecupan-kecupan kecil dan lembut di sepanjang punggung telanjang Trysha. “Apa Bryan sudah dibaptis?” tanya Nick pada akhirnya.

The Prosecutor Billionaire - Serial The Jacob 4Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang